Pertemuan

87 16 0
                                    

"Anjirr nih cowo kok liatin gue mulu sih"batin Della menggigit bibir bawahnya,pipinya pun seketika berubah merah.

"Kok lo bulshing si, belum gue gombalin aja udah bulshing apa lagi nanti." Raditya tersenyum jail menatap Della.

"Lo kenapa disini?" Della menatap kedepan papan tulis.

"Lo ngomong sama siapa?"

"Ya sama lo lah, sama siapa lagi." Ujar Della dengan malasnya.

"Kalo ngajak bicara tuh tatap lawan bicara lo!"

Della menghembuskan nafas kasar memalingkan wajahnya ke Raditya dengan malas.

"Lo, lo kenapa ada disini?" Della mengulangi pertanyannya lagi.

"Lo, lo kenapa tadi liatin gue di bawah hah!" Raditya tanya balik ke Della.

"Gu-gue tadi ga liatin lo kok, gu..guue cuma liat dua cowo yang tadi lagi dihukum sama Bu Dwi." Ujar Della berbohong.

"Bo'ong!!" Jawab Raditya dengan cepat.

"Terserah lo ajalah, ga percaya juga gapapa. Gue ga butuh lo buat percaya sama gue." Ucap Della acuh.

"Lo tadi liatin gue, lo suka kan sama gue? Haha jujur aja kali." Raditya tertawa kecil menggoda Della.

Tatapan Della masih kearah lain, lalu Della memberanikan diri untuk angkat suara.

"Hahaha apaan si, lo tuh jadi orang jangan kepedean dulu." Della tertawa kecil menatap Raditya.

Sebenarnya Della merasa ga yakin bicara seperti itu, takut salah ngomong yang malah akhirnya menimbulkan emosi cowo itu muncul.

"What?" Raditya .enautkan kedua alisnya.

"Hello lo pikir aja ya, yala kali gue suka ama lo? kenal juga ga."

"Apaa? Lo ga kenal gue? Wah wah wah ini mah parah, seentrok sekolahan ini tau siapa gue bahkan mereka pada ngarepin cinta gue. Sedangkan lo? Lo cewe pertama yang ga kenal sama gue?" Ucapnya sambil menggelengkan kepalnya sebentar.

"Fix parah, pake bangett."

"Iya emang gue ga kenal sama lo, terus kenapa? Penting gitu buat gue kenal sama lo? Apa urusannya gitu sama gue? Unfaedah banget!" Sahut Della dengan santainya.

"Ya penting lah, secara gue most wanted di sekolah ini." Raditya meny9mbingjan diri.

"Terus apa hubungannya sama gue? Gue harus bilang woww gitu?"

Brakkk

"Lo tuh ya..." sambung Raditya menggebrak meja Della tidak bisa menahan emosinya.

"Gue kenapa? Baik? Cantik? Manis? Oh makasih atas pujiannya." Sahut Della sembari berjalan keluar koridor.

Namun Raditya berusaha melangkah menjajarkan langkahnya dengan gadis itu. "Lo emang manis, tunggu aja. Lo bakalan jadi cewe gue princess." Raditya membisikkan di telinga kanan Della, sembari sedikit tersenyum.

Degh....

Jantung Della seperti ada yang membentur, urat nadi sejenak berhenti bekerja saat mendengar perkataan tadi. Kemudian Raditya berjalan mendahului Della, mata Della mengikuti kepergian Raditya sampai tubuh cowok itu tak lagi nampak.

"Omaygattt jantung gue, untung tuh orang udah pergi...Hufft." Della menghela nafas lega.

Setelah melihat cowo itu pergi dari kelasnya, Della berputar balik menuju kelasnya. Karena bingung juga ga tau lokasi kantin akhirnya dia memutuskan untuk kembali kekelasnya, Santika memasuki ruang kelasnya dan beberapa teman lainya, Santika duduk disamping kiri Della.

RADELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang