🍁18. Kejadian Yang Sebenarnya

101 16 19
                                    

Manusia itu rumit. Terlalu lebih mendengar otak daripada hati. Itu sebabnya, banyak tercipta sebuah perasaan yang tak terbalas. Karna hati nya tertanam jauh, demi mengatakan bahwa cinta itu tidak masuk akal.

***
BELUM REVISI.

Mungkin kejadian yang lalu sudah di lupakan. Banyak sekali ingatan-ingatan buruk yang mereka lalui hanya demi sebuah kesadaran. Kyren menganggap semuanya masih terasa aneh. Bagaimana ia bisa membuka jalan untuk seorang lelaki mendekatinya?

Ia masih berpikir sejauh itu. Tapi satu yang jelas terlintas di pikirannya. Lelaki itu sudah memberinya banyak perubahan. Mungkin Kyren yang 2 tahun lalu akan kembali jika ia terus menerus bergaul dengan lelaki bernama Ralik ini, Atau bisa juga tidak.

Ada satu rahasia yang Kyren simpan rapat-rapat. Rahasia ini aib bagi nya, dan juga keluarga nya yang lain. Karna rahasia ini lah semua terjadi. Mungkin hanya Sean yang sangat tahu apa rahasia itu.

Sesuai dengan janji nya yang dulu-dulu. Baru hari ini Sean menepati janji nya, dengan mengajak Kyren menjenguk orang tua kandung nya.

Kyren berpenampilan simple, dengan memakai dress selutut yang berwarna abu-abu, lalu mengucir satu rambutnya. Ia terlihat dewasa untuk situasi ini.

Sedangkan Sean, ia memakai kaos hitam dengan jeans putih. Ia lebih memilih style yang biasa-biasa saja, daripada kemeja yang menurutnya ribet. Ya, alhasil inilah penampilan Kyren dan Sean hari ini. Sangat-sangat serasi dan memanjakan mata.

Sean mengemudi mobil nya dengan kecepatan sedang. Tak banyak percakapan yang terjadi di dalam mobil itu, mungkin Kyren masih berkutik dengan pikiran nya yang sudah tak sabar melihat orang tua nya. Mobil itu pun terus melesat hingga mengantar mereka ke sebuah tempat yang sudah lama tak mereka kunjungi.

Tempat itu tampak sama seperti dulu, mungkin sedikit perubahan dengan menambah taman dan air pancur di sisi depan gedung itu.

Taman itu tampak ramai hari ini, Kyren mengedarkan pandangan nya seolah tak sabar melihat orang yang di cari nya sedari tadi.

"Ren," panggil Sean.

"Iya?" Jawab Kyren singkat, ia masih sibuk menjelajahi pandangan nya.

"Ren, lihat gue sebentar," ucap Sean memelas.

Kyren mendengus, lalu mengalihkan tatapan nya ke arah Sean. "Ada apa Yan?"

Sean justru tersenyum, ia mengacak rambut adik angkat nya itu gemas. "Gak ada apa-apa. Gue cuman mau semangatin lo, lo harus kuat. Gue yakin, lo bisa melewati masa-masa buruk ini."

Kyren menatap sendu mata Sean. Ia mendengarkan kata-kata itu dengan seksama. Hati nya berdesir, jika boleh jujur Kyren tak sanggup berada di tempat ini-lagi. Namun memang semuanya harus bisa ia hadapi. Sudah cukup ia menghindar 2 tahun ini, sudah cukup rasanya penderitaan yang teramat sakit ini.

Kyren pasti bisa. Dan harus bisa.

"Gue bakal temenin lo. Jadi lo gak boleh gentar."

Kyren memeluk Sean erat, ia tak sadar air mata nya sudah lolos sedari tadi. "Gue gak tau Yan gue harus apa hari ini. Rasa nya masih berat untuk menerima kenyataan, tapi gue juga harus sadar. Gak semua masalah bisa gue hindari seenaknya. Mungkin ini saat nya, Yan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RALIK (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang