2

30 6 0
                                    

Selama diperjalanan Della terus fokus menyetir sepeda motornya, namun ada satu hal yang Della lihat. Ada satu sisi keramaian ditaman pinggir jalan kecil itu, "Itu ada apaan si kok rame gitu?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Della memutuskan untuk menepikan sepeda motornya dan melepaskan helmnya, berjalan menuju taman tersebut. "Indah juga tamannya." Ucap Della sembari menghirup nafas segar dan menghembuskannya perlahan. Ditaman tersebut terdapat beberapa remaja bersama sepasang kekasihnya berdiri didepan panggung  menikmati lantunan musik yang dibawakan oleh sebuah grup band yang sedang asik bermain. Della lupa jika dirinya masih memakai seragam sekolah, tapi itu bukan masalah buat Della. Tanpa sadar dia sudah berada didepan panggung band tersebut. Della melihat disekelilingnya saat ini, semua remaja yang ada ditaman tersebut menatapnya dengan intens dari atas sampai bawah, begitupun sebaliknya.

Della hanya diam menanggapi tatapan mereka semua, memusatkan matanya ke depan, "Raydika Band?" Della membaca nama band tersebut dispanduk belakang.

"Astaga gue lupa, udah jam 5 pasti bibi nyariin gue nih." Sontak Della kaget melihat arlojinya menunjukan pukul lima sore.

Della segera keluar dari kerumunan itu rada menjauh untuk memberikan kabar kepada Bibinya bahwa dia sepertinya akan pulang larut sore. Setelah berhasil mengirimkan pesan, Della mencari tempat duduk. Dan yah, Della menemukan tempat duduk yang lumayan dekat dengan panggung. Band tersebut terus memainkan musik dan bernyanyi ria. Della sangat suka menonton pertunjukkan Band, apalagi Della pernah berharap jika dirinya bisa masuk kedalam sebuah organisasi atau grup band. Tapi keinginan dirinya yang satu ini belum tercapai, karena papanya tidak mengizinkan untuk ikut ke grup band.

Entah alasan apa yang membuat papanya tidak mengizinkan dirinya. Sebagai anak yang patuh, Della mematuhi semua yang papanya perintahkan. "Ok semua, untuk lagu terakhir yang akan saya bawakan apakah ada salah satu dari kalian yang ingin menemani saya dipanggung ini?" Ucap vokalis band tersebut menawarkan kepada penonton setianya.

"Sana yang maju, kan suara lo bagus."

"Ga mau ah, malu gue."

"Aku pengin maju nyanyi bareng dia, tapi suara aku jekek."

"Lo maju sono !"

Sekiranya seperti itulah lontaran para penonton yang berada didepan panggung, tidak ada yang berniatan untuk maju berkolaborasi dengan sang vokalis. "Tapi hanya cewe ya yang maju, karna lagu yang akan saya bawakan spesial." Sambungnya tersenyum manis kepada para penonton.

"Ada yang mau?" Tanyanya lagi.

Krik krik

Kali ini semua hanya diam, "Ok kalo tidak ada, karna tidak ada yang mau naik keatas saya akan ganti lagu yang niatnya akan saya bawakan spesial."

Vokalis tersebut memberi kode ke timnya untuk membawakan lagu yang lain. Saat akan memulai "Tunggu!" Ucap seseorang menghentikan aksi mereka.

Para pemain menengok kesumber suara serta para penontonpun ikut mengarahkan penglihatannya. Dari ujung panggung, seseorang berjalan menghampiri sang vokalis. "Boleh gue ikut gabung?" Tanyanya pada sang vokalis.

"Dengan senang hati." Balasnya dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

"Oke semua, karna ada cewe yang dengan beraninya naik kepanggung. Kita berikan apresiasi untuk cewe disamping saya, woww beri tepukan yang meriah untuk dia." Vokalis tersebut membuka kedua tangannya memberi kode kepada semua penonton untuk memberikan tepuk tangan yang meriah kepada Della.

"Adek cantik siapa namanya?" Tanya sang vokalis sangat lembut kepada Della.

"Della." Sahutnya.

"Ok langsung saja kita mainkan lagu terakhir dari Raydika Band." Teriak sang vokalis sangat bersemangat.

RADELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang