Yang terluka tenang saja, segalanya akan sembuh oleh waktu meski tidak seutuhnya.
Sinar Matahari kini telah menembus wajah manis Kanaya, meski baru bangun Ia sudah memicingkan kedua matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melalui iris mata indah nya.
Hari ini Kanaya berangkat sekolah lebih pagi, karena rasa penasaran nya untuk menanyakan mengapa Febrial bisa bersama sahabatnya semalam.
Seperti biasa, rumah Kanaya sangat sepi. Hanya ada segelas susu dan roti di meja makannya yang telah di sediakan oleh Desi sebelum berangkat kerja.
Padahal Ia sengaja bangun lebih pagi, namun akhir akhir ini Desi sangat sibuk, berangkat sangat pagi dan pulang larut malam karena lembur di kantornya."Huffft" Kanaya menghela nafanya melihat keadaan rumah yang sangat miris.
Setelah menyelesaikan sarapanya, Kanaya bergegas berangkat sekolah menggunakan sepedah yang Ia miliki.
Butuh waktu 15menit untuk sampai.
Keadaan kelas masih sangat sepi, hanya sebagian orang yang sudah datang. Bahaka di kelas Kanaya hanya ada dirinya.Kanaya langsung menjatukan bokong nya ke tempat duduk miliknya, sambil memasang earphone dan menenggelamkan kepalnya diatas meja.
Selang 10menit, Milla datang membuat Kanaya mau tidak mau bangun dari tidurnya.
"Woy bangke, bangun lo" Umpat Mila sambil mengoyang goyangkan meja Kanaya.
"Sialan lo ganggu mimpi indah gue aja!!" Kesalnya.
"Ngapain lo datang pagi pagi? Cuman numpang tidur? " Mila heran, tidak biasanya Kanaya datang pagi biasanya Kanaya datang sebelum 5menit bel.
"Kepo ah, gue ngantuk" Kanaya berniat untuk melanjutkan tidurnya, lagi lagi Mila mengganggu nya.
"Bangun nggak lo! Sarapan yuk"
"Udah gue"
"Yaudah lo temenin, sambil liatin gue makan" Ajak Mila antusiasis.
Akhirnya Kanaya menuruti perintah Mila sebelum dirinya di tarik paksa oleh sahabat gilanya itu.
Sekolah yang tadinya sepi kini mulai ramai, bahkan kantin sudah penuh dengan orang orang yang sedang memanjakan cacing cacing di perut nya.
Kanaya melamun, tatapan nya kosong. Ia memikirkan bagaimana cara dirinya bisa menanykan kepada Nisa tentang dirinya semalam bersama Febrial, Kanaya takut nanti malah membuat masalah baru.
Apalagi membuat Nisa tersinggung dengan pertanyaan nya."Woy cabe! Gue panggil dari tadi, udah bel. Bentar lagi pelajaran Ms.Is lu mau di telen idup idup"
Kanaya tersentak, membayangkan nya saja enggan.
Ms Is guru Bahasa Inggris, yang terkenal sangat menyeramkan. Bagaimana tidak badan nya yang besar menambah sisi keseramanya. Rasanya Kanaya masih ingin hidup.
"Cepet deh! Lo makan lama banget " Kanaya menarik tangan Mila.
"Dasar lo ya! Gue udah ngajak lo dari tadi, lo nya aja ngelamun mikirin utang" Kesal Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRESSED (Completed)
Teen FictionBeberapa orang begitu hebat menguatkan orang lain, menyabari hati yang rapuh, dan menenangkan resah dari dada yang sesak. Lantas saat sendirinya terluka dan rapuh, Ia terlalu lemah untuk menguatkan dirinya sendiri. Kehilangan hangatnya keluarga, I...