Kata orang, kalau rindu itu karena nggak ketemu. Atau karena masalah jarak. Ya, itu sih bener tapi menurutku kurang akurat.
Karena aku sekarang sedang duduk di meja makan rumah kak Doyoung, di depanku ada dia lagi makan bakso. Tapi saat itu juga aku rindu kak Doyoung. Nggak tau kenapa, ada yang beda dari dia.
Kak Doyoung lebih perhatian gitu. Tapi, ya aneh aja gitu.
"Kenapa?" Tanyanya, aku gak sadar kalau baksonya udah habis.
"Nggak papa, aku kangen kakak yang galak." Ucapku, dia tersenyum.
"Kakak lagi pengen berubah, jadi lebih perhatian dan gak galak. Biar apa? Biar lo, nggak nyari perhatian si Jaehyun."
Aku memutar bola mataku malas.
"Kak, udah dong bahas kak Jaehyun. Kan kasihan, nanti kalau dia keselek gimana?"
"Iya udah."
Dan lagi, kak Doyoung itu tambah posesif dan juga cemburuan. Apapun gak hanya menyangkut kak Jaehyun. Kak Taeyong aja sempat di cemburuin.
"Aku kangen kakak galak." Ucapku lagi.
"Nanti kalo gue galak, lo janji gak bakal cari perhatian ke orang lain?" Tanyanya. Aku mengangguk.
"Hm."
.
"Kak, setelah lulus mau ngapain kak?" Tanyaku memecah keheningan di dalam mobil.
"Kerja."
"Kerja jadi apa? Ilmuan? Guru? Dosen? Atau apa?"
"Gak tau."
"Hehehe, kalo nikahin akunya kapan?"
Kak Doyoung noleh ke aku sebentar, kalo lama nanti nabrak.
"Nunggu lo lulus." Ucapnya, aku langsung senyum.
"Kak, tahu nggak? Temen sekelas aku siapa aja?"
"Mark, Haechan, Lucas."
"Ya, lelaki semua kan kak? Nggak pernah tanya gitu kenapa?"
"Kenapa?"
"Soalnya, temen sekelasku yang cewek susah di ajak temenan. Pada buat geng gitu. Dan aku sama trio kunyuk itu yang kesisa. Jadi ya gitu, karena terbuang jadi bareng terus."
Alasa kedua setelah mereka satu geng sama kak Taeyong.
"Hm."
"Terus nih temen aku kemarin cewek. Namanya Yeri, dia tanya ke aku gini. Kamu kok temenan sama Haechan, Mark, Lucas terus sih? Ya aku jawab, emang ada yang mau deket-deket sama aku? Dianya malah meringis terus pergi coba."
"Biarin."
"Ya, aku sih emang biarin aja. Terus nih, kemarin gak sengaja ada salah satu temen aku yang lain makan bareng sama aku. Terus ya kita cerita gitu kak. Dia bilang gini, enak ya ternyata temenan sama lo. Asik orangnya, receh lagi. Terus nih aku jawab, ya emang, lo nya aja merem terus gak bisa buka mata, ngeliat teman yang lain. Dianya ketawa gitu."
"Yaudah."
"Ya emang yaudah, aku juga gak mikirin. Toh juga mereka masih sekelas sama aku."
"Intinya?"
"Ha? Maksudnya?"
Kak Doyoung menghela nafasnya.
"Gini, dari cerita lo. Lo nggak boleh memperlakukan temen lo kayak mereka memperlakukan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Bunny (KIM DOYOUNG) -END-
FanfictionKisah kebucinanku dengan kakak Tingkat jurusan Kimia yang galak, tapi lucu seperti kelinci.