Hal bertolak belakang yang tidak kusuka adalah,
Aku merindukanmu tapi aku juga kecewa padamu
disaat waktu yang sama.-Taeya-
Aku sedang berada di kebimbangan hati. Sebelah hati aku rindu kak Doyoung tapi sebelahnya aku belum terima dengan kejadian 'double date' yang dia susun.
Oke sudah terhitung 7 hari sejak saat itu. Aku tidak berhubungan apapun dengan kak Doyoung sejak saat itu.
Chat? Tidak satupun ada chat dari dia. Memang cowok aneh. Padahal dia salah, kenapa malah dia yang marah?
Serasa aku ini salah besar dan jadi antagonis sekarang. Tapi tetap sebelah hatiku mendukung.
Genap seminggu juga aku selalu berangkat dengan kak Taeyong dan pulang secara random, kadang minta Haechan atau Mark antar. Kadang numpang kak Jaehyun kadang juga ojek online. Random tapi lebih sering numpang kak Jaehyun.
Aku juga tidak lihat mobil kak Doyoung ada di parkiran fakultasku atau di depan gerbang seperti biasanya. Tidak pernah.
Bisa jelaskan tidak disini sebenarnya yang jadi korban siapa? Aku atau kak Doyoung? Aku merasa korban, tapi kenapa aku seakan jadi tersangka. Kak Doyoung memang pandai membolak-balikkan hati.
Tidak ku pungkiri dan aku setuju jika aku rindu dengannya, yang biasanya marah setiap saat. Ngomel terus, atau bahkan cuek. Aku rindu, dia random. Tiba-tiba galak dan sweet dalam sekejap saja.
Kak Doyoung aku rindu.
Aku menatap lurus kesamping, melihat lapangan dekat kompleks yang penuh anak kecil main bola. Aku di balkon ruang tengah lantai 2 jadi aku bisa lihat lapangan dan komunitas menyenangkan itu.
Aku tersenyum, walaupun tidak jelas terlihat tapi aku mendengar teriakan riang dari mereka. Jadi ingat pertama ketemu kak Doyoung waktu aku baru masuk SMP.
Aku ingat disana, dilapangan itu aku dengan sepedaku. Aku mengayuhnya terlalu kuat jadi bagian pedalku sampai terlepas dan otomatis aku jatuh disana.
Sendiri saat itu, tapi setelah lelaki yang mengulurkan tangannya itu aku menatapnya seperti seorang malaikat yang tampan. Lalu aku dia bantu.
"Taeya, makan dulu sana!" Seru kak Taeyong sambil berjalan masuk ke kamar.
Kak Taeyong tidak tahu masalahku dengan kak Doyoung. Mungkin. Aku sengaja nggak kasih tahu, karena takut persahabatan mereka hancur gara-gara aku. Alasan selalu berangkat bersama kak Taeyong adalah karena kak Doyoung ada praktek siang, jadi aku nggak mau ganggu belajarnya.
Akhirnya aku turun, dan menuju ruang makan. Disana banyak makanan. Penasaran, mama kenapa masak banyak?
Mungkin akan ada tamu, jadi aku makan dulu mengisi perut. Rindu kak Doyoung juga butuh asupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Bunny (KIM DOYOUNG) -END-
FanfictionKisah kebucinanku dengan kakak Tingkat jurusan Kimia yang galak, tapi lucu seperti kelinci.