Hari ini, aku akan mengantar Anika ke sekolah. Gak terasa juga aku sudah menua, eh tapi lebih tua kak Doyoung. Dia benar-benar kelihatan tua banget. Sekarang dia jadi suka bekerja, berangkat pagi dan pulang malam. Maklum dia CEO.
Oh ya, untuk Anika udah mulai masuk bangku sekolah Dasar. Aku sekolahin dekat rumahku, kan sekarang sistem zonasi. Jadi lebih dekat lebih baik, aku jemputnya juga gak perlu membelah lautan kendaraan di jalan raya.
"Ma! Annika nanti jemput pukul 2 ya ma. Mau pergi main sama teman-teman Annika." Ujar Annika.
Aku yang sudah siap duduk di atas motor langsung menoleh ke gadis cilikku ini.
"Sama siapa?"
"Sama kak Dong Pyo." Jawabnya lalu ia naik ke motor.
"Dong Pyo? Siapa dia? Anak siapa? "
"Ih mama, banyak tanya. Kak Dong Pyo itu anak dari om Yohan dan tante Somi. "
"Yohan? Somi? Rumahnya mana?"
"Rumahnya Blok 101 ma. Ayo ma, nanti Anika telat."
"Mau kemana mainnya?"
"Mama, aku kayak di intorasi deh."
"Intorasi?"
"Iya, yang kata papa di sinetron polisi-polisi itu. Yang sering ada di tv azab."
"Introgasi sayangku. Mama tanya mau kemana? Anika jawab kita berangkat."
"Mau kepasar, nyari lumba-lumba."
"Pasar nggak ada lumba-lumbanya sayang."
"Ih mama sok tahu, emang pernah kepasar?"
Aku menghela nafas.
"Ya pernah lah. Di kasih tahu malah ngeyel sih." Ujarku.
"Itu lo ma, ikan lumba yang warna-warni kecil yang siripnya gede lucu itu lo ma." Jelasnya.
"Cupang?"
"Iya, ih Anika lupa namanya. Ayo ma jalan nanti Anika nggak bisa duduk sama kak Dong Pyo."
Akupun menjalankan motorku.
Anika ini yang ngajarin bucin siapa sih? Nurun dari siapa coba? Masih kecil udah bucin.
"KAK DONG PYO!" Teriaknya lalu turun dari motor dan lari ke anak kecil manis yang senyum ke Anika.
Pantes Anika bucin, doi aja ganteng imut pen bawa pulang juga.
Aku turun dari motor mendekat ke mereka.
"Eh kak Donghyun, udah ngerjain pr bu guru belum?" Tanya Anika.
"Udah dong." Jawab Donghyun dengan riang.
Lalu mereka tertawa, dan disana aku bingung. Ngapain tadi harus turun dari motor?
"Oh ya, kak kenalin ini mama aku." Kata Anika.
Aku langsung membungkuk mensejajarkan tinggiku dengan Dong Pyo ini.
"Halo, kenalin namaku Taeya." Ujarku riang.
"Halo tante, aku Dong Pyo. Tante panggil aku Pyo aja, kamu juga ya Nika." Jawab Dong Pyo, aduh gemas pengen bawa pulang.
Mas Doyoung, pengen anak kayak Dong Pyo mas.
"Pyo, nanti jangan lu-" Seorang lelaki yang me dekat itu menggantungkan perkataannya sambil terkejut melihatku.
"Oh papa. Pa kenalin mama Nika, tante Taeya." Aku tersenyum lalu sedikit kubungkukkan tubuhku dan tegak lagi.
"Nika, ini nih papaku yang ganteng. Gantengkan kayak Pyo?" Narsis bocah itu, aku menoleh ke Anika yang lagi senyum malu sambil nutupin kedua pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fierce Bunny (KIM DOYOUNG) -END-
FanfictionKisah kebucinanku dengan kakak Tingkat jurusan Kimia yang galak, tapi lucu seperti kelinci.