"Ah ya, jadi kapan lo berangkat?"
-
Pertanyaan untuk awal dari perpisahan.
Bel pulang berdering lima belas menit yang lalu, Kanaya sengaja tidak pulang dulu.
Saat ini dirinya sedang memandang lurus langit.
Rambutnya dibiarkan berantakan di sapu angin.
Rasanya Kanaya masih betah berada di rooftop sekolah."Males balik" Gumam nya.
Tapi mau tidak mau akhirnya Kanaya bangkit dari duduk nya, dan pergi meninggalkan rooftop.Sekolah sudah sepi, hanya tinggal anak anak yang mengikuti ekstrakulikuler.
Sebelum pulang Kanaya mengambil tas nya di kelas.Kanaya tersenyum nanar melihat tas nya berada di kursi paling pojok.
"Bahkan mereka nggak nyariin gue" Senyum paksa nya.
Kanaya pergi ke parkiran untuk mengambil sepedahnya, hari ini Kanaya tidak ingin langsung pulang ke rumah nya.
Kanaya memutuskan untuk berjalan jalan sebentar dengan sepedahnya.
Mumpung cuaca mendukung, ya cuaca sedikit mendung.Di sisi lain Glen sangat cemas, sejak kemarin Kanaya menjauhi dirinya.
Brukkkk!!
Kanaya jatuh dari sepedahnya.
"Duh maaf maaf gue tadi Buru Buru" Ucap seseorang yang menyerempet Kanaya menggunakan mobilnya.
"Ah iya gapapa" Ucapnya menahan sakit.
"Gapapa gimana, kaki lo lecet" Ucap seseorang panik membuat Kanya meringis menahan perih.
"Gue anter lo ke rumah sakit, ayo"
"Gak usah" Tolaknya mencoba untuk berdiri.
"Ayo, gue tanggungjawab"
Kanaya tidak mengubris ucapan laki laki di depanya dan segara menjalankan sepedahnya.
Setelah memastikan laki laki itu tidak mengejar Kanaya akhirnya Kanaya bisa bernafas lega dan menghentikan sepedahnya di pinggir jalan dekat pohon besar, sambil berteduh karena hujan turun.
"Aww perih" Ringisnya kecil.
Sebuah motor melintas dan berhenti tepat di depan Kanaya.
"Nay, kenapa disitu?" Tanya orang itu turun dari motornya menghampiri Kanaya.
"Gue lagi neduh" ucapnya acuh.
"Neduh apaan di sini, ayo" Ajaknya menggandeng tangan Kanaya berlari kecil menuju tenda warung yang kebetulan tutup.
"Lo ngapain?" Tanya laki laki itu lagi menatap Kanaya yang mengesek gesekan tangan nya keinginan.
"Gue pulang sekolah lah"
"Ini udah jam lima sore Nay, lo kemana dulu?"
"Kepo lo!"
"Haha ya deh"
Keadaang hening, akhirnya Kanaya mencoba memecah keheningan dan bertanya kepada laki laki di sebelahnya.
"Gimana hubungan lo sama Mila?" Tanya Kanaya.
Yap, itu Dion laki laki yang menyukai sahabatnya Kanaya, Mila.
Kalian masih ingat kan? Dulu Dion minta bantuan Kanaya untuk mendekatkan dirinya dan Mila"Ya gitu, agak susah incer hati Mila"Ucapnya dengan nada pasrah.
"Ah cemen!"
Alis Dion terangkat "Gue udah nyoba, tapi emang Mila itu cuek. Gue jadi takut kalo dia risih"
KAMU SEDANG MEMBACA
STRESSED (Completed)
Teen FictionBeberapa orang begitu hebat menguatkan orang lain, menyabari hati yang rapuh, dan menenangkan resah dari dada yang sesak. Lantas saat sendirinya terluka dan rapuh, Ia terlalu lemah untuk menguatkan dirinya sendiri. Kehilangan hangatnya keluarga, I...