Aku sudah sering kehilangan, tolong jangan membuat aku kehilangan untuk ke sekian kali nya lagi.
Hari ini Kanaya mengajak sahabat sahabat nya untuk mengunjungi rumah Kanaya setelah pulang sekolah.
Di kelas setelah bel tadi Nisa izin untuk tidak ikut main kerumah Kanaya karena ada keperluan, Entahlah keperluan apa Kanaya tidak tau.
Di sini lah mereka, Kamar Kanaya.
"Sepi amat si Nay rumah lo" Gumam Melly
"Hmm"
"Laper gue, jajan yuk" Ajak Mey
"Kuy deh, kita ke supermarket. Nay Mil kalian mau nitip apaan?" Tanya Melly.
"Apa aja deh samain" Ucap Kanaya dan diberi anjukan setuju oleh Mila.
Kini tinggal Mila dan Kanaya di kamar, Naya melamun tatapan nya kosong.
Ia masih penasaran dengan Nisa, sebenernya apa yang Nisa sembunyikan kepada Kanaya.
Mila yang melihat Kanaya melamun, akhirnya memilik ide untuk sedikit menjahili Kanaya.
"Eh hallo febrial?Maaf gue ganggu, Kanaya kangen lo nih, ngelamun terus. Malah dia udah tujuh hari delapan malam nggak makan makan" Bohong Mila, sambil memegang ponsel.
Kanaya yang sadar namanya disebut langsung menoleh, dan menatap tajam Mila.
"Lo abis ngapain? Gue denger nama gue sama Febrial." Tanya nya curiga.
"Oh," Mila hanya ber oh-ria sambil menaikan bahunya.
Kanya menatap Mila kesal, seperti macan yang akan menerkam mangsanya.
"Biasa aja kali lo liatin gue nya, gue sadar pesona body gue lebih menggoda daripada lo yang datar" Sombong nya, sambil berlengok lengok ala model
"Cih, jijik gue! Cepet kasih tau! Lo abis ngapain? "
"Oh gue? Abis nelfon Febrial dan ngasih tau kalo lo lagi ngelamunin dia dan lo kangen berat, sampe lo gamau makan tujuh hari delapan malam. Dan lo nangisin dia terus." Ucap Mila sambil di lebih lebihkan.
Kanaya membuka mulutnya lebar lebar, mata nya melotot menatap Mila.
Sepertinya kepala Kanaya sudah menumbuhkan tanduk merah."What what. Lo bilang apa? Bisa di ulang? "
"Ish budeg lo," Celetuk Mila dengan tampang Songong nya.
"Heh lo! Cabe cabean dasar, gue nggak terima!! Nggak terima, lo jatuhin harga diri gue anjir!!!" Ah tidak, rasanya Kanaya ingin menangis saja saat ini.
"Lah, emang harga diri lo udah jatoh" timbal Mila.
"Dasar lo cabe cabean!!" Geram Kanaya.
"Cepet tarik omongan lo ke Febrial, bilang kalo lo bohong. Sebelum gue cekek dan bikin lo kempes sekarang!!" Ancam nya.
Bukan nya takut, Mila malah kembali menatap Kanaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRESSED (Completed)
Teen FictionBeberapa orang begitu hebat menguatkan orang lain, menyabari hati yang rapuh, dan menenangkan resah dari dada yang sesak. Lantas saat sendirinya terluka dan rapuh, Ia terlalu lemah untuk menguatkan dirinya sendiri. Kehilangan hangatnya keluarga, I...