Jessica sedari tadi menahan senyumannya menatap Lisa yang asyik makan itu. Sedangkan Rose dan Jennie sibuk makan seraya berbincang membahas tentang makanan mereka yang sangat tidak penting.
"Kenapa sih?"tanya Lisa saat menyadari Jessica menatapnya seraya tersenyum menggoda.
Jessica buru buru menggeleng seraya terkekeh. Rose dan Jennie mengerutkan kening mereka bingung.
"Kenapa lo? Kesambet?"tanya Jennie asal.
"Gue mau ngomong, tapi takut sama Deva."ujar Jessica
Lisa menaikkan sebelah alisnya,"apa?"
"Aldo naksir lo,Lis."
"APA?!"pekik Rose dan Jennie bersamaan dan membuat seluruh pelanggan restoran itu menoleh ke arah mereka.
"Congor!"ujar Jennie setengah berbisik ke Rose.
"Lo juga,bego!"protes Rose.
Sedangkan Lisa hanya menaikkan kedua alisnya.
"Gila,Lis. Cowok seganteng Aldo naksir sama lo, kalo gue jadi lo sih gue bakal cerai sih."ujar Rose santai membuat Jennie terbahak bahak.
"Heh, jangan ngomong gitu."tegur Lisa seraya lanjut makan.
"Tapi dia tau kan gue udah nikah?"tanya Lisa seraya menatap Jessica.
Jessica mengangguk,"iya , dia udah tau. Makanya dia gak berani ambil tindakan."
Lisa mengangguk,"bagus deh."
Rose memutar kedua bola matanya malas.
"Woy! Lo juga butuh hiburan kali,Lis. Respon Aldo dikit gapapa lah! Kapan lagi?"ujar Rose
"Eh,Aldo kaya gak?"tanya Jennie
"Hm, harta terus."sindir Lisa
"Ye, gue mah nanya!"
Jessica bergumam,"kaya banget lah. Dia itu miliarder, parah deh."
"Wow,Lis! Terjamin banget lo sama dia! Udah kaya,ganteng, mapan, aduh kurang apa lagi coba."ujar Jennie kagum.
"Guys, udah ah."ujar Lisa santai.
"Tenang aja,Lis. Gue gak akan suruh Aldo buat bertindak, lo udah nikah, gak boleh."ujar Jessica
Lisa mengangguk setuju.
"Maaf ya,Jess.."ujar Lisa
"Loh? Kenapa minta maaf? Kan Aldo yang naksir, bukan lo yang godain."ujar Jess.
Lisa mengidikkan bahunya,"siapa tau lo mikirnya gue cewek genit yang suka php-in cowok."
Jess tertawa,"ya enggak lah."
Lisa hanya tersenyum. Ia memikirkan Deva. Ia hanya mencintai Deva.
-
Lisa membuka pintu rumahnya, ia menghidupkan lampunya dan melihat rumahnya masih kosong. Ini sudah pukul 9 malam dan Deva belum pulang? Biasanya paling telat jam 8 Deva sudah ada di kamar.
"Dev?"panggil Lisa.
Hening.
Salah satu pelayan datang dan menghampiri Lisa,"Nyonya, Tuan Deva bilang barusan katanya malam ini lembur. Nyonya disuruh istirahat."
Lisa terdiam sejenak,"lembur?"
Pelayan itu mengangguk.
Lisa menghela nafasnya. Lalu kemudian mengangguk seraya memaksakan senyumnya.
"Yaudah, makasih banyak."ujar Lisa lembut lalu memasuki kamarnya.
Lisa mendudukkan dirinya di pinggir ranjang, menggulung rambutnya ke atas, seraya memainkan ponselnya. Jarang sekali Deva lembur. Sangat jarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY (SEKUEL HURT)
RomanceKelanjutan kisah cinta Deva dan Lisa yang akhirnya memutuskan untuk menikah rupanya membuat kisah mereka menjadi lebih rumit dengan masalah. Hingga pada akhirnya mereka menyerah. Tidak, hanya Deva yang menyerah dan memilih untuk pergi kepada sosok b...