Aku dulu sering mengingatmu kemudian tertawa , begitu pula sekarang , aku masih suka mengingatmu , tanpa menangis :)
****
Seorang wanita dan pria yang bukan mahrom tidak boleh berkhalwat agar tidak timbul zina . Hal itu yang membuat revan gusar tak tenang , sejak tadi ia hanya dijadikan obat nyamuk oleh alvin yang sedang bertemu dengan calon istrinya .
Revan sengaja mengetuk-ngetuk kan tangannya di meja , bersiul , dan melakukan hal apapun yang mungkin saja bisa membuat alvin peka . Namun kenyataannya ia justru salah tingkah sendiri karena jadi pusat perhatian.
Hampir 2 jam sudah ia duduk tanpa melakukan apapun , tidak ada yang bisa diajak bicara karena revan memilih duduk terpisah dengan dua sejoli yang beberapa minggu lagi akan menikah itu , alvin dan rahma
'Tling'
Revan melirik ke arah pintu yang terbuka , ia melihat aliya yang berjalan ke arah meja kasir , jarak mereka cukup jauh , tapi revan yakin itu pasti aliya . Ia melirik lagi ke arah alvin dan rahma yang masih sibuk bicara . Akhirnya revan memilih beranjak menghampiri aliya .
"assalamualaikum aliya" ucap revan
" eh, waalaikumsalam mas " jawab aliya terkejut .
" kamu ngapain disini ? "
" ini mas mau..."
"al" belum sempat aliya melanjutkan ucapannya tiba-tiba ada seorang lelaki paruh baya menghampiri aliya dan revan . Aliya berbalik kemudian menyalami pria yang diketahui revan adalah pemilik restoran ini .
" kamu ngapain ? " tanyanya
" ini bi , aliya mau konfirmasi cathering buat panti , acaranya maju terus ada tambahan orang jadi al mau tambah pesenan , tapi kata mbak nada nggak bisa " sesal aliya
" kan kamu dadakan ngomongnya , ya gak bisa dong al " jelas pria yang dipanggil aliya dengan sebutan abi ,setelah itu ekor mata beliau berpindah menatap revan sampai revan salah tingkah sendiri
" eh ini revan bi , temen aliya " aliya memperkenalkan revan
Beliau tersenyum kemudian mengulurkan tangan " saya rifa'i , abinya aliya "
" revan om " awalnya revan grogi, kemudian memutuskan untuk membalas uluran tangannya.
" gak usah gemeteran gitu , baru perkenalan , belum ijab qabul" godanya membuat pipi revan memanas , sedangkan aliya sudah melotot tak percaya . Abinya hanya tertawa renyah.
" panggil abi saja ,saya sering lihat kamu meeting disini , kamu kerja disekitaran sini ? " tanya abi
" iya bi , saya kerja di PERMANA GROUP " jawab revan
" oh ya ? Pemiliknya itu karib saya lho " abi antusias.
" Maksud abi , pak rehan ? "
" iya rehan "
"dia ayah saya bi " jawaban itu membuat abi rifai terkejut
" masyaallah , kamu anaknya rehan , sudah besar aja kamu , dulu waktu saya sering main ke rumah tuh kamu masih kecil , masih mainan lumpur, ya allah" ucap abi takjub.
Sama halnya dengan perempuan , lelaki jika sudah membicarakan dunianya juga lupa waktu . Aliya mendengus pelan melihat abinya masih antusias bercerita dengan revan.
" abi maaf menyela , tapi gimana ? Bisa ditambah nggak ? Kalau nggak nanti aliya pesenin di tempat lain aja deh ,mepet." ucapan aliya membuat abinya dan revan berhenti bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Waktu
SpiritualAllah maha baik merencanakan segalanya bagi makhluknya , tidak terkecuali untuk revan , ketika ia merasa allah begitu kejam memisahkan dirinya dengan orang-orang yang di sayangi seakan dunianya runtuh begitu saja , hampir ia berputus asa tanpa mengi...