rencana

1.7K 319 23
                                    

Ryujin yang baru pulang dari minimarket di buat heran karena ada 2 manusia yang duduk diruang tamu miliknya sambil asyik makan kue kering.

"Pada ngapain lo pada?" Tanya Ryujin atau lebih tepatnya ia terheran.

"Belanjaan lo taroh dalem dulu dah," saran seorang bernama Lee Felix.

"Nanti aja," ujarnya lalu duduk di sofa yang masih kosong, "pada ngapain sih ini?" Ulang Ryujin.

Hyunjin yang mulanya memangku toples kue kering itu meletaknya kembali ke meja, "mau minta saran, gue mau nembak Yeji."

Ryujin lalu menatap pemuda yang ada di sebelah Hyunjin, Felix. Yang ditatap buru buru mengalihkan pandangannya.

"Minta saran gue?" Tanya Ryujin sambil meunjuk dirinya.

Hyunjin mengangguk, dan mengacungkan jempolnya, "yep, karena lo adalah orang terdekat Yeji yang gue kenal."

"Tapi kenapa ini teteh ikut?" Tanya Ryujin seraya menunjuk orang yang duduk di samping Hyunjin.

"Main ngatain aja lo," ujar Felix nyolot.

Ryujin memeletkan lidahnya mengejek, tapi Felix pura pura tidak melihatnya.

"Perwakilan Tim sukses gue," ujar Hyunjin.

Ryujin mengangguk angguk, "mau minta saran kayak apa?"

"Enaknya gue jedor dimana?"

"Kalo menurut gue sih tempat atau hal yang lainnya itu gak begitu penting, yang penting itu apa yang lo ungkapin bener bener tulus. Yeji itu orangnya gak neko neko kok, lo juga gak perlu buat tim sukses," ujar Ryujin seraya menunjuk Felix, "lo nembak dia di motor juga kalo dia bener punya persaan yang sama pasti bakal diterima."

"Asal lo yakin aja kalo Yeji punya persaan yang sama kayak lo. Tempat, kejutan romantis dan antek anteknya itu gak ngaruh kalo buat dia." Ulang Ryujin.

Hyunjin mengangguk angguk tanda mengerti, "jadi gue gak butuh mereka mereka nih?"

"Ya kalo lo tetep mau bikin tim sukses juga gak papa sih," jawab Ryujin.

Hyunjin mengangguk angguk lagi, "okedeh makasih saranya ya cantikku."

"Masih aja kerdus lo," ujar Felix menoyor kepala Hyunjin. "ditolak mampus," Ujarnya. Ia lalu memperhatikan ekspresi gadis dengan rambut sebahu itu.

Ryujin menghela nafas, "Hyunjin, mending lo kurang kurangin deh manggil cewek pake sebutan cantiku gadisku sayangku, kalo mereka ngiranya itu serius kan lo juga yang repot."

Hyunjin nyengir, "udah kebiasaan nih hehe."

"Makanya kalo kebiasaan itu di ilangin."

Hyunjin tersenyum jahil, masih tak mengerti situasi, "jangan jangan lo naksir gue ya, Jin?"

"Ngaco goblok, Ryujin udah tau aslinya lo mana bisa naksir!" Felix ngegas.

Hyunjin tertawa,"becanda anying!"

"Kalo gue bener naksir lo gimana?" Tanya Ryujin.

Felix kaget.

Hyunjin apalagi.

"Jin, lo- lo gak serius kan?" Panik Hyunjin.

Ryujin hanya diam sambil terus menatap mata Hyunjin yang juga menatap kearahnya.

Sedangkan Felix bergantian menatap keduanya.

"Jin sumpah gak lucu," ujar Hyunjin karena dari tadi ia terus di tatap oleh Ryujin.

Ryujin terbahak, "YA KALI GUE NAKSIR LO MBLE!!" ujarnya lalu tertawa sangat puas.

Tapi Felix tahu itu semua hanya topeng.

"Bangsat lo gue kirain beneran," ujar Hyunjin mengelus dadanya. "Udahlah gue mau pulang, gemeter gue lama lama disini."

Ryujin masih tertawa.

"Ayo lix pulang," ajak Hyunjin yang ditolak oleh Felix, "gue mau disini dulu."

Hyunjin mengangguk, "gue pulang dulu," pamitnya.

Setelah Motor Hyunjin benar benar hilang dari pandangannya, Felix mendekati gadis dengan rambut sebahu itu.

"Lo kuat banget asli," ujarnya sambil menepuk bahunya. Senyum Ryujin perlahan menghilang. "Gue juga harus bisa terima Lix, kalo dia gak punya persaan yang sama kayak gue. Dengan cara gue pura pura kayak tadi."

Gadis yang terlihat kuat itu perlahan mulai menunduk. Setetes air matanya terjatuh.

Ryujin merasa payah hanya karena cinta ia bisa semenyedihkan ini, padahal cinta juga bukan segalanya.

Tangan Felix perlahan meraih bahu Ryujin untuk membawa gadis itu mendekat, "nangis aja gak bakal ada yang liat selain gue."

Ryujin laku menjatukan kepalanya di bahu pemuda Lee ini dan tangisnya pecah disana, membasahi kemeja yang tengah Felix pakai.

Tangan Felix tidak ada henti hentinya untuk menepuk nepuk Ryujin, bermaksud menguatkan gadis itu.

_______

Sumpah aku minta maaf banget buat Ryu kayak gini disini.


waveringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang