"Gue kemereka dulu sob." Sandy berjalan ke bangku Della."Yoi."
Sandy sudah mengambil posisi duduk tepat dihadapan Della, dengan sok membawa buku tulis dan pensil miliknya. "Hay anaks baru." Sandy tersenyum genit kepada Della.
Della dan santika yang sedang mengerjakan tugas dari Bu Dwi mendongakkan kepalanya, mendapati sosok cowo yang sudah duduk didepan bangkunya.
"Eh em, lo? Hay juga." Sahut Della agak canggung.
"Anak dugong ngapain lo kesini?" Tanya Santika sinis.
"Gue ga ngajak ngomong lo ya, jadi lo sailent please okey!" Sahut Sandy sambil menempelkan satu jari telunjuknya dibibir Santika.
"Buset dah, tangan lo kok bau boker si Bang?" Ujar Santika menepis tangan Sandy.
Bang? Eh tunggu tunggu, kok Bang? Sandy abangnya Santika? Hahah Bukan gaes, Ya memang Sandy sering dipanggil dengan sebutan Bang oleh temannya, karena awal mulanya akun medsosnya bertuliskan Bang Sandy jadi mereka udah terbiasa manggil dengan sebutan Bang.
So udah jelas ya Sandy bukan abangnya Santika😂.
"Haha emang bau ya? Iya gue abis boker nih barusan." Sandy mencium tangannya sendiri yang tidak bau alias berbohong.
"Aa jijik banget sii!" Santika mengusap bibirnya berkali kali merasa jijik.
"Haha enak kan?"
"Huakk, enak dari mananya bang pengin muntah gue." Santika membungkam mulutnya sendiri seperti orang yang ingin muntah.
"Hahha udah deh ga usah lebay gitu, bercanda doang juga lebaynya minta abis."
"Ye siapa tau kan beneran." Lalu Sandy mengalihkan pandangannya ke arah Della dan menghentikan tawanya.
"Lo bisa ajarin gue ga? gue ga paham nih." Ujar Sandy memasang muka serius.
"Ajarin apa?"
"Ajarin aku tuk mencintai kamuhh, hahaha wkwkwk asolole uyyy..." Ucap Sandy dengan nada genit mengedipkan matanya berkali kali.
"Lah apaan kali, jiji banget gue dengernya. Receh banget dah gombalan lo." Sambung Della bergidik ngeri dengan ucapan Sandy.
"Hehe... Hampura hampura becanda doang kok."
"Hmm." Jawab Della singkat.
"Anjir,nih cewe jutek bener dah." Gumamnya dalam hati.
"Gue tebak lo pasti ga pernah deket ya sama cowo? Jadi lo agak ketutup sama kehadiran cowo kaya gue? Iya kan?" Sandy mendekatkan wajahnya ke Della sehingga jarak antara mereka berdua berjarak cukup dekat.
Della seketika mematung mengentikan aktivitasnya.
"Sotoy banget deh lo." Jawab Della dengan nada datar, mendorong muka Sandy kebelakang agar tidak terlalu dekat.
"Bener kan? Gue tau kali sifat orang dari ekspresi mukanya." Sahut Sandy.
"Gue tebak sikap lo ya."
"Coba aja kalo lo bisa."
Sejenak Sandy terdiam dan berfikir.
"Lama." Ujar Della.
"Ga bisa ga usah sok cenayang gitu."
"He gue bisa ya, sabar kali neng nebak juga butuh mikir."
"Nah udah,"
"Apa?"
"Mau tau aja apa mau tau bingitss?"
"Ga sih B aja tuh." Jawab Della dengan ketusnya.
"Yakin?"
"Hmm."
"Busett dah jutek bener, sabar San sabar demi contekan."gumam Sandy dalam hati mengelus dadanya.
Makasih ya yang udah mau baca ceritaku 😅
Don't forget coment and vote ya kawan😘
Thanks you
Thanks you
Thanks you
KAMU SEDANG MEMBACA
RADELL
Ficção AdolescenteSeorang gadis yang pindah kesekolah SMA CENDANA. Namanya Anarkya Vriska Ardella, biasa dipanggil Della. "Kenapa gue kembali bersedih? Melihat cinta yang pergi? Merasakan pedihnya terkhianati, mendapatkan sesuatu yang ga gue harapkan." "Move on Dell...