#7 Masa SMA

5.1K 106 1
                                    

Ceklek

Semua yang ada diruangan langsung menatap kearah sumber suara, lelaki itu berjalan menuju gadis nya yang sedang terbaring di brankar rumah sakit.

"Eca maafin Elan, ini pasti garagara Elan kan" ucap Erlan menyesal

"Nyadar juga lo" sahut Anna yang dapat senggolan dari Sheril berisyarat agar Anna diam

"Hallo gaes, ddq Acan coming" ucap Ahsan semangat yang dibelakang nya terdapat Dion dan Riza yang ditangannya membawa buah

Mereka bertiga menyusul Erlan, dan berdiri di sebelah brankar Aresya

"Wah Eca banyak makanan" ucap Ahsan berbinar melihat makanan diatas nakas

"Lo ya Can, sama makanan aja Lo gesit" sewot Dion

"Acan kalau mau boleh, ambil aja" jawab Aresya

"Jangan dikasih si daki kuda makanan Sya" sahut Kinanti, dan membuat seisi ruangan menatap kearahnya dan yang sebelahnya, Itu Al

Cowok yang tadi cium Eca gue.Batin Erlan

"Iiish lisan Lo ya Kinan, gue sumpel Baru tau rasa lo" Ahsan tak terima

"Bang Al mending kita keluar aja yuk, disini panas ada si daki kuda" ejek Kinanti, menggandeng tangan Al keluar

"Siapa sih cwok tadi?" ucap Dion memanas

"Ddq rasa lapisan Atmosfer sudah terasa panas" pekik Ahsan mengibaskan tangannya

"Cowok tadi yang nyium Eca gue" jawab Erlan datar

"Oh yang tadi? Perlu gue kejar ga? Gausah tahan gue, gausah" Ahsan bermonolog sendiri, seakan ada yang menahannya. Absurd

"Dia Bang Al, Kakak nya Aresya" ucap Sheril sukses membuat 4 cwok itu membulatkan matanya

"Iya, Abang nya Aresya" ucap Anna dengan nada penekanan disetiap katanya.

Erlan mematung, ia semakin merasa bersalah terhadap Aresya

"Gue rasa ada yang harus dibicarakan oleh kalian berdua" Sahut Riza, mengisyaratkan yang lainnya untuk segera keluar dan membiarkan Aresya dan Erlan berdua

"Yaudah yuk keluar, Eca Acan ambil yaa cemilannya" pekik Ahsan diangguki Aresya

Riza dan Anna memimpin keluar kemudian diikuti oleh Dion dan Sheril, lalu Ahsan terakhir dengan membawa beberapa cemilan.

Kini tinggal Aresya dan Erlan diruangan, hanya keheningan yang menyelimuti mereka.

"Eca Maafin Elan" Erlan angkat bicara, kemudian menggenggam erat tangan Aresya

"Ini bukan salah Elan ko"

"Jelas ini salah Elan, kata Anna Eca nyari Elan sampe pingsan?"

Aresya terkekeh "Abisnya Eca nyariin Elan ga ketemu-ketemu, Elan juga ga ngabarin Eca, Elan kemana? Ga biasanya Elan gitu" ucap Aresya sendu

"Maafin Elan, pas Elan lagi dilapangan liat Eca dicium sama lelaki, Elan ga terima, Elan aja gaberani cium Eca"

"Jadi kamu cemburu sama Bang Al?" Aresya tertawa

Masa SMA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang