Hujan lagi, kapan hujannya reda? Aku ingin ke minimarket beli permen marsmallow. Aku suka marsmallow.
Semua orang sedang tidak di rumah. Mama dan kak Taeyong sedang pergi katanya mau kemana gitu aku lupa. Jadi aku sendiri di kamar. Pengen chat kak Doyoung tapi dia sibuk.
Aku jadi bingung harus ngapain.
Sampai mama pulang aku hanya duduk menghadap jendela dengan lagu yang ternyata sudah berputar 2 kali.
"Lagi ngapain?" Tanya kak Taeyong aku menoleh.
"Lagi diem." Jawabku dia terkekeh.
"Turun sana, ada yang mau ketemu." Kata kak Taeyong lagi aku langsung keluar kamar.
Disana aku melihat sosok lelaki tinggi dan lucu. Ah tapi siapa? Tidak mungkin calon papaku? Ah ngaco.
Aku mendekat lalu memanggil mama.
"Eh kak Taeya." Sapanya, aku hanya tersenyum.
"Siapa ya?"
"Kakak lupa?" Tanyanya, aku masih bingung siapa ya?
"Aku Jisung kak. Jisung." Tekannya di nama Jisung.
Jisung?
"Oh Jisung," seruku.
"Kok jadi tinggian kamu sih?" Ucapku sambil mengusap pelan rambutnya.
Memang dulu dia hanya setinggi bahuku, sekarang aku yang setinggi bahunya.
Dia hanya tertawa.
"Jisung makan apa sih kamu? Kamu makan Daging jerapah ya?" Tanyaku Jisung tertawa, matanya sampai hilang.
"Kakak, masih aja lucu. Nggak berubah." Ucapnya membuatku tersipu.
"Gemas." Aku mencoba mencubit pipinya tapi dia menghindar.
"Jisung sudah besar ya, jangan anggap Jisung masih kecil." Ancamnya aku mengangguk kaku.
"Oh ya kak dapat salam dari mantan."
Mantan?
Siapa?
"Ya salam balik." Jawabku, karena aku lupa siapa mantanku.
Tok tok tok
Aku membuka pintu dengan berjalan sedikit lunglai.
"Loh kakak?" Kejutku, kemudian dia tersenyum. Aku mempersilahkannya masuk.
"KAK TAEYONG DI CARI KAK JAEHYUN." Teriakku membuat kak Jaehyun tertawa. Entahlah kenapa.
"Kakak nggak nyari Taeyong. Kakak nyari kamu." Jawab kak Jaehyun membuatku terkejut sebentar lalu tertawa.
"Kakak mau ngajak kamu-"
"Taeya harus belajar. Besok ada mata kuliah penting." Ini yang membuatku lebih terkejut lagi. Kak Doyoung yang tiba-tiba muncul dari pintu. Sambil membawa satu kantong yang aku tidak tahu isinya.
Kak Jaehyun tertawa lagi.
Kurasa kak Jaehyun butuh di ruqiyah.
"Kasihan pacar lo juga, belajar terus." Ucapnya setelah tertawa.
Kak Doyoung senyum simpul.
"Biar dia sukses. Biar sama-sama sukses." Balas kak Doyoung.
Aku masih bingung mereka kenapa?
"Kak Taeya. Pinjam penggaris dong." Panggil Jisung membuatku undur diri dari ruang tamu dan pergi ke kamar mengambilkan si kecil Penggaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Bunny (KIM DOYOUNG) -END-
FanfictionKisah kebucinanku dengan kakak Tingkat jurusan Kimia yang galak, tapi lucu seperti kelinci.