Si Kerudung Merah dan Serigala 3

1.8K 338 12
                                    

Ling-er meneruskan perjalanan. Sesekali istirahat, soalnya jalannya nggak begitu bagus. Kakinya pegel :(

Setelah matahari tepat berada diatas kepala, Ling-er akhirnya melihat rumah neneknya yang asri. Dia buru-buru lari ke rumah neneknya sambil teriak, "Nenek!!"

Brak!! Pintunya di dobrak.

"Nenek!" panggil Ling-er.

Tampaklah sang nenek yang sedang tiduran di kasur. Mukanya putih, seputih kertas. Badannya terlihat sangat kurus. Rambutnya acak-acakan. Apalagi kondisi rumah yang berantakan.

"Astaga, Nenek!" teriak Ling-er buru-buru menghampiri neneknya. "Nenek sakit? Kok nggak kirim surat?"

Gimana mau kirim surat, lah wong rumah di hutan begini....

Nenek Ling-er, Nenek Yu, tidak menjawab. Sebaliknya dia malah menunjuk ke sebuah pintu.

"Hah? Kenapa Nek? Nenek mau pipis? J-jangan minta tolong ke aku Nek... aku 'kan anak jantan," kata Ling-er dengan muka merah.

Nenek Yu tidak menjawab. Dia masih menunjuk pintu itu terus-menerus.

Ling-er mulai merasakan hal aneh.

Bulu kuduknya berdiri, ia mulai mencium bau-bau aneh.

Apalagi dengan rumah ini yang tampak tidak pernah dihuni, debunya dimana-mana.

"Ne-Nenek? Nenek kenapa?" tanya Ling-er menelan ludah.

Iseng, Ling-er menyentuh tangan Nenek Yu. Dan ia merasakan tangannya tidak sehalus yang dulu, ini lebih ke... kasar dan bertanah?

Ling-er mulai berjalan mundur, takut mendekati Nenek Yu.

Tanpa ia tahu, dibelakangnya sesuatu sudah menunggu....

Sepupuan [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang