#18

40 3 0
                                    

Gedebug..

Bukan mangga jatuh tapi badan Dina yang jatuh menimpa tanah.

"Shhttttt  haduuuhhh" teriaknya kemudian.

Jayden menghampiri Dina dengan santai sambil mengantongi kedua tangannya. "Kenapa?" Tanyanya polos.

"Menurut lo?" Jawab Dina ketus sambil mengelus pantatnya yang nyut-nyutan.

"Manjat pohon mangga pake jatuh segala. Mending tinggi ini cuma setengah meter!? Ck" Jayden berdecak malas.

Memang iya sih po'on mangga cangkokan gak tinggi-tinggi ametkan gengs? Disini Jayden yang terlalu meremehkan atau memang Dina yang terlalu lebay?

Hah bodo amat!!

Dina berdiri dari duduknya di tanah ia menepuk-nepuk celananya yang kotor sambil berdecak kesal pada tingkah laku majikannya itu. "Gue juga gak mau jatuh. Semua ini mangga punya pasal" Dina mendelik kearah buah mangga incarannya yang masih anteng ngegelantung di tempatnya.

"Awas lo besok-besok gue mutilasi di campur air garam di cabein di gulain, Mantap!!" Dina mengacungkan jempolnya sambil ngeloyor kedalam karena sang majikan kecenya teriak teriak memanggil dirinya.

"Iya Mas?!" Kode Dina.

"Temenin saya belanja" titah Jayden mutlak.

"Siap" Dina memberi hormat kepada Jayden.

Dina mengekori Jayden dari tadi seperti anak sapi lagi ikutin emaknya dan hanya mengambil sesuai perintah majikannya tersebut tak lebih dan tak kurang.

"Hoi Broo" suara cowok di belakang Dina. Saat Dina menoleh ia terkesiap kaget.

"Hmm" Jayden hanya berdeham tanpa menoleh ke sang lawan.

"Cewek baru?" Ejeknya terang-terangan.

Jayden menarik tangan Dina tanpa menggubris kata-kata yang Amar lontarkan. Yap Amar si Arjuna kampus yang di bonyokin Jayden tempo hari dan juga si dalang pengeroyokan yang dialami Jayden.

*****

*Dua Gacor!!

"Hufft gak seru yah kalo gak ada si dangdut?" Mimin menghela nafas pelan sambil menopang dagunya diatas meja.

"He'em Min. Doi sibuk mengurusi beasiswanya" Timpal Sasa.

"Beruntung yah jadi Dina, diantara kita dia yang dapat beasiswa" timpal Mimin.

"Tapi kasian juga kalo liat dia kek gak ada harapan buat masa depan gitu!!" Sambung Sasa.

Taklama gurupun datang untuk mengajar.

Istirahat..

Mimin dan Sasa sedang asik menyeruput es-nya.

"Hei dua gacor.." teriak salah satu makhluk gaib heboh dimulut pintu kantin.

"Hetdah es gue aja belum abis itu makhluk satu udah teriak aja, suara kek toa hansip juga" dengus Sasa sambil menggigit sedotannya.

"Huum, kuping gue berdenging rasanya" lanjut Mimin.

"Dasar temen sableng" Jinto menggeplak jidat mereka satu-satu.

"Sakit pe'a" teriak mereka barengan.

"Jinto ih ini itu kepala bukan gendang!! Main geplak aja" dengus Mimin sambil mengelus jidatnya yang terkena geplakan Jinto yang maha lembut.

MATCHED PAIR (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang