Pagi ini rasanya jauh lebih dingin dari biasanya, aliya memilih kembali tidur setelah sholat subuh karena kebetulan kuliahnya sedang libur. Rasanya baru beberapa menit aliya terpejam, joyce sudah membangunkan aliya dengan cara yang sangat heboh, sampai-sampai aliya terbangun karena terkejut.
" Aliya bangun, aku sudah memasak sup untuk sarapan kita hari ini!" joyce masih berusaha menggoncangkan tubuh aliya.Aliya bangkit dan menatap joyce dengan mata sayu, jilbab yang di gunakan pun sudah berantakan. Bau sedap masakan mulai tercium di hidung aliya.
" Bau apa ini joyce?"
" Aku masak bouillabaisse, kamu harus mencobanya" ucap joyce antusias.Aliya lupa memperkenalkan, joyce adalah teman satu rumah aliya selama di london, joyce berasal dari prancis, pertemuan yang tidak sengaja di sebuah supermarket antara aliya dan joyce yang sangat berbaik hati menawarkan aliya untuk tinggal di rumahnya yang kebetulan dekat dengan kampus menjadikan mereka akrab seketika.
Aliya bangkit dan menunju ruang makan, disana sudah tersedia dua mangkuk sup yang uapnya masih mengepul. Aliya mengernyit saat melihat joyce yang sangat semangat meracik satu persatu bahan yang di tata di mangkuk lalu di siram kuah yang terlihat hangat di tenggorokan.
" Tumben sekali kamu masak joyce? Ada apa?"
" Hari ini adalah hari pertama musim dingin, kalau di rumah ibu selalu memasak sup bouillabaisse untuk kami sekeluarga, tapi karena sekarang tidak ada ibu jadi aku yang akan membuatnya untuk kita"Aliya diam, sejenak ia terkejut dengan ucapan joyce tentang musim dingin. Aliya bengkit mendekati jendela lalu menyentuh kaca yang dinginnya menjalar sampai ke tubuhnya, kaca itu menjadi buram tertutup serbuk putih yang cukup tebal. Aliya tersenyum, baru kali ini dia merasakan langsung musim salju.
" Aliya ayo sarapan, nanti aku mau ajak kamu bertemu temanku" ucap joyce, aliya mengangguk lalu kembali ke meja makan, Menikmati sup hangat yang di masak oleh joyce.
Jam menunjukkan pukul 9 pagi, tapi suhunya mencapai minus drajat, Sampai aliya menggigil karena lupa memakai air hangat saat mandi.
Aliya memakai coat tebal juga kupluk yang membungkus kepalanya, tidak lupa sarung tangan dan sepatu bootsnya. Joyce sering bercerita tentang musim salju, tapi Aliya tidak pernah menyangka kalau musim salju akan sedingin ini.Di tengah perjalanan joyce berbelok di toko kelontong milik paman hans untuk berbelanja kebutuhan bulanan. Di saat joyce sibuk memilih belanjaan, aliya lebih tertarik dengan minuman hangat yang di jual terpisah di ujung ruangan. Aliya mendekati stand itu lalu melihat daftar menu, banyak sekali jenis minuman dari berbagai negara. Tapi aliya lebih tertarik untuk merasakan wedang jahe, aliya penasaraan apakah wedang jahe di sini akan seenak yang sering di jual di indonesia atau tidak. Binar memesan dua cup, satu untuk joyce, dia harus merasakan salah satu wedang yang khas di indonesia ini. Setelah selesai dengan wedangnya, aliya kembali mendekati joyce yang sedang membayar di kasir, setelah itu joyce menitipkan belanjaannya di toko paman hans sampai aliya dan joyce pulang.
" Eh ini aku ada wedang jahe joyce buat kamu"
" Wedang jahe?"
" Iya ini minuman enak kalau di minum pas hujan, hangat"
" Minuman khas indonesia ya?"
" Iya salah satunya"Joyce menerima minuman itu lalu mengecapnya sebentar
" délicieux" ucap joyce yang artinya ' lezat'
Aliya tersenyum, mereka melanjutkan perjalanan menuju cafe yang menjadi tempat joyce bertemu dengan temannya.Aliya dan joyce berhenti di depan cafe yang cukup estetik dengan ornamen kayu, aliya mengikuti joyce yang sudah masuk terlebih dulu. Suasana cafe cukup lengang, mungkin orang-orang sedang malas keluar di hari pertama musim salju.
Dari depan pintu aliya bisa melihat joyce yang sedang berbincang dengan seorang lelaki, aliya sedikit terkejut karena dia kira teman joyce adalah perempuan.
" Em hallo" sapa aliya
" Aliya kenalkan ini evren, panggil saja ev, dia temanku dari turki" ucap joyce, Aliya dan Ev sama-sama menganggukan kepala sebagai salam perkenalan.
Aliya duduk di sebelah joyce dan mendengarkan cerita seru mereka semasa kuliah dulu di prancis. Ev datang kesini untuk berlibur dan tidak sengaja tahu kalau joyce ada di london jadi akhirnya mereka mengatur pertemuan." Oh god, Aliya. Aku lupa ngirim tugas ke Mr. Mario, terakhir jam 11 hari ini" ucap joyce panik.
" Ya sudah ayo pulang" jawab aliya
" Emm aliya, can you help me? Aku janji ajak ev jalan-jalan hari ini. Kamu mau temani ev tidak?" aliya diam, lalu menatap ev. Sepertinya tidak apa-apa kali ini membantu joyce, selama ini joyce sudah sangat baik kepada aliya.
" Boleh"
" aaah thank you aliyaa, ev kamu di temani aliya dulu hari ini ya, aku janji temani kamu next day, this urgent"
" No problem Joyce, Take care!"Setelah kepergian joyce, hanya ada keheningan antara aliya dan ev. Ev masih sibuk dengan kopinya dan aliya dengan rasa canggungnya.
" Emm aliya, kamu berasal dari mana?" tanya ev membuka suara
" Indonesia"
" Oh indonesia, dulu saya pernah ke sana, ke yogyakarta. Kamu tahu yogyakarta?"
" Tentu ev, aku tahu. Yogyakarta terkenal dengan wisata sejarah dan makanannya yang enak sekali"
" Benar, aku suka sekali dengan gudeg. Dulu sempat aku ingin membawa gudeg ke turki, tapi banyak orang bilang akan basi, aku sangat menyayangkan hal itu"Aliya sangat senang negaranya terkenal di mana-mana, cerita ev tentang perjalanannya di yogyakarta cukup menarik untuk di dengarkan aliya. Sesekali aliya hanya menimpali dan membenarkan kata-kata yang sering kali salah di sebut oleh ev.
Setelah kopi ev habis, ev mengajak aliya pergi dari cafe itu. Sejujurnya aliya tidak tahu tempat yang worth it untuk di kunjungi di sini, karena aliya sendiri jarang keluar kalau tidak ada urusan. Akhirnya ev mengajak aliya untuk singgah di sebuah taman, menikmati salju yang turun menutupi seluruh tanah.
" Apakah di indonesia tidak ada salju aliya?"
" Tidak ada Ev, indonesia negara tropis"
" Pantas saja"
" Memangnya kenapa Ev?"
" Kamu terlihat bahagia sekali melihat salju" Ucap ev, aliya hanya tersenyum canggung. Baru beberapa jam bertemu tapi aliya bisa menyimpulkan kalau ev seorang yang menyenangkan, dia selalu punya topik pembicaraan yang tidak membosankan.Ev membelikan aliya sebuah eskrim yang di jual berkeliling di dalam mobil. Katanya, eskrim itu tidak mengenal musim, di makan dalam segala musim tetap enak. Dan memang benar. Beberapa saat kemudian Ev mendapat telepon mendadak dan harus segera pergi, aliya hanya menganggukan kepala sesaat setelah ev berpamitan.
" Mmm, aliya"
" Iya ev?"
" Apakah bisa kita bertemu lagi lain waktu?"
" Kenapa tidak?" Aliya melihat Ev tersenyum.
" Terima kasih aliya" ucap ev sebelum benar-benar menghilang di antara salju yang turun ke bumi.Assalamualaikum semua? Bagaimana kabarnya?
Saya minta maaf ya karena sering menunda melanjutkan cerita ini. Tapi terima kasih untuk yang masih tetap membaca dan memberikan vote untuk cerita ini.Jangan lupa tunggu kelanjutannya, vote dan comment supaya saya semangat melanjutkan ceritanya ya. Love u all❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Waktu
SpiritualAllah maha baik merencanakan segalanya bagi makhluknya , tidak terkecuali untuk revan , ketika ia merasa allah begitu kejam memisahkan dirinya dengan orang-orang yang di sayangi seakan dunianya runtuh begitu saja , hampir ia berputus asa tanpa mengi...