8

670 41 2
                                    

Bagaimana aku meyakinkan diriku sendiri untuk terus menanti , sedangkan dirimu sendiri yang sudah terlalu jauh pergi .

Aliya menatap nanar orang yang berlalu lalang di depannya , seseorang menepuk bahunya dari belakang , seorang anak kecil dengan setangkai bunga mawar merah .

" ini buat kakak" ucap anak kecil tersebut kemudian berlari pergi

Aliya mencoba menelisik sekitar , ia tidak menemukan siapapun yang ia kenal . Ia beralih memandangi bunga mawar yang ia pegang ,kemudian memasukkannya ke dalam tas dan beranjak pergi .

Aliya memilih pulang karena awan mulai tidak bersahabat . Sesampainya di depan gerbang langkahnya terhenti saat ia melihat seseorang keluar dari rumahnya , hatinya mencelos , ia ingin berbalik namun terlambat. Ibunya sudah lebih dulu memanggil .

" Aliya !! " panggil bunda
" Assalamualaikum" . Aliya memutuskan untuk berbalik kemudian masuk . Ia hanya tersenyum sekilas kepada afnan .

" Fathan mau berangkat ke pesantren lagi hari ini " ucap bunda

" kok cepet bangett bun" rengek aliya

" iya tadi afnan kesini, ngasih bunda surat katanya fathan lolos seleksi qiro'ah gitu , nah finalnya di nasional , kalo fathan lolos lagi dia bisa dapet beasiswa ke luar negri buat kuliahnya besok " jelas bunda

" masyaallah , barakallah , fathan sekarang dimana bun ? "

" di dalem sama abi " bunda menunjuk arah dengan dagunya

Aliya bergegas masuk ke dalam rumah menemui adiknya dan abinya .

            ******

Suara telepon berdering nyaring , lelaki itu menoleh kemudian meletakan vape di atas nakas .

" halo david " ujar seseorang di seberang telfon

" hm " sahut lelaki bernama david

" kamu kenapa pulang gak bilang sama mama , kamu juga pulang ke indonesia lama banget , mama udah  pulang dari turki kemaren "

" hm "

"david kamu ngapain di indonesia "

"ada urusan " jawab david seadanya

" kalo udah cepet pulang kesini "

" males " kemudian ia menutup telfon sepihak

David berjalan menuju lemari buku , tangannya meraih kotak di rak paling atas , Kotak itu penuh debu . Ia membuka kotak itu , isinya masih tertata rapi , sebuah figura dengan foto wanita yang tersenyum manis di bawah guyuran hujan .

" Aku gak mau kenal anak nakal "

Ucapan itu masih terngiang di pikiran david . Ia mengacak kasar rambutnya

" apa kalau gue berubah jadi baik , gue masih ternilai dimata lo ! Hah" tubuhnya ambruk diatas kasur . Perlahan matanya memejam bersaman dengan larutnya malam

Harapannya sederhana , kembali bersama gadisnya , walaupun hanya dalam mimpi .

             *****

Sudah hampir seminggu berlalu , revan tetap sibuk dengan berbagai proyek besar perusahaan . Kadangkala ia harus menginap di kantor saat kerjaannya tidak dapat selesai lebih awal .

Revan memandangi komputer di depannya . Sesekali terlihat mengetik sesuatu , mencetak file , kemudian meremas dan melemparkan ke arah mana saja . Ia mengusap kasar wajahnya .

" assalamualaikum , yaallah bang !!  Ini ruangan kaya apa aja begini " pekik seseorang membuat revan menoleh . Ia melihat hania dan humaira masuk kedalam ruangannya. 

Ruang Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang