十ニ

5K 814 177
                                    

"M-maaf," kata Jin Ling selama perjalanan balik ke rumah pedalaman Om Wangji.

Sizhui tersenyum. Di pipinya tampak merah karena tabokan Jin Ling sepenuh hati di depan stasiun tadi. "Nggak papa. Artinya, kalau kamu bisa nabok aku sekenceng itu, kamu bisa jaga diri."

Sumpah, Jin Ling nggak merasa dipuji.

"Eh, Sizhui, itu belok kanan! Katanya mau nganterin aku ke toko dulu?" Ini si Jingyi songong banget ya. Udah minta anterin pulang, jadi nyamuk, nyela pembicaraan orang pula.

Jujur, Jingyi sebenernya juga benci banget jadi nyamuk. Dia always jadi nyamuk pas dua orang lagi jalan bareng. Entah ini kutukan atau bukan. Jingyi jomblo sih.

"Iya, ini belok," kata Sizhui membelokkan mobil.

Setelah mengantar Jingyi balik ke tokonya, Sizhui dan Jin Ling melanjutkan perjalanan. Perjalanan itu juga terasa biasa aja, nggak ada yang membuka obrolan. Sizhui tahu Jin Ling udah capek, jadi dia diam.

Saat sampai di depan rumah, Om Wuxian sedang menyapu halaman depan. "Oh, sudah pulang! Selamat datang!"

Jin Ling mengangguk lesu. Ia kemudian masuk ke dalam rumah dengan agak sempoyongan.

"Astaga, anak itu perlu dikasih yang pedas-pedas biar semangat lagi," gumam Om Wuxian memperhatikan Jin Ling.

Sizhui meringis. "Jangan dong, Ma. Nanti sakit perut," kata SiZhui.

"Jadi? Kok pulangnya lama?" tanya Om Wuxian. "Macet? Atau jalan-jalan dulu?"

Sizhui menggeleng. "A-Ling yang pulang sekolahnya lama."

"Nggak meriksa info dia habis ngapain?" tanya Om Wuxian menaikkan alisnya. Ia tahu anaknya sering diajarkan oleh Lan Xichen, kakak Om Wangji, tentang informasi yang bisa diketahui lewat elektronik. Meski Om Wuxian sendiri sebenernya gaptek.

"Mmm.... Nggak usah deh. Anak laki-laki seperti dia pasti nggak bakalan aneh-aneh," jawab Sizhui tersenyum manis.

Iyalah. Orang cuman ngajakin Fairy jalan-jalan. Anak laki-laki senormal Jin Ling pasti nggak bakalan ikut clubbing, narkoba, atau ikut The Voice Kids--Jin Ling udah 16 tahun!

Om Wuxian tersenyum kecut sambil mencubit pipi anaknya. "Kamu ini, meski calon penerus mafia, senyummu terlihat pure banget."

Sizhui tertawa.

Sepupuan [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang