15 ~ KUDIAM~

80 15 2
                                    

~ Terkadang kita paham, Diam adalah cara terbaik menutupi apa yang kita rasa. ~

***

Mang Dudit memberhentikan mobil didepan rumah berwarna coklat bertingkat. Nandia langsung turun dari mobil.

"Makasih Mang, Nandia malem ini nginep disini." ucapnya sembari membuka pintu mobil.

"oke siap Neng."

Udara dingin menyabutnya setelah keluar dari mobil. Melangkahkan kaki memasukin rumah bernuansa Minimalis itu.

"Rereee." panggil Nandia dari gerbang.

Sebuah motor Ninja berhenti tepat dibelakangnya.

Mati gue, kenapa dia disini. Nandia terpaku diam didepan gerbang Rumah Rere.

Nandia merogoh kantongnya. Mengeluarkan benda pipih, lalu mengetikkan pesan singkat kepada Rere.

Nandia : Re gue didepan rumah lo, cpt buka ada Rama juga.

***

RERE PROV

Dalam sebuah ruang tamu dari rumah minimalis. Rere dan Raka duduk dan berbincang. Malam Minggu sebagai ajak refresing dari kegiatan dalam minggu ini yang membuat penat.

Biasa sejak Raka dan Rere resmi menjadi pacar, setiap malam minggu Raka pasti akan berkunjung kerumah Rere. Entah makan bersama, menonton film horor atau berbincang bersama.

Malam minggu ini Rere dan Raka mempunyai sebuah rencana penting. Yaitu, Menyelesaikan permasalahan antara Nandia dan Rama. Mereka kasian dengan permasalahan yang ada antara Rama dan Nandia.

Dengan rencana yang sedikit drama, mereka akan membantu mendamaikan Nandia dan Rama.

tingg.. tung...
Nandia : Re gue didepan rumah lo, cpt buka ada Rama juga.

Rere menepuk Raka yang asik bermain Ps. "Ka, Nandia dah didepan sama Rama."

"Ayo kedepan. MIsi segera dimulai." suara Raka yang terdengar serak.

Rere bangkit dan menuju gerbang bersama Raka.

"Akhirnya lo pada dateng." sapa Raka saat melihat Rama yang masih terduduk dimotor ninjanya dan Nandia yang hanya berdiri menggenggam ponselnya.

Rama hanya menaik turunkan alisnya saja sebagai sahutan.

"Yuk masuk!" ajak Rere.

Alika membututi Rere masuk kedalam rumah. Sedangkan Raka menemani Rama memarkirkan motornya dipekarangan rumah Rere.

"heh anjir juga yaaa lo Re." Alika mencubit lengan Rere dengan kesal.

"Awwww sakit." Rere mengusap usah lengannya yang dicubit. "kok lo nyubit gue sih?"

"ini semua rencana lo kan? ngaku gak lo Re?" Mereka duduk dikursi ruang tamu rumah Rere.

Nandia memperlihatkan matanya yang seolah ingin keluar. "lo ngajak Rama juga? lo tau kan gue sama dia itu..."

Rere membekap mulut Nandia dengan bantal kursi yang ada dihadapannya. "aaeeuummm..."

AMBISIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang