Aku hanya ingin dirangkul, ketika keadaanku sedang rapuh.
Hari ini Kanaya berniat untuk olahraga sore di sekitar taman dekat rumah nya, Tadi Kanaya sempat mengajak keempat sahabatnya.
Namun seperti nya mereka tidak minat mengikuti Kanaya olahraga.
"Huh, huh, huh," Nafas Kanaya naik turun.
"Gila si, cape banget gue"
"Gaenak banget lari lari sendiri"
"Nih minum" Ucap laki laki di hadapanya.
Awalnya kanaya bimbang untuk menerimanya, namun Kanaya sangat membutuhkan minum itu.
"Duduk" Ajak laki laki itu.
Kanaya hanya menuruti perintahnya.
"Lo ngapain disini?" Tanya Kanaya.
"Lewat dan kebetulan liat lo," Jawab nya sambil cengegesan.
"By ths way,makasih ya" Sambil mengacungkan minumnya.
Laki laki itu hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
"Eh tapi nggak geratis"Ucapnya.
"HAH?"
"Hahaha, santai aja kali mbak. Gue ga minta yang aneh aneh"
"Yaudah apaan?"
"Gue suka sama sahabat lo, yang namanya Mila. Tapi dia terlalu cuek,mungkin lo sebagai sahabatnya bisa bantuin gue" Tatapnya memohon.
"Hahaha"
"Lo kenapa ngetawain gue? "
"Akhirnya ada yang mau juga sama Mila. Gue nggak nyangka, Lo harus tahan banting aja dia galak"
"Gue tau,mangkanya gue minta bantuan lo"
"Okedeh, karena gue baik hati. Gue bantu"
"Serius?"
"Heem"
****
Setelah pulang olahraga tadi,Kanaya langsung mandi.
Ia masih mengingat laki laki tadi,
Itu Dion laki laki yang selama ini sahabatnya cintai, Mila.
Sebenernya Kanaya tau, Mila juga mempunyai rasa yang sama kepada Dion. Namun gengsi dan sikap Mila yang membuat dia menjadi kaku terhadap laki laki.
Kanaya tidak sabar untuk memberi kabar baik ini kepada Mila,akhirnya Kanaya menghubungi Mila.
Me
P
P
P
Mil
Mila
Woy
Cabe cabean
Hanya selang 5menit,ponsel Kanaya berdering tanda balasan dari Mila.
Apaan, berisik bego.
Hahah,santai dong.
Gue ada kabar baik.
Apaan?
Nggak gratis, karna gue juga
Dapet kabar ini nggak gratis.
Yaudah gk ush.
Serius?ini tentang Dion
padahal,yaudah deh.
Hah?Dion?
Apaan cerita dong,gue penasaran
P
P
Woy
Anjir ngambek, besok geu traktir deh.
Bls dong kampret.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRESSED (Completed)
Teen FictionBeberapa orang begitu hebat menguatkan orang lain, menyabari hati yang rapuh, dan menenangkan resah dari dada yang sesak. Lantas saat sendirinya terluka dan rapuh, Ia terlalu lemah untuk menguatkan dirinya sendiri. Kehilangan hangatnya keluarga, I...
