Trick

54 9 4
                                    


"Busett dah jutek bener, sabar San sabar demi contekan."gumam Sandy dalam hati mengelus dadanya.

"Ngapain lo ngelus dada? Lo Kena asma?" Tanya Santika sinis.

"Sinis banget lo jadi orang!"

"Bodo amat."

"Lanjut ya." Ucap Sandy mengalihkan pandangannya ke Della yang sedang sibuk mengerjakan tugas.

Tanpa mendengar jawabannya Sandy langsung mengutarakan apa yang ingin dia sampaikan.

"Menurut tebakan gue sifat lo polos, rajin, pinter, multi talent, cuek, jutek, tapi aslinya lo peduli sama lingkungan sekitar lo."

"Iya kan?"

"Hm." Ujar Della tersenyum tipis.

"Yaelah semua orang juga bisa kali nebak kaya gitu, receh amat." Timpal Santika.

"Cerewet banget lo dari tadi, gue sumpel pake buku nih mau hah?" Sambung Sandy mengangkat buku tulis miliknya mengarahkan ke Santika.

Santika tidak membalas ucapannya Sandy, ia lanjut kembali fokus mengerjakan soal. Sandy mendapati mata Della "Tatap mata gue Dell!" Perintah Sandy.

"Ha? Natap lo?"

"Iya."

"Buat?"

"Jangan mau Dell, pasti lo dikibulin deh sama dia." Timpal Santika.

"Ga lah, ngapain juga gue ngibulin cewe secantik dia? Yang ada mah gue bawa pulang aje."

"Jangan mau Dell."

"Brisik amat lo."

"Biarin!

"Buruan hayok tatap gue!"

"Jangan mau Dell."

"Sekali lagi lo brisik, gue cium lo."

"Najong."

"Udah Ka gapapa kok." Sahut Della menengahi.

"Modus!" Sambung Santika. Sandy tersenyum mengejek Santika.

"Lo cemburu?"

"Idihh ngimpi kali gue cemburu sama cowo keluaran kaya lo."

"Halah ngaku aja deh, ngapa si pake gengsi gengsi gitu."

"Amit amit, jand sampe gue suka sama lo."

"Hello?? Ini jadi ga?" Sambung Della yang sedari tadi hanya melihat pertengkatan adu mulut mereka berdua.

"Eh iya jadi dong, maapin ya gara gara dia nih nge bacot mulu." Sandy memandang Santika sinis.

"Sandy, kalo ngomong sama cewe yang sopan dong. Jangan bahasa cowo lo pake buat bicara sama cewe!"

"Iya iya gue tai,"

"Nah... lo ngakuin sendiri kan, lo tai." Santika tertawa kecil.

"Satt dah, ni mulut typo mulu ya. Maksudnya tau bukan tai."

"Udah adu mulutnya? Sandy jadi ga?" Ucap Della lagi.

"Iya jadi, ok kita mulai."

Lalu Della dan Sandy saling bertatapan untuk beberapa detik.
"Sumpah bola matanya indah banget, baru kali ini gue bisa tatapan sama cewe sedeket ini dan selama ini tuhan." Batin Sandy, Santika hanya memandang keduanya diam. Kemudian Sandy mengangguk paham.

"Emm gue paham." Sandy menatap manik mata Della dalam. Sandy mengetahui suatu hal dari mata sayup Della yang mengandung makna tertentu.

"Gue lihat lo belum bisa move on dari masa lalu lo, entah itu mantan atau orang terdekat lo yang lo sayang." Jelasnya setelah mendapati mata Della.

RADELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang