Ling-er meneruskan perjalanan. Sesekali istirahat, soalnya jalannya nggak begitu bagus. Kakinya pegel :(
Setelah matahari tepat berada diatas kepala, Ling-er akhirnya melihat rumah neneknya yang asri. Dia buru-buru lari ke rumah neneknya sambil teriak, "Nenek!!"
Brak!! Pintunya di dobrak.
"Nenek!" panggil Ling-er.
Tampaklah sang nenek yang sedang tiduran di kasur. Mukanya putih, seputih kertas. Badannya terlihat sangat kurus. Rambutnya acak-acakan. Apalagi kondisi rumah yang berantakan.
"Astaga, Nenek!" teriak Ling-er buru-buru menghampiri neneknya. "Nenek sakit? Kok nggak kirim surat?"
Gimana mau kirim surat, lah wong rumah di hutan begini....
Nenek Ling-er, Nenek Yu, tidak menjawab. Sebaliknya dia malah menunjuk ke sebuah pintu.
"Hah? Kenapa Nek? Nenek mau pipis? J-jangan minta tolong ke aku Nek... aku 'kan anak jantan," kata Ling-er dengan muka merah.
Nenek Yu tidak menjawab. Dia masih menunjuk pintu itu terus-menerus.
Ling-er mulai merasakan hal aneh.
Bulu kuduknya berdiri, ia mulai mencium bau-bau aneh.
Apalagi dengan rumah ini yang tampak tidak pernah dihuni, debunya dimana-mana.
"Ne-Nenek? Nenek kenapa?" tanya Ling-er menelan ludah.
Iseng, Ling-er menyentuh tangan Nenek Yu. Dan ia merasakan tangannya tidak sehalus yang dulu, ini lebih ke... kasar dan bertanah?
Ling-er mulai berjalan mundur, takut mendekati Nenek Yu.
Tanpa ia tahu, dibelakangnya sesuatu sudah menunggu....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupuan [ hiatus ]
FanfictionJin Ling dititipkan pada adik ibunya, Wei Wuxian dan sang suami, Lan Wangji, karena kedua orangtuanya ingin honeymoon. Awalnya sih, Jin Ling kesel banget tinggal bareng Om-nya yang heboh dan iseng itu. Tapi sejak kenal Lan Sizhui, kok rasanya setiap...