Cina
|Sipit dimana?Yeji
Rumah|Cina
|jan lupaYeji
lo yg jemput gue|Cina
|siapRead
Gadis yang dipanggil sipit itu meletakan hp nya dan bersiap siap untuk pergi. Cukup dengan celana jeans hitam dan hoodie berwarna biru laut yang melekat ditubuhnya.
Hanya dengan berpenampilan seperti itu ia sudah terlihat sangat cantik, ditambah rambut panjangnya yang ia ikat menjadi kucir kuda, pesonanya semakin bertambah.
Merasa sudah siap ia lalu menyambar tas dan hp nya, kemudian ia turun untuk menunggu sahabatnya tadi di ruang tamu.
"Yeji mau kemana?"
Mendengar suara tersebut Yeji yang tadinya moodnya bagus tiba tiba menjadi turun begitu saja.
"Mau pergi."
Wanita itu tersenyum memaklumi tingkah putri tirinya itu, "hati hati ya," ucap nya lalu ia berlalu dan membiarkan Yeji sendirian di ruang tamu
Cina(1)
Gue di depanYeji buru buru keluar rumah saat ada line masuk dari sahabatnya itu.
Mobil CRV hitam itu berada tepat di depan gerbang rumahnya. Kaca mobilnya di buka, yang menampakan pemuda berjaket bomber dengan rambut yang bisa di bilang berantakan.
Dengan santainya Yeji membuka pintu mobil tersebut lalu duduk di sebelah kursi pengemudi.
"Ready?" Tanya sang pengemudi sambil mengepalkan tanganya, semangat.
"GO," jawab Yeji dengan semangat pula.
CRV hitam itu melaju membelah hiruk pikuk kota yang memancarkan berbagai macam lampu di setiap sisinya.
Di dalam mobil sangat tenang. Yeji yang meyukai ketenangan begitupun orang di sebelahnya, rehat dari kunto aji mendominasi di dalam mobil tersebut.
Sesekali Yeji ikut bernyanyi dengan suara pelannya sambil menatap ke arah jendela, menikmati pemandangan malam di kota.
Yang dicari, hilang
Yang dikejar, lari
Yang ditunggu
Yang diharap"Kaya gue ya ji?" Tanya pemuda di sampingnya dengan pandangan yang masih fokus ke depan.
Tidak langsung menjawab Yeji memikirkan dulu, bagaimana cara menjawab pertanyaan sahbatnya ini dengan jawabnan yang pas.
"Iya, dan sekarang saatnya lo berheti, rehat, kaya judul lagu ini," jawab Yeji, "udah saatnya lo ngelupain kak Soyeon, lin."
Guanlin menghela nafasnya, entah mengapa ketika menyangkut Soyeon, Guanlin menjadi melankolis begini.
Yeji juga sebenarnya bingung harus bagaimana lagi supaya orang di sampingnya ini tidak galau berkepanjangan.
"Cariin gue cewe."
Mata sipit Yeji membelalak kaget atas ucapan sahabatnya ini.
"Guanlin orang cina, lo serius? Gak lagi kesambet kan?" Tanyanya dengan syok.
Guanlin terkekeh, menampilkan senyum yang dapat melelehkan siapapun yang melihatnya.
"Katanya di suruh move on?"
"Oke, besoㅡ nanti nanti gue minta tolong Ryu buat nyariin lo cewek," ucap Yeji penuh semangat. Gadis itu lalu mengeluarkan hp nya, segera mencari kontak Ryujin.
_____
Di sini lah Yeji dan Guanlin sekarang. Di jalanana tepi bukit yang ada di pinggiran kota ini. Jalanan sudah sepi karena ini sudah pukul setengah sebelas malam.
Masih tetapi di dalam mobil dengan jendela yang terbuka, mereka berdua menikmati kelap kelip kota dari ketinggian.
"Lin?"
Guanlin menoleh pada sahabat perempuannya ini, "hem?"
"Mau?" Tawar Yeji sambil menyodorkan kentang goreng miliknya yang masih separuh. Memang sebelum kesini mereka mampir terlebih dahulu di McD untuk makan.
Guanlin menggelang heboh, "gila gue uah makan 3 burger delux masih lo tawarin beginian."
"Yeee santai dong kan cuma nawarin," kesal Yeji sambil menarik kembali kentang gorengnya.
"Btw pit," sahut Guanlin sambil menposisikan dirinya supaya nyaman di kursi kemudi, "enaknya gue dateng di tunangan kakak gue kaga?"
"Ya dateng lah, ngaco aja lo gamau dateng," ucap Yeji yang memukul lengan Guanlin.
"Sakit woy," Guanlin mengusap ngusap lenganya, "malu dong sama bang ucok, gue gak ada gandengan gini."
Line!
Ryujin
|Shuhua anak teater
|cantik, kalem lur"Gampang itu Lin." Yeji tersenyum penuh makna.
_____
Nanti malem insyaallah update lagi
Boleh minta vote comment nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
wavering
Fanfic[complete] ini tentang yeji dan hyunjin ini juga tentang ryujin dan hyunjin alternate universe