十一

4.9K 773 58
                                    

"Lupakan saja. Jadi kamu siapanya Sizhui?" tanya Jingyi dengan raut wajah serius.

"Aku sepupunya, Jin Ling. Meski nggak sedarah," jawab Jin Ling. Ia tahu kalau Om Wuxian itu bukan adik kandung Mama Yanli. Tapi di dalam lubuk hatinya, ia menerima Om Wuxian sebagai om-nya kok, meski kadang suka kesel.

"Ooh. Aku ingat. Bang Wuxian cerita tentangmu pas ke tokoku," kata Jingyi mengangguk.

"Lalu kamu siapanya Gege?" tanya Jin Ling serius. Kalo pacar kan gawat, Jin Ling gak bisa deketin Sizhui lagi. Tapi kalo mantan, Jin Ling merasa gimana gitu.

Eh, sejak kapan Jin Ling mau deketin Sizhui!?

Jingyi ketawa renyah, lumayan kenceng sampe-sampe mbah-mbah di kursi khusus terbangun dari tidur panjangnya. "Kamu... kamu manggil dia 'gege'? Kalian udah sedeket itu?"

Wajah Jin Ling merah padam. Malu banget astaga. "I-itu, Sizhui-gege duluan yang nyuruh aku manggil dia begitu!"

Jingyi masih ketawa. "Ahahaha, aduh, sialan si Sizhui. Udah nemu calon aja dia. Cih, aku nggak mau jadi nyamuk padahal."

Jin Ling diam saja, soalnya nggak ngerti Jingyi ngomong apaan.

"Kamu baru pulang sekolah?" tanya Jingyi mengalihkan topik. Ia melirik seragam SMA Jinlin Tai. "SMA 1 Jinlin Tai yang favorit itu? Pinter dong?"

"Hmph," Jin Ling berdengus. Aku tahu aku pintar.

Ini nggak sombong, ini kenyataan. Sombong kalau itu kenyataan nggak papa lah.

Pas banget, mereka sampai di Stasiun Gusu. Mereka berdua turun dan menuju pintu keluar barengan. Jingyi masih mancing-mancing Jin Ling ngobrol, tapi Jin Ling udah keburu males dan ngediemin Jingyi.

Pas diluar stasiun, Jin Ling disergap.

Yep, sama Lan Sizhui yang khawatir setengah mati.

"Kamu nggak papa, A-Ling? Kok pulangnya telat banget? Katanya jam setengah empat? Habis darimana? Kok nggak bilang? Kita kan udah tukeran nomor!" Sizhui meneror Jin Ling. "Aku hampir telepon polisi tau gak!?"

Jin Ling nunduk, bergumam maaf pelan.

Sizhui jadi gak tega ngomel lagi kan. Lucu sih, hamster di depannya ini. Mau dibawa pulang terus dipelihara--

"Eh, Sizhui, tau gak? Jin Ling habis dilecehin hidung belang," tiba-tiba Jingyi bersuara.

Tadinya Sizhui mau bilang, 'Kenapa ada Jingyi disini?' tapi karena omongan Jingyi lebih horor, Sizhui melotot. "Beneran!?"

"...." Jin Ling diam saja.

Sizhui menepuk kedua bahu Jin Ling, meminta perhatiannya. Jin Ling mendongak--karena Sizhui lebih tinggi.

"Bagian mana yang disentuh?" tanya Sizhui hati-hati.

"... a-aku nggak tahu. Aku hanya tau dia tiba-tiba bergerak-gerak nggak jelas dibelakangku terus--" wajah Jin Ling memucat. "--terus Jingyi nabok pelakunya."

Wajah Sizhui mendekat, memastikan Jin Ling tidak berbohong. Orang sejenis Jingyi memang suka membantu oranglain dan menjadi pusat perhatian, tapi Sizhui ingin tahu apakah Jin Ling berbohong.

Sialnya wajah Jin Ling malah merah padam. "K-kamu ngapain!?"

Jin Ling dengan kuat nabok Sizhui. "Aku nggak mau jadi korban untuk kedua kalinya!!"

Sepupuan [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang