Apakah tidak ada hal lain? Perpecahan sahabat hanya karena laki laki berengsek?
Hari ini hari Jumat, sebenernya Kanaya tidak libur. Sekolah sedang mengadakan class meeting tapi Kanaya malas, percuma saja datang ke sekolah. Untuk apa? Sahabatnya saja tidak menganggap kedatangan Kanaya.
Tadi Glen sempet mengajak Kanaya kencan, dan dengan sigap Kanaya menerima ajakan Glen daripada dirinya badmood.
Suara ponsel Kanaya, pesan masuk dari Glen.
Glen.
Gue udah di depan rumah.Tanpa membalas pesan Glen, Kanaya lari dari kamarnya sebelumnya Kanaya mengecek penampilan nya di depan cermin.
Benar saja, Glen sedang duduk manis di dalam mobil nya Kanaya menyatukan alisnya heran.
"Ayo masuk!" titah Glen.
"Kenapa masih berdiri disitu?" Tanya Glen heran.
"Kok pake mobil?"
"Emang kenapa?" Tanyanya balik.
"Ya tumben aja"
"Kan gue mau bawa princess "
"Idiiiiih dasar lo jayus!"
"Hahaha" Glen terkekeh.
Akhirnya Kanaya masuk ke dalam mobil dan disusuli oleh Glen.
"Hari ini gue yang ngasih tau kemana ya" Ucap Kanaya menatap Glen penuh harap.
"Emang lo mau kemana?"
"Pengen kuliner" Cengirnya.
"Lo emang niat ngabisin duit gue ya Nay?"
"Iya dong!!" Jawabnya semangat.
"Oke deh, kapan lagi gue traktir lo haha"
"Tapi Nay, kenapa lo gak sekolah? Tumben"
"Gue lagi males"
"Ada masalah apa?" Tanya Glen, tak biasanya Kanaya tidak bersemangat pergi ke sekolah.
"Gue berantem sama sahabat gue" Nada suara Kanaya lirih.
"Nanti aja ceritanya Glen, gue laper"
"Iya iya bawel" Ucap Glen sambil mengelus elus kepala Kanaya.
****
Keempat gadis itu sedang tertawa terbahak-bahak karena tingkah laku teman sekelasnya.
"Gila, si Andi bisa gitu juga ya"
"Hahaha ngakak gue!"
"Eh Mil, gak seru lo diem mulu!"
"Gue heran sama lo semua, kok kalian ngerasa enteng banget ya gak ada Kanaya"
"Alah, ngapain peduliin dia" Ucap Melly
"Iya Mil, dia aja gak peduli"
"Tau tuh, Mil dia itu penghianat" Nisa memanas manasi Mila.
"Gajelas lo semua!" Mila bangkit dari duduk nya untuk keluar, tapi langkah nya terhenti mendengar ucapan Nisa.
"Lo liat ini!"
Mila kaget, melihat dua pasang laki laki dan wanita yang terlihat begitu bahagia di ponsel Nisa.
"Gue gak percaya!" Ucap Mila menahan emosi.
"Lo liat, ini Kanaya sama Dion. Bukanya lo suka sama Dion sejak dulu ya? Kenapa bisa Dion deket sama Nisa? Padahal Nisa tau kalo lo suka sama Dion"
Mila membeku sambil menatap ponsel Nisa tak percaya.
"DASAR PE*ACUR!" Umpat Melly kesal.
"Gila, gue nggak nyangka"
"Gue liat mereka berdua kemarin" Ucap Nisa.
"STOP!" Teriak Mila berlari keluar."Bangsat!" Umpat Mila, saat ini dirinya sedang di toilet sekolah nya.
"Kanaya kenapa bisa sama Dion? Gue harus apa, gue suka sama Dion sejak lama. Kenapa harus Kanaya?" Tanya nya emosi.
****
"Udah yuk pulang" Ajak Kanaya sambil mengelus elus perutnya kenyang.
"Duh dede nya Dady kenyang ya sayang" Ucap Glen menatap perut Kanaya.
"Sialan lo! Gue buncit bukan Hamil!" Kesal Kanaya.
"Lo jadi cewek gak ada anggun anggun nya sih Nay, pantes gak ada yang mau" Ucap Glen enteng.
"Kata siapa? Ada kok" Belanya.
"Siapa?"
"LO!"
"Gue khilaf"
"Terserah Bambang!"
"Yah gitu doang marah"
"Ya abisnya lo ngeselin, ayo pulang. Lo emang gak mau jumat'an?"
"Eh iya gue lupa, yaudah pulang. Nanti sore jalan lagi ya"
"Siap bossss!!"
Setelah sampai tadi, Kanaya membaringkan tubuhnya di kasur miliknya sambil menatap langit kamarnya.
"Gue kangen kalian" Gumam Kanaya.
"Kenapa dia gak angkat telfon gue sih!" Geram Mila.
Yap, sadari tadi Mila mencoba menghubungi Kanaya untuk menanyakan hubungan dengan Dion. Mila tak mau terbawa omongan sahabatnya tapi gara gara Kanaya tidak mengangkat telfon Mila jadi Mila mulai curiga.
Apa Kanaya sengaja menghindar agar tak di curigai Mila atau bisa jadi Kanaya sedang bersama Dion?
"ARGHHHH!!!"
Pukul 14.00 siang.
Kanaya bangun dari tidurnya karena mendengar ketokan pintu diluar.
Siapa? Padahal Desi belum pulang, Glen? Ah, Kanaya kan sudah janji sore nanti.Kanaya berjalan sempoyongan membuka pintu rumahnya.
"Iya iya bentar"
"Mila? Ada apa?" Tanya Kanaya heran.
Mila tersenyum "Lo kenapa gak sekolah?"
"Gue..mmm gue-"
"Lo ngehindar dari kita?"
"Enggak, gue cuma cape" bohongnya.
Mila lagi lagi tersenyum, membuat Kanaya menatap Mila curiga.
"Lo sejak kapan deket sama Dion?" Tanya Mila membuat Kanaya diam ditempat nya.
"Kenapa? Lo lagi mikir alasan buat lo bohongin gue?"
"Mil gue bisa jelasin"
"Gak perlu Nay, gue tau. Gak seharusnya gue marah itu hak lo Dion bukan siapa siapa gue, tapi gue kecewa. Kenapa harus lo?"
"Mil gue gak-"
Lagi lagi ucapan Kanaya di potong Mila.
"Gue kecewa sama lo Nay" Ucapnya sambil pergi meninggalkan Kanaya yang menangis.
"Mil, gue cuman punya lo yang percaya sama gue. Gimana gue mau jelasin kalo lo sendiri gamau dengerin penjelasan gue" Lirih Kanaya menatap punggung Mila menjauh.
Hoaaaaaaah 😭😭😭
Selamat menangis cantik Kanaya :)Comment dong biar aku semangat hehe
Jumat, 19/4/2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRESSED (Completed)
Teen FictionBeberapa orang begitu hebat menguatkan orang lain, menyabari hati yang rapuh, dan menenangkan resah dari dada yang sesak. Lantas saat sendirinya terluka dan rapuh, Ia terlalu lemah untuk menguatkan dirinya sendiri. Kehilangan hangatnya keluarga, I...