ニ十六

4.1K 622 22
                                    

"Selamat pagi!" Om Wuxian bangun jam 1 siang namun masih menyatakan ini pagi.

"Ini sudah siang," koreksi Jin Ling. Karena semalam nggak tidur, jam 5 pagi Jin Ling tertidur pulas dan bangun jam 9. Ini mending sih dari pada Om Wuxian. Dan otomatis Jin Ling nggak sekolah lagi. :"""

"Hehehe, gapapa. Yang lain pada kemana?" tanya Om Wuxian duduk di meja makan, lalu mulai makan siang.

"Om Cheng sama Pakde Xichen udah balik. Katanya ada urusan ditempat lain, tapi nanti mau kesini lagi siangan. Om Wangji kayaknya lagi ngurusin kelinci, Sizhui-gege tidur dikamarnya."

"Oh," Om Wuxian mengangguk. "A-Ling, kamu semalem teriaknya kenceng banget. Ada maling ya?"

Jin Ling melirik Om Wuxian yang asyik mengunyah. "... aku tidak mau menjelaskannya." Malu ya, Jin Ling teriaknya kan kayak perawan--

--memang sih peraw--perjaka sih.

"Ehehe, A-Yuan merawatmu dengan baik 'kan?" Om Wuxian tersenyum lebar.

"Tentu saja. Gege bahkan memakaikanku penutup mata. Kayaknya sih biar aku nggak takut," timpal Jin Ling.

Agak ambigu ya.

"Yaah, kamu nggak liat dong, ganasnya A-Yuan gimana," Om Wuxian agak kecewa. "Dia keren banget suer. Kalau lagi latihan, keringatnya sampe tumpeh-tumpeh. Yang sering latihan sama A-Yuan aja udah ngebet banget mau ngejadiin A-Yuan menantu. Hmph, aku tahu didikanku dan Lan Zhan memang sangat bagus, berkualitas!"

Ini malah pamer.

"Emang daging, berkualitas," dengus Jin Ling kembali buka-buka twitter.

"Ey, A-Yuan mah kualitas super. Kamu tuh, premium. Beratmu berapa sih? 45 kg ya? Ih, enteng banget! A-Yuan pasti bisa ngangkat kamu dengan mudah!" Om Wuxian mencibir.

"A-aku juga lagi pertumbuhan! Aku pasti bisa nyusul tingginya Om! Om Yao aja tingginya udah kukalahin!"

Dibelahan bumi lain, seorang pria dengan topi tinggi bersin dengan keras. Misinya hampir saja batal karena bersin ini.

"Yaudah, makan yang banyak! Kebanyakan seme nyari uke yang berisi!" Om Wuxian dengan santai berkata.

Wajah Jin Ling merah padam. "OM WUXIAN!!!" Jin Ling menjambak rambut Om Wuxian saking malunya.

-Hiatus sejenak-


Sepupuan [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang