Alan dan Dinda berjalan berdua bergandengan tangan, Della melihat dia sedang tertawa ria bersama gadis benama Dinda itu. "Kenapa hati ini sakitt banget?" Batin Della yang dadanya terasa sesak.
Dari arah yang berlawanan Alan seperti melihat Della yang tengah memperhatikan dirinya dari kejauhan. "Segitunya lo ke gue lan! Lo jahat banget, gue benci lo Lan!!" Batin Della mengepalkan kedua tangannya.
"Gue harap itu bukan Della." Batin Alan namun kakinya terus melangkah.
Dinda tersenyum kepada Alan saat pandangan mereka berpapasan, "Kenapa? Sepertinya kamu lagi ada yang dipikirkan?" Tanya Dinda melihat Alan yang sikapnya tiba tiba berubah.
"Hah? Eng-engga kok." Elaknya, padahal dalam hati kecilnya ia sedang memikirkan nasibnya jika ketahuan oleh Della karna dia menjalin kembali hubungan dengan Dinda.
"Lagi, lagi dan lagi lo ngelakuin hal itu ke gue Lan! Lo inih cowo yang punya hati ga sih?!" Della menunjuk jarinya di dada bidang Alan, saat sudah berada dihadapan kekasihnya itu. Della pun tak kuasa menahan air matanya.
"Apa apaan si lo, dia tuh pacar gue!" Ucap Dinda menepis tangan Della secara kasar dari dada kekasihnya.
"Pacar?" Ulang Della mengerutkan keningnya.
"Jadi lo diem diem pacaran sama Dinda lagi?" Tanya Della mulai tersulut emosi.
Alan hanya memejamkan kedua matanya, tidak tau harus berkata apa. "Gue salah ngasih lo kesempatan buat memperbaiki hubungan kita lagi!" Ucap Della dengan nada serak seperti menahan tangis.
"Maaf aku ga bermaksud buat selingkuh dari kamu Dell, tapi aku terpaksa ngelakuin ini." Ujar Alan meraih kedua tangan Della, namun segera mungkin Della menepiskan tangannya.
"Buat apa kamu minta maaf ke dia sih yang? Lagian juga kamu udah ga cinta kan sama dia?" Dinda menarik lengan Alan untuk menjauh dari Della.
Della mendengar ucapan itu merasa iba dan tersenyum miring menatap kedua orang dihadapannya. "Apa itu bener Lan?" Tanya Della memastikan, jika apa yang Dinda ucapkan tadi itu salah.
"Gue ga tau Dell." Ucap Alan dengan muka takut jika harus kehilangan Della untuk kedua kalinya, nada bicaranya seperti ada yang menekkannya untuk bilang bahwa dia tidak cinta lagi dengan Della.
"Coba lo diposisi gue saat ini, gimana rasanya di bohongin dan dikhianati sama cowo brengsek kaya lo Lan?? Gimana rasanya hah?! Sakittt Lan!! Sakitt!" Della kini sudah menangis, tak kuasa menahan rasa sakit dan kekecewaannya.
Della pikir, dengan sikap Alan yang sangat ingin kembali menjalin cinta untuk kedua kalinya dengan dia. Della berusaha percaya dan memberikan kesempatan kedua untuk Alan, karna dari lubuk hati kecil Della juga masih menyayangi Alan saat itu. Tapi kali ini kepercayaan yang ia tanam kembali kini sudah hancur. Alan kembali mengecewakan dirinya. "Maaf Dell, aku ga bermaksud ngelakuin ini ke kamu. Jujur aku masih sayang sama kamu Dell. Tolong kamu jangan kaya gini. Aku tau aku salah, pliss maafin aku. Aku mohon beri aku kesempatan lagi buat memperbaiki hubungan kita ini." Pinta Alan memohon, langsung memeluk Della dengan sangat erat.
"Lepasin dia yang!" Dinda menarik Alan untuk menjauh dari Della.
"Gue ga butuh kata maaf dari lo, dan sekarang mana hp lo?" Della mengulurkan tangan kanannya kepada cowo itu.
"Untuk apa?"
"Gue bilang mana hp lo?" Ulangnya dengan nada agak meninggi.
Alan merogohkan tangannya kesaku celana jeans miliknya, mengambil hp dan menyerahkannya ke Della. Dengan cepat Della mengambil hp Alan, mengotak atik hp milik Alan entah apa yang ia lakukan. Lalu tidak butuh waktu lama, Della menyerahkan kembali kepada pemilik hp itu. "Sekarang gue mohon, jauhin gue! Kita putus! Dan sampai kapanpun gue ga akan pernah mau lagi liat muka lo." Ucap Della sembari mengusap air mata yang sudah membasahi pipi cantiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RADELL
Teen FictionSeorang gadis yang pindah kesekolah SMA CENDANA. Namanya Anarkya Vriska Ardella, biasa dipanggil Della. "Kenapa gue kembali bersedih? Melihat cinta yang pergi? Merasakan pedihnya terkhianati, mendapatkan sesuatu yang ga gue harapkan." "Move on Dell...