Tugas kita hanya percaya ,bahwa takdir Allah mempertemukan kita bukan tanpa tujuan .
***
Suasana kampus mulai ramai setelah liburan semester berakhir , koridor kelas sampai taman dipenuhi manusia yang bercengkrama melepas rindu .
Aliya menarik nafas lelah setelah menaiki tangga mulai lantai satu sampai lantai lima , kebetulan lift di gedung fakultasnya sedang di perbaiki karena sering macet saat digunakan , alhasil semua mahasiswa harus memutari gedung lewat tangga darurat yang jumlah anak tangganya hampir 70 anak tangga.
Aliya berhenti di depan kelasnya , ia menengok ke dalam kelas mencari keberadaan sahabatnya , tapi nihil . Apa mungkin rahma dan hania belum berangkat, tapi itu tidak mungkin .
Aliya mengambil benda persegi panjang nan pipih dari dalam tasnya , belum sampai ia menekan dial call , benda itu sudah berbunyi terlebih dahulu .
" Assalamualaikum , han kamu dimana?" tanya aliya saat telfon nya sudah terhubung
" Waalaikumsalam . Di taman bawah al , udah berangkat belum ? Kesini deh " sahut seseorang di seberang
" yah han , aku udah di kelas nih , capek tau. Tadi aku naik pake tangga kesini . Tapi emang mau ngapain kalian disana" keluh aliya
" kenapa gak pake lift aja sih al , tadinya sih mau minta bantuin milih desain undangan buat rahma tapi kita aja deh yang kesana "
" liftnya di renovasi "
" yarobb , lift fakultas ekonomi kan bisa neng " ucapan hania menyadarkan aliya sesuatu . Iya ! Kenapa tadi ia tidak lewat fakultas ekonomi saja , setiap lantai antar fakultas kan di hubungkan dengan jembatan . Ia mengusap wajahnya pelan .
" yaudah kalian kesini aja ya ,aku tunggu " putus aliya
" oke boss , assalamualaikum " hania memutuskan telfonnya sepihak
Aliya duduk di kursi koridor , ia mengeluarkan buku novel kemudian membacanya , matanya terlihkan saat ia melihat sepasang sepatu berada di depannya . Ia tercenung sebentar kemudian mendongak .
Jantungnya berdetak lima kali lebih cepat dari biasanya . Ia menunduk sambil melantunkan istighfar , seseorang di depannya benar-benar membuat aliya was-was .
" Hai al " . Lelaki itu menunjukan deretan giginya , jangan lupakan juga lubang pipitnya .
" waalaikumsalam " jawab aliya membuat lelaki itu diam kemudian tersenyum kecut .
" Kamu ngapain di sini vid?" tanya aliya
" aku kuliah disini al "
" Bukannya kamu kuliah di london ?" . David beralih duduk di kursi , aliya yang kaget langsung saja berdiri menatap david.
" hemm , menurut kamu apa aku harus bener-bener tinggal di london? Disana sepi al ,mama papa sibuk , gak ada yang bener-bener aku kenal disana , ada temen tapi fake , beda sama disini , temen aku berandalan semua tapi gak fake " david menyunggingkan senyumannya kemudian menunduk. Aliya menarik nafasnya dalam-dalam , ia sebenarnya takut dengan david tapi mendengar ceritanya aliya menjadi prihatin .
" seindah apapun dunia luar , tetap saja yang paling nyaman itu rumah sendiri vid ". David mendongak berharap setelah aliya berbicara seperti itu ia tersenyum kepada david , tapi kenyataanya aliya masih tertunduk takut dengan david .
" Aku pergi karena sakit hati al , dan aku kembali karena cinta " kini giliran aliya yang menegak , tidak sengaja manik mata mereka bertemu . Aliya segera memutuskan kontak mata itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Waktu
SpiritualAllah maha baik merencanakan segalanya bagi makhluknya , tidak terkecuali untuk revan , ketika ia merasa allah begitu kejam memisahkan dirinya dengan orang-orang yang di sayangi seakan dunianya runtuh begitu saja , hampir ia berputus asa tanpa mengi...