13 ~USAHA TAK MENGKHIATAN HASIL~

117 18 2
                                    

"Berusahalah dengan semampumu, maka hasil akan berusaha menepati janji kesuksesanmu."

                                                                                            ***

Hari telah berubah sore. Suasana sekolah sudah tak seramai waktu jam istirahat. Semua siswa sudah banyak yang memilih pulang, karna memang sudah waktunya. 

Nandia dengan tas ranselnya keluar dari Perpustakaan bersama Rama. Berjalan dikoridor sekolah yang sudah sepi, hanya ada beberapa kelas berisi beberapa anak yang masih mengerjakan tugas sekolah. 

"lo pulang sama siapa Nan?" Tanya Rama yang melihat Nandia baru akan mengeluarkan ponsel dari sakunya.

"gak tau gue telpon Mang Dudit dulu." langsung ditelfonnya Mang Dudit.

Rama mengambil ponsel Nandia saat hendak ditempalkan ketelinganya. Dimatikan sambungan telfon ke Mang Dudit. "Udah lo gue anter aja Nan." 

"tapi ini udah mau ujan Ram. Elo nanti keujanan gimana pas abis anterin gue?" tanya Nandia yang sedikit khawatir.

Rama mengembalikan ponsel Nandia. "gue bawa jas ujan Nan. udah yuk, nanti malah keburu ujan beneran!" ajak Rama yang langsung melangkahkan kaki langsung kearah Parkiran. 

Rama memundurkan motor Ninja miliknya dari deretan parkir. Dihidupkannya, Menunggu Nandia menaiki motornya. Cuss.. mereka pergi menjauhi sekolah dengan laju motor yang lumayan kencang.

                                                                                       ***

Pagi ini Nandia tidak pergi untuk kesekolah. Namun, Ia akan bertarung demi Nama baik sekolah, diri sendiri, dan untuk orang tuanya. Ini adalah hal baru bagi Nandia. Bukanlah sebuah lomba pada umumnya. Tapi, akan diadakan pemilihan Duta anti narkoba. 

Rama memberhentikan motor Ninja kesayanganya didepan Rumah Minimalis yang sangat menyejukkan. Membunyikan klakson.

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Nandia menaiki motor ninja milik Rama. Motor tersebut melaju menjauhi rumah Minimalis itu. Hingga mereka tak tampak setelah berbelok pada pintu gerbang perumahan.

Ramainya jalan dengan Kendaraan roda dua dan empat yang menuju tujuannya masing-masing. Dengan misi bekerja, sekolah atau apapun. Selama perjalan tak ada suara yang tercipta diantara keduanya.

Setelah memasuki sebuah kantor dengan cat putih bertingkat, Rama memarkirkan motornya ditempat Parkir. Kantor BNN. Tempat diadakannya Pemilihan Duta Anti Narkoba.

"Udah siapa Nan?" Tanya Rama yang melihat Nandia tengah memperbaikin tatanan rambutnya dikaca spion motor yang terpakir disamping Ninja kesayangan Rama.

"Ohh.. iya iya.. yuk masuk!" Nandia menghentikan aksinya, mengajak Rama memasuki kantor tersebut.

Saat mulai memasuki terlihat ada beberapa anak dari sekolah lain yang sudah datang.

"Kita gak telat kan ya Ram?"

"Enggak sih aturannya. Mulai jam 8. Sedangkan sekarang masih jam 7 Nan."

"Sip sip. Kita regist ke sana dulu yuk." Mereka melangkahkan kearah meja yang bertuliskan Adm Peserta.

Setelah meregistrasi mereka berdua duduk dibangku yang telah tersedia diaula. Disana sudah ada beberapa anak yang sepertinya ikut acara ini.

"Nanti kita harus kompak ya Ram, gue harap bisa kepilih." Ujar Nandia dengan senyum yang terus mengembang.

"Siap. Kita berjuang bersama Nan."

AMBISIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang