Bukan Mimpi

4.9K 627 44
                                    

Kak Doyoung? Kenapa dia ada di sana? Apa dia mau membeli sesuatu di minimarket itu?

Aku melihat kak Doyoung yang sedikit berlari menuju mini market. Aku yang sedang duduk di bawah pohon seberang mini market itu langsung berdiri.

Menunggu beberapa menit kak Doyoung keluar, menenteng dua bungkusan di kedua tangannya.

"KAK DOYOUNG!" Teriakku membuatnya menoleh kearahku lalu tersenyum.

Aku membalas senyumannya, kemudian kulambaika  tanganku seakan menyuruhnya mendrkat.

Kak Doyoung sedikit berlari kearahku. Lalu sebuah mobil yang melaju kencang itu tidak mengerem sedikitpun.

"KAKAK!" Teriakku seketika saat tubuh kak Doyoung terpental, belanjaannya beterbangan lalu berceceran.

"WOI MOBIL SIALAN!" Umpatku sembari mengejar mobil tadi yang langsung melarikan diri.

Jalan itu sepi, tidak ada yang tahu atau kendaraan lain yang lewat.

Aku mendengus lalu memutar badanku. Menatap kak Doyoung yang tergeletak di tengah jalan. Dengan darah dari kepalanya dan mata terpejam.

Aku diam di tempat, lalu berusaha sekuat tenaga untuk melangkahkan kakiku.
Melihat keadaan kak Doyoung sekarang, kakiku lemas aku tidak kuat dan merosot jatuh.

Aku hanya bisa duduk dan menatap kak Doyoung dari jauh. Dengan air mata bak air terjun yang deras.

Hingga hujan datang mengguyur kami berdua, dan petir tanda bahwa aku langsung terkejut.

Dahi, pelipisku muncul kucuran keringat. Pipiku yang basah karena air mata, tapi aku sadar. Ini hanya mimpi. Aku masih di kamar memeluk bonekaku hadiah dari kak Doyoung.

Aku mengambil ponselku mencari kontaknya, aku menemukannya. Lalu cepat kuhubungi.

"Ha-"

"Kak Doyoung. Kakak dimana?"

"Jalan."

"Mau kemana?"

"Rumahmu."

"Kak, pulang aja ya. Aku mimpi kakak di tabrak mobil. Aku takut."

"Tenang. Ka-"

Tut tut tut...

Panggilan terputus, aku terus mengucapkan halo tapi tidak ada sautan.














Sudah sejak kemarin nggak ada kabar dari kak Doyoung. Aku chat, telfon, cari di kampusnya, ke rumahnya, sampai tanya kak Taeyong, kak Jaehyun dan teman-temannya yang lain. Tidak ada jawaban, ada sih hanya, "Doyoung sibuk."

Iya sibuk apa? Apa iya harus hilang kontak?

"Kenapa lo?" Tanya Lucas aku tidak berniat menjawab hanya diam.

"Mikirin kak Doyoung kan?" Tebaknya ku angguki, memang aku sedang memikirkannya.

"Bucin banget, baru juga kemarin." Ucapnya, aku malas untuk berantem dengan Lucas jadi aku hanya diam. Menenggelamkan kepalaku dalam rengkuhan kedua lenganku di meja.

"Udah dong galaunya, beli eskrim yuk." Itu suara Haechan yang mencoba menghibur tapi tak ku jawab.

"Taeya, nih. Ada minuman buat lo." Sesuatu yang dingin menempel di pucuk rambutku membuatku mendongak. Mark membelikanku susu Strawberry, yang biasa menjadi moodboosterku.

Aku tersenyum seadanya lalu memainkannya.

"Udah minum, ntar ada kuis. Duduk sebelah gue aja, gue tau lo nggak belajar." Ucap Lucas ku balas dengan anggukan.

Fierce Bunny (KIM DOYOUNG) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang