jadi dua

1.9K 337 27
                                    

Sudah terhitung dua minggu sejak Hyunjin mengenal Yeji. Sudah terhitung dua minggu pula ia sudah cukup dekat dengan Yeji.

Tidak seperti yang ia bayangkan, Yeji yang dingin dengan segala keangkuhannya. Yeji seperti gadis pada umumnya, hanya saja ia memang cenderung diam.

Saat bejalan, rambut Yeji yang di kucir kuda itu begoyang kesana kemari dan menurut Hyunjin itu sangat lucu. Apalagi saat gadis itu tertawa, Hyunjin rasanya mau berubah jadi jelly aja.

"Jin, bagi id line Yeji dong," ucap Hyunjin yang tiba tiba datang di kelas Ryujin.

"Astagfirullah, kaget njing."

"Santay dong," ujar Hyunjin sambil menganggkat kedua tangannya di depan dada.

Ryujin yang mulanya ndelosor sambil mecoret coret ketas, kini menegakkan badanya, "lo tadi bilang apa?"

"Minta id line Yeji," ucapnya sambil menyerahkan hpnya kepada Ryujin.

Ryujin terkejut, tapi ia buru buru mengendalikan ekspresinya, "buat?"

"Lo dulu pernah bilang ke gue supaya move on dari nona kim."

"Oooohhh iya iya, bentar," ujar Ryujin terdengar bersemangat. Ia lalu buru buru mengeluarkan hpnya dari laci meja dan mengetikkan id line Yeji di hp Hyunjin.

"Nih," ujar Ryujin sambil menyerahkan hp Hyunjin ke pemiliknya, "awas aja lo bikin Yeji kayak kim," tambahnya sambil tangannya mengisyaratkan memotong leher.

"Siap nyai," Hyunjin lalu berdiri dan meninggalkan kelas Ryujin, tapi saat sampai di pintu ia berbalik, dan menghampiri Ryujin, "nanti gue tanya tanya tentang Yeji sama lo."

"Gampang itu mah, semua soal Yeji gue tau, asal jangan macem macem lo sama dia," ujar Ryujin sambil mengangkat jempol tangannya.

"Gue balik duluan, thanks gadisku."

Ryujin dibilang gadisku ambyar.

_______

"Woy!"

Teriakan Felix dari luar pagar samping rumahnya membuat Ryujin terkejut, pasalnya gadis itu tengah melamun sambil menatap kearah jendela kamarnya yang terbuka.

"Feliiiixxx!" Ucapnya histeris lalu dengan cepat ia berlari menuju jendela kamarnya. "Maen rumah gue sini," ucap Ryujin seraya mengayun- ayunkan tanganya.

Felix mengangguk, "wait!!"

"Teh, mau ketemu Ryu."

"Masuk aja orangnya di kamar, eh tapi pintunya dibuka jendelanya sekalian."

Samar samar Ryujin mendengar percakapan kakaknya dengan Felix di ruang tamu.

Benar saja, tidak lama kemudian pintu kamarnya terbuka dan menampakan seorang Lee Felix dan pemuda yang berwajah mirip tupai di sana.

"Lo kapan kesini, Pai?"

Keduanya lalu masuk ke kamar Ryujin dan duduk di karpet, Ryujin yang semulanya duduk di kursi belajar juga mengikuti keduanya.

"Bareng Felix, cuma tadi kepala gue aja yang gak nongol di pager lo," jelas manusia tupai yang bernama Jisung.

Ryujin dan Felix ngakak.

"Tawa aja teros, lo juga sama gue masih tinggian gue," balas Jisung sambil menunjuk Ryujin.

"Loh kan gue cewe, wajar dong kalo pendek," bela Ryujin dengan sisa sisa tawanya. "Eh udah dong jangan ketawa mulu," ujar Ryujin, kali ini ia berbicara dalam keadaan normal.

"Apa apa?" Tanya Felix yang juga sudah berhenti dari tertawanya.

Raut wajah Ryujin yang tadinya sumringah kini menjadi sendu dan ia menunduk menatap karpet yang tengah ia duduki.

"Hyunjin minta line Yeji," ucapnya pelan, sampai sampai Felix dan Jisung yang ada di sampingnya tidak mendengar. "Apa apa?"

"Hyunjij minta line Yeji," ulangnya sambil menegakkan kembali kepalanya.

Felix tertawa lagi, "mapus."

Sementara Jisung menyeritkan alisnya, bingung. "Ya terung kenapa kalo tu anak minta line nya Yeji?"

Ryujin mendadak lupa jika Jisung juga ada di sini. Bila Jisung dapat menagkap ucapannya dengan baik bisa mati dia.

"Oh," Ryujin menatap Jisung yang bersuara. "Lo suka ya sama si memble?" Tanyanya dengan cengiran jahil.

Felix tertawa makin keras melihat wajah memerah Ryujin. Ryujin mengelak pertanyaan Jisung, "apaan gak kok!"

Jisung ikut tertawa mendengar respon Ryujin, "santai kali, perasaan orang mah kaga ada yang tau. Gue gak ember, sans," ujar Jisung yang sepertinya mengerti kekhawatiran Ryujin.

"Keluar lah, biar hati lo agak enakan," usul Felix.

"Kemana? Ini udah mau malem,"

Felix mengerti bahwa temannya ini tidak boleh keluar malam, "ada pokoknya, ya gak, sung?" Jisung sebenarnya tidak tahu maksut Felix bagaimana, tapi ia mengangguk.

"Gue nanti yang izin tante," tambahnya.

"Pacaran ma gue aja yok lix!" ujar Ryujin.

Felix hanya tertawa. Karena ia tahu bahwa Ryujin hanya bercanda.

_______

Karena tadi aku libur, aku update hehehe.

Vote comment yaa.

Maap kalo ada typo

waveringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang