PROLOG

253 26 14
                                    


Namanya Anarkya Vriska Ardella, biasa dipanggil Della. Anak tunggal dari pasangan Angelina dan Fajar. Mereka saat ini tinggal di kota Purbalingga. Kini Papa Della yang bernama Fajar, ia bekerja di dunia bisnis perkantoran. Sehingga Papa Della harus pulang pergi ke luar kota setiap bulan.

Saat mereka sedang berkumpul diruang tamu, Papa Della menerima telefon dari kantornya. Bahwa ia harus pergi ke Jakarta selama dua tahun. Dan setelah menerima telefon, Papa Della memberitahukan apa yang baru saja disampaikan oleh Direktur perusahaannya. Ia harus tinggal di Jakarta selama dua tahun.
    
 
Setelah Papa Della menyampaikan kepada Angelina dan Della apa yang Direktur ucapkan tadi ditelefon, mereka menyetujuinya dan mereka pun akan pindah ke Jakarta dan bertempat tinggal disana untuk waktu yang cukup lama. Della merasa bahagia karena selama ini ia ingin sekali pindah sekolah di SMA CENDANA Jakarta.

Della yang kini masih berusia enam belas tahun, duduk dikelas dua SMA. Ia memiliki ciri khas dengan raut wajah yang begitu cantik, rambut yang panjang terurai halus, warna rambut agak kecoklatan, bibir tipis,dan matanya yang indah.

                      **********

Pagi ini, Della sudah bersiap lengkap dengan seragam barunya. Della sengaja bangun lebih awal agar ia tidak terlambat masuk sekolah untuk hari pertamanya di SMA CENDANA.

Setelah selesai bersiap siap, Della keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga satu per satu menuju ke meja makan untuk sarapan bersama kedua ortunya. Sedangkan disana kedua ortunya sudah ada sejak tadi.

"Pagi mamah...papah..."Della menyapa kedua orang itu.

"Pagi anak mamah yang cantik." Sahut mama sambil mengambil selai strowberi dan mengoleskannya diatas roti tawar.

Papa hanya tersenyum saat Della menyapanya, karna mama sudah terlebih dulu menjawabnya. Della lalu menarik salah satu kursi kebelakang untuk ia duduki.

"Nih mama udah buatin roti selai buat anak mama tersayang..." Menyodorkan dua buah roti diatas piring ke Della.

Della pun meraih roti yang diberikannya, tak perlu waktu lama Della sudah melahap dua potong roti selai itu.

"Mah nanti Della berangkatnya sama mamah kan?" Tanya Della kepada mamanya dengan nada agak manja.

Sedangkan mama sedang sibuk membersihkan piring yang kotor didapur. Papa Della masih duduk disamping Della meneguk air minum.

"ya kayanya mama ga bisa nemenin kamu ke sekolah deh Dell." Jawab mama agak keras, karena jarak dapur dan meja makan agak jauh.

Della menghembuskan nafas panjang, pertanda ia agak kecewa dengan jawaban mamanya.

"Kenapa mah?" Memandang tubuh mamanya dari meja makan.

"Mamah nanti ada urusan Dell...Della di temenin sama Papah aja ya?!" Menunjukan senyuman manisnya.

"Yahh..ga asik kalo sama Papah." Della tersenyum dan menatap papanya yang masih berada disampingnya.

"Loh kok gitu?" Tanya Papa mengeritkan keningnya.
   
Della tertawa kecil"Hehe...gapapa koh Pah, kan kalo ditemenin sama Mama enak gitu Pah sama2 cewe." Sahut Della.

"Teruss? Mau ditemenin papa atau sendirian aja ke sekolahnya?"

"Hmmm gimana ya?" Sejenak Della perfikir.

"Aduh nih anak ya, pertanyaan sepele juga pake mikir segala." Papa menepuk jidatnya pelan melihat kelakuan anaknya yang satu ini.

"Emm...ya udah deh sama Papa aja dari pada pergi sendiri."

Setelah Della dan Papanya selesai menghabiskan sarapan, mereka pun bergegas menuju ke sekolah terlebih dahulu dengan mengendarai sebuah mobil sedan berwarna hitam pekat terkesan antik.

RADELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang