10

654 32 3
                                    

Bukan siapa-siapa , namun rasanya tidak baik-baik saja saat melihat kamu bersama dengan lainnya :)

              ***

Seenak jidatnya memang alvin itu , sekarang mau gimana ? . Revan salah tingkah sendiri jika bertemu dengan aliya , meskipun revan merasa tidak apa-apa tapi salah tingkah itu muncul sendiri .

Revan masih ingin membuat alvin yang ember itu kapok , tapi mengingat ini bukan waktu yang tepat dan ia sudah janji sama aliya akan pergi ke panti , akhirnya ia memutuskan keluar dari restaurant .

Ia mengedarkan matanya ke penjuru parkiran , namun ia tidak menemukan aliya. Ah , aliya pasti pergi duluan karena revan kelamaan . Ia berjalan menuju mobilnya . Langkah revan terhenti saat ia melihat aliya di depan gerbang berbicara bersama seorang laki-laki .

Revan segera sembunyi saat aliya melihat ke arah restoran . Setelah itu aliya pergi bersama lelaki tadi .

" Siapa aku ? Kenapa aku gak suka liat aliya sama orang lain , apa hakku ! Astagfirullah jangan seperti ini " revan mengusap wajahnya dan bergegas menyusul aliya ke panti asuhan .

              *****

Waktu dhuhur telah tiba , selesai sholat dhuhur , semua orang kembali sibuk dengan tugasnya , ada yang menyiapkan dekorasi , ada yang menyiapkan makanan di meja , dll .

Aliya melipat mukena kemudian menyimpannya di lemari , saat ia keluar dari musholla ia berpapasan dengan revan yang juga baru selesai sholat .

" lho mas revan?" aliya terlihat sedikit terkejut

" iya aliya " . Nah benar kan , salah tingkah itu muncul lagi .

" mas jadi kesini , kapan sampe?" tanya aliya

" tadi pas adzan dhuhur , kamu kok duluan , sama siapa ?" revan mulai kepo dengan lelaki yang menjemput aliya tadi .

" aliya tadi tuh cari mas revan , cuma gak keluar-keluar , aliya kira masih ada urusan sama mas alvin , nah pas itu juga...." ucapan aliya terhenti saat seseorang menghampiri mereka

" aliya di cariin mbak ayun " ucap lelaki itu , revan memandangi lelaki itu dari atas sampe bawah , pakaian koko rapih dengan peci putih seolah memancarkan cahayanya . Apa dia yang tadi bersama aliya ? Jika benar pasti lah revan kalah saing , secara sudah terlihat kalau dia lelaki alim.

Ah , mikir apa sih kamu van , Orang baik itu gak di pandang dari cover. Gerutunya .

" mas revan ?" aliya melambaikan tangannya di depan wajah revan .

" Ah iya al "

" ini mas afnan , temen aliya , tadi aliya kesini sama dia , soalnya dia disuruh jemput aliya " ucap aliya

" iya ,saya revan " revan mengulurkan tangannya

" afnan " . Attha membalas uluran itu .

" yaudah ayok ke sana , kita bantu-bantu " ajak aliya kemudian diikuti attha dan revan .

Aliya duduk sebentar mengusap peluh yang ada di keningnya setelah sibuk membantu sana sini .
Aliya terpatung memandangi banyak orang yang masih sibuk menata dekor ,namun mata aliya terfokus hanya kepada attha , pembawaannya yang bijaksana terlihat jelas . Aliya menatap dirinya sendu , ia tahu bahwa ia dan attha sudah berpisah , namun perasaannya tidak berkurang sedikitpun . Jujur saja ia masih sangat berharap kepada afnan , mengingat semua janji yang pernah ia ucapkan . Tak disadari sebulir cairan bening mengalir dari pelupuk matanya , disisi lain ia sudah serahkan semua kepada sang pencipta tentang baik buruk yang sudah digariskan untuknya .

Ruang Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang