Pukul delapan malam Della ingin sekali ngemil makanan ringan. Della pergi kedapur untuk mengecek apakah masih ada stok snack, namun nihil. Stok snacknya habis tak bersisa dikulkasnya. "Bi?" Panggil Della agak teriak."Iya non ada apa?" Tanya Bi Tiem muncul dari ruang tamu.
"Saya mau pergi sebentar ya bi, beli makanan ringan. Soalnya stocknya habis." Della menghampiri bibi.
"Bibi temenin ya non?"
"Ga usah Bi, Della sendirian aja."
"Tapi non-"
"Gapapa kok, Bibi tenang aja insyaallah Della baik baik aja kok." Della memberikan senyum pertanda tidak apa apa.
"Ya udah hati hati ya non."
"Siap Bi." Della memasang tangang seperti orang sedang hormat kepada Bi Tiem.
"Eh Bi, Bibi mau nitip apa? Biar sekalian saya beliin."
"Oiya non, Bibi nitip minyak aja." Ucap Bi Tiem.
"Minyak goreng atau minyak tanah?" Della bergurau.
"Atuh minyak goreng lah non masa iya Bibi masaknya pake minyak tanah, emang non mau dimasakin pake minyak tanah gitu?"
"Haha hatur nuhun aja lah Bi, Della mah masih sayang sama tubuh Della."
"Haha ya udah atuh non." Bi Tiem ikut tertawa kecil.
"Hmm apa ada lagi Bi yang perlu dibeli?" Tanya Della memastikan apa ada yang mau dibeli sebelum dia pergi.
"Kayanya itu aja non,"
"Ya udah Della ke atas dulu ya Bi." Sebelum pergi Della mengambil tas mini berwarna pink dikamarnya dan dia juga tidak lupa izin kepada Bi Tiem. Sebelumnya Della sudah memesan ojek online menggunakan ponselnya, Della menunggu ojek online didepan pintu gerbang rumahnya. "Dengan mba Della?" Tanya tukang ojek yang baru saja sampai didepan Della.
"Iya bang," Sahut Della.
"Ini mba pake helmnya," tukang ojek itu memberi helm kepada Della, dia pun menerimanya dan langsung dikenakan dikepalanya.
"Makasih bang." Della menaiki sepeda motor, lalu pergi ke minimarket yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Sekitar 15 menit Della sampai diminimarket. "Ini bang makasih ya," Della memberikan selembar uang lima puluh ribu kepada tulang ojek online itu.
"Makasih ya mba, tunggu mba ini kembaliannya." Tukang ojek itu menerima uang.y
"Ga usah bang, kembaliannya buat abangnya aja." Della tersenyum lebar.
"Makasih ya mba." Tukang ojek itu memasukkannya ke dalam saku jaket berwarna hijau dan hitam.
"Sama sama, kalo gitu saya pergi dulu ya bang." Ucap Della tersenyum dan langsung saja Della masuk ke minimarket.
Selepas Della masuk tukang ojek itupun pergi mengambil orderan lain. Della mengambil beberapa makanan ringan dan kebutuhan lainnya. "Segini cukup kali ya?" Ucapnya setelah melihat belanjaan yang cukup banyak dikeranjang.
Della menuju ke kasir dan membayar belanjaannya. Della keluar dari minimarket dan berjalan santai hanya sekedar melihat lihat indahnya suasana malam hari di ibu kota Jakarta. "Hmmm, indah juga suasana jakarta dimalam hari kaya gini. Apalagi bulan dan bintang yang bersinar terang." Della memandang langit gelap yang berhiaskan bulan dan bintang sehingga membuat malam itu lebih terlihat terang nan indah.
Ditambah lagi cahaya lampu hias yang menambah keindahan malam itu. Della melihat dari kejauhan sosok yang sepertinya tidak asing bag8nya. Sosok cowo tersebut tengah duduk sendiri dikursi pinggir jalan, seperti sedang mengelap air berwarna merah dari bibir cowo itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADELL
Teen FictionSeorang gadis yang pindah kesekolah SMA CENDANA. Namanya Anarkya Vriska Ardella, biasa dipanggil Della. "Kenapa gue kembali bersedih? Melihat cinta yang pergi? Merasakan pedihnya terkhianati, mendapatkan sesuatu yang ga gue harapkan." "Move on Dell...