#12

42 6 0
                                    

Note: Dimaafin yah kalo ceritanya absurd bin aneh namanya juga amatir baru nulis cerita. Kalo mantengin lapak orang sih dari tiga tahun yg lalu😄😄..

_____________________

Ruang BEM sudah ricuh dari lima belas menit yang lalu tanpa mereka sadari ada satu sosok cantik yang sedang tidur pulas di salah satu sofa.

"Jay kemana sih?"

"Gak tau elah, lo nanya ke gue terus gue nanya kesiapa?"

"Gue mau duduk elah minggir sonoh"

"Minggir minggir lo kira ini sofa punya Bapak lo"

"Berisik ih" ketus salah satu cewek disana.

"Apa budek?" Tanya salah satu cowok yang ribut tadi.

"Budek budek dasar Papua" ucap sewot cewek tadi.

"Iya Marlina Sihombing Batak yang paling kece"

"Diem lo Glenn" si Papua tadi yang bernama Glenn langsung mingkem di tempat.

''Minggir kutu, gue mau kesofa sana" geram cowok berambut kriting.

"Jangan kesana Temi, itu tempat duduk Jay" tegur Marlina.

Ruangan tersebut sangat ricuh hingga mengganggu tidur nyenyak Dina.

Hoammss

Dah kenyang!!

Dina bangun dari sana yang mendapat teriakan dari penghuni ruangan. "Setaaaan"

"Eh setan? APA SETAN? Setaaaaannnn" Dina ikut ikutan berlari keluar ke arah kelasnya.

***

Dina sedang mengepel rumah majikannya sambil bersenandung pelan. Taklama suara mobil terdengar mendekat.

"Kayaknya mobil Ibu dech!! " Dina mendekati pintu utama dan ada sesosok pria jangkung di depannya yang tidak dikenali wajahnya karena tertutup separuh topi hitam, nyelonong masuk. "Eh eh maaf Mas disini tidak menerima tamu, pengamen, ataupun pengemis. Dikarnakan saya tidak punya uang! Eh Mas jangan masuk ih dasar tidak sopan" Dina mengejar pria tersebut.

Bugh.

Dina menabrak pria tersebut.

Sakit aihhhh umpat Dina sambil menggosok jidatnya yang terasa nyut-nyutan.

"Kamu-? Dina" pria tersebut berbalik badan sambil memutar topinya kebelakang.

"Lho Mas Jay? Ngapain disini?" Dina menunjuk muka Jayden dengan mata menyipit ples gagang sapu yang berada lima senti di depan hidung Jayden.

"Menurut looohh?l" Jayden menepis gagang sapu di depannya dan memutar kembali badannya menaiki tangga satu persatu sedangkan Dina masih mengetuk dagunya berpikir Kata Ibu Hanum rumah ini di tinggalin sama anak tunggalnya? Jadi- anaknya Buk Hanum Mas Jayden dong?

Dina celingak-celinguk mencari Jayden yang sudah raib dari hadapannya. "Mane ntu orang?"

Pukul lima sore waktunya untuk Dina bergegas pulang dan cuaca hari ini sangat mendung begitupun suara geluduk yang bersahut-sahutan membuat Dina parno seketika.

"Bunda gimana yah dirumah pasti sendiri?! Haih geluduknya di pending dulu dong Dina kan mau pulang" Dina menopang dagu di meja makan sekali-kali menutup kupingnya saat terdengar petir menggelegar dan taklama terlihat Jayden dari atas tangga menuju kearahnya sambil membawa sebuah gelas kosong.

"Belum pulang Din?" Tanya Jayden basa-basi sambil menuangkan air putih ke gelas yang di bawanya.

"Ngusir nih maksudnya?" Tanya balik Dina dengan masam.

MATCHED PAIR (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang