STRESSED 17

3.5K 133 1
                                    

Masalah masalah dan masalah!
Ah aku sampai bosan menghadapinya!


Glen sadari tadi mencoba menghubungi Kanaya tapi tidak di angkat.

"Nay Angkat dong, plis" Gumam nya.

Nomor yang anda tuju sedang tidak bisa dihubungi cobalah beberapa saat lagi.

"SHIT!" Umpat Glen.

Disisi lain Kanaya sedang menatap langit kamarnya.

Kanaya bingung, harus apa setelah mendengar jika Glen mencintai dirinya ada rasa senang tapi Kanaya belum siap mengetahui perasaan Glen saat ini.

****
Keesokan harinya.

Kanaya berjalan menelusuri koridor sekolah yang masih sepi, Hari ini Kanaya datang sangat pagi karena tidak ingin bertemu Glen nanti.

"Nay" Panggil Mila yang melihat Kanaya sudah duduk di kursinya.

"Kok lo datang pagi?" Tanya Kanaya.

"Gue ada jadwal piket"

"Oh"

"Lo ada masalah ya Nay?"

"Hah.. Gak kok"

"Bohong, kok lo keliatan murung gitu"

"Masa sih? Gue cuman lagi gaenak badan aja"

"Yaudah gue anter ke UKS ya"

"Gausah, katanya lo mau piket keburu banyak anak anak"

"Gapapa, cuman sebentar gue antar ya"

"Gausah Mil, gue sendiri aja"

"Hmm, yaudah lo istirahat aja di UKS nanti biar gue izinin"

"Makasih ya Mil" Senyum Kanaya.

Sebenarnya Kanaya baik baik saja, Kanaya cuman malas untuk ditanya tanya lagi oleh sahabatnya apalagi nanti akan bertemu dengan Nisa.

Kring...
Bel masuk bunyi.

"Oke anak anak buka halaman 45-60 tolong kerjakan, Ibu ada urusan sebentar"

"Yah Bu banyak banget"

"Gausah protes Melly! Cepat kerjakan atau tidak usah ikut pelajaran saya nanti!"

"Eh..eh iya Bu iya"

"Mampus lo!" Celetuk Mey

"Eh Santi! Lo megang absen kan? Kanaya izin sakit, dia lagi di UKS sekarang" Teriak Mila yang di balas angukan oleh Santi.

"Kanaya sakit? Kesana yuk" Ajak Melly.

"Ngomong aja lo males ngerjain!"

"Iya!"

"Yaudah yuk, Nis lo gak ikut?" Tanya Mila.

"Nggak deh, gue mau ngerjain ini dulu"

"Yaudah biarin Nisa disini, dia mau ngerjain katanya kan enak nanti kita tinggal salin jawaban dia" Celetuk Mely enteng.

"Kampret lo! Dasar otak licik" Umpat Mey dan di balas jitakan di kepalanya.
"Ayo deh ah!"

"Yaudah Nis kita duluan ya"

"Oke"

Sebelum ke UKS Mila mengajak dua sahabatnya ke kantin membelikan Kanaya roti, Mila tau jika Kanaya jarang sarapan jadi berinisiatif membelikan Kanaya roti

Kanaya sedang menatap langit langit ruang UKS tiba tiba di kagetkan oleh kedatangan tiga sahabatnya, tiga? Yang satu mana? Pikirnya.

"Nay lo sakit apa?"

"Gapapa, cuman pusing aja dengerin omongan lo" Cuek Kanaya

"Hahah mampus!" Ucap Mey pada Melly.

"Nih Nay, gue bawain lo roti pasti lo belum sarapan kan?"

"Makasih ya Mil"

"Duduk Nay, dimakan dulu biar enak"

"Btw Nisa mana?" Tanya Kanaya

"Nisa lagi ngerjain tugas, biarin deh biar kita bisa nyontek" Celetuk Melly.

"Otak lo Mel, aduh heran gue!"

"Nay kita balik ke kelas ya"

"Gue juga ah"

"Lo kan masih sakit Nay"

"Gue bete disini, mending gue ikut kalian ke kelas mumpung gak ada guru juga kan"

"Yaudah kuy"

Sampai di kelas benar saja, Nisa sedang mengerjakan tugasnya.
Kanaya sempat senyum ke arah Nisa, tapi Nisa membuang pandangannya

"Udah belum Nis?" Tanya Melly

"Dikit lagi, nanti gue fotoin jawabanya aja"

"Terbaik!!"

Mila memapah Kanaya ke kursinya dan duduk di sebelah Kanaya.

"Nay gue boleh tanya?"

"Kenapa?"

"Lo lagi ada masalah sama Nisa ya?"

"Enggak kok"

"Bohong kan" Ucap Mila.

"Gue gatau, gue nggak ngerasa marah sama dia"

"Serius?"

"Udah ah, gue mau tidur" Cuek Kanaya.

Glen menunggu Kanaya di depan sekolahnya.

"KANAYA!" Teriak Glen melihat Kanaya dengan sepedahnya keluar gerbang sekolah.

Kanaya menoleh, langsung melajukan sepedahnya cepat

Glen yang melihat respon Kanaya langsung menaiki motornya mengejar Kanaya.

Glen berhasil mengejar Kanaya, yaps motor dan sepedah mana bisa balapan.

"Awas" Ucap Kanaya dingin.

"Nay maafin gue"

"Buat?"

"Gue udah jatuh Cinta sama lo, gue tau nggak seharusnya gue jatuh Cinta sama lo"

"Nay jawab"

"Maafin gue Nay"

"Gue yang harusnya minta maaf"

"Nay..."

"Gue nggak pantes buat lo Glen" lirih Kanaya

"Gue nggak pantes buat lo, perasaan lo buang jauh jauh!" Kanaya memilih pergi meninggalkan Glen.

Glen ditolak? Bahkan sebelum mengucapkan?

Kanaya melihat ada mobil di depan rumahnya.

"Assalamualaikum" Ucap Kanaya

"Waalaikumsalam, sini de" Titah Desi.
"Kak.." Kanaya bingung siapa laki laki yang bersama kakanya.

"Ini Aldo, calon suami kakak. Mungkin ini ngedadak kakak bilang ke kamu, kakak mau nikah dua minggu lagi"

"Serius Kak?" Mata Kanaya berbinar senang, akhirnya Kakaknya bisa menikah dan hidup bahagia.

"Tapi setelah kakak nikah kita bakalan pindah kakak ikut sama suami kakak dirumah barunya, kamu juga ikut de"

Tiba tiba badan Kanaya melemah.
Pindah? Kehilangan semua orang yang Ia sayang? Sahabatnya? Glen? Ah..

"Yaudah nanti kita lanjut lagi, sekarang kamu ganti baju makan udah kakak siapin di meja. Kakak mau nyiapin WO sama mas Aldo"

"Yasudah Kanaya, saya dan kakakmu pamit ya. Hati hati dirumah" pamit Aldo.

Kanaya hanya mengangguk dan tersenyum. Kanaya masih syok dengan ucapan Desi tadi.




Maaaf yaaaaa:(
Aku lama update

Selasa 26/3/2019

STRESSED (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang