Selamat membaca beberapa part lagi tamat 💛
Sudah dua hari ini Glen tidak keluar kamarnya, kadang makan pun dibawakan oleh sang Mamah dan pembantu rumahnya.
Keadaan Glen benar benar kacau. Apalagi Kanaya sangat susah di hubungi.
Nomornya tidak aktif, bahkan Sosmed nya pun tidak lagi Ia pakai sepertinya, Kanaya benar benar hilang tanpa jejak."Sayang, mamah boleh masuk?" Tak ada sahutan membuat sang mamah masuk kedalam kamar anaknya.
Dielus nya pipi Glen "Mau sampai kapan kamu kaya gini? Kalo Kanaya tau pasti dia marah"
"Biarin Mah, biar Kanaya marah biar Kanaya nemuin Glen"
"Ini udah dua hari kamu kaya gini, Seminggu lagi kan kamu juga harus berangkat buat kuliah. Kamu inget kan pesan Kanaya? Kalo dia tau kamu nyerah kaya gini yang ada Kanaya kecewa sama kamu gamau nemuin kamu lagi"
"Glen, biar Kanaya bahagia. Siapa tau kepergian dia bisa buat Kanaya bebas dari kesedihan nya. Dia punya suasana baru, yang belum Kanaya punya disini. Kamu relain Kanaya, suatu saat mamah yakin kalian bakalan ketemu lagi"
"Kamu jangan kaya gini, disini Mamah Papah dan yang lainnya juga sayang sama kamu"
Glen menatap sendu Mamahnya "Maafin Glen Mah" Ucap Glen sambil memeluk erat sang Mamah.
****
Sore hari nya ketika Glen keluar rumah, Niat Glen ingat memberikan empat surat kepada sahabat Kanaya.
Glen tau rumah salah satu sahabat Kanaya, dulu Glen pernah menjemput Kanaya di rumah sahabatnya.Tapi pemandangan empat gadis berseragam yang sama dengan Kanaya membuat Glen menghentikan langkahnya.
"Ngapain mereka kerumah Kanaya? Bukanya mereka lagi marahan sama Kanaya?" Tanya Glen pada angin.
Glen menghampiri empat gadis itu di depan rumah Kanaya
"Sorry, ada apa ya?"
"Glen?"
"Eh hai, iya gue Glen." Sebenernya Glen agak canggung, karna memang Kanaya jarang mengenalkan mereka kepada Glen. Kalian tau sendiri lah jika Kanaya sangat tertutup dengan sahabatnya.
"So, ngapain kalian nyariin Kanaya?" Nada suara Glen meremehkan.
"Kita nyari Kanaya, lo tau?"
"Kanaya udah pergi"
"Pergi? Maksud lo gimana?"
"Haha, sahabat macam apa kalian?"
Ketiga gadis itu menunduk merasa bersalah kecuali Mila.
"To the point maksud lo apa?!" Teriak Mila tepat di depan wajah Glen membuat Glen senyum meremehkan.
"Well, gue baru tau kalian ini sahabat yang sering di bangga banggakan oleh Kanaya. Yang model gini?" Glen geleng geleng kepala, membuat Mila ingin menghajarnya sekarang juga.
Sepertinya Glen ingin bermain main sebentar.
"Bangsat, lo gatau apa apa tentang Kanaya!" Murka Mila.
"Oh ya? Bukanya kalian yang gatau tentang Kanaya? Sekarang gue tanya, apa kalian tau kalo Kanaya pindah?"
Sukses!
Ucapan Glen sukses membuat delapan mata menatap kearahnya."Ma... Mk..sd..lo?" Tanya Melly gugup
"Kanaya udah pergi dan gue gatau kemana, dan asal lo semua tau. Kanaya sayang banget sama kalian. Gue sempet mikir kalo kadar kebegoan Kanaya ini emang nyata. Buktinya dia mau bela belain sahabat yang nggak tau diri kaya kalian" Glen menekankan setiap ucapanya.
"Dan apa kalian tau? Sebenernya Kanaya itu punya masalah besar di keluarga nya, dia gamau bilang itu semua karna Kanaya gamau bikin kalian sedih. Kanaya rela demi kalian. Dan terutama lo" Tunjuk Glen pada Nisa
"Lo gila, lo tega nyakitin hati sahabatlo sendiri. Disaat Kanaya jatuh, lo malah nambahin beban dia dengan ngambil laki laki yang kanaya suka." Well, sebenernya Glen tidak ingin menyebutkan ny.
"Dia relain lo ngambil segalanya, lo ngehasut ketiga sahabatlo buat jauhin Kanaya. Padahal mati matian Kanaya nyari cara buat bahagian lo. Apa ini cara lo buat balas semua yang Kanaya lakuin" Nafas Glen mengebu ngebu menahan emosinya.
"Lo semua jauhin Kanaya hanya karna masalah murahan menurut gue, dan lo semua tega biarin Kanaya ngangkat bebannya sendiri. Gue nggak habis pikir ckck" Glen menggeleng kan kepalanya.
"Oh ya, gue gamau liat muka lo pada so dramatis nangis nangis disini. Mending lo semua pergi. Dan ini titipan dari Kanaya, semoga kalian sadar." Glen menyerahkan empat surat yang Kanaya buat sebelum pergi.
"Dan satu lagi, Kanaya bilang kalo Kanaya sayang sama kalian" Dan kali ini Glen benar benar pergi meninggalkan empat gadis yang sedang menangis tersedu-sedu.
Sad ending or happy?
Oh ya, jangan lupa follow Instagram thestoryofwattpad yaaaa. Disana banyak informasi tentang seputar Stressed dan ketiga ceritaku lainya 💛
Salam sayang,
Rabu 15 mei 19.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRESSED (Completed)
Teen FictionBeberapa orang begitu hebat menguatkan orang lain, menyabari hati yang rapuh, dan menenangkan resah dari dada yang sesak. Lantas saat sendirinya terluka dan rapuh, Ia terlalu lemah untuk menguatkan dirinya sendiri. Kehilangan hangatnya keluarga, I...