Raka sedari tadi hanya bergumam menanggapi cerita Rose. Ia bercerita dari bagaimana ia melihat mobil Deva, hingga sosok Sana turun dari mobil Deva, serta Sana yang terlihat gugup menjawab pertanyaannya.
"Aku serius, beb. Tadi tuh itu cewek si Sana itu gugup banget pas aku tanya soal Deva! Dia kayak sok sok bingung, tipikal cewek ganjen ya gitu gimana sih. Bener bener, tapi aku gak heran, Sana cantik banget beb! Sumpah deh."ujar Rose tak henti hentinya.
"Hmm."sahut Raka bergumam seraya memainkan ponselnya.
BRAK!
Raka refleks mengerjap dan hampir menjatuhkan ponselnya saat Rose tiba tiba menggebrak meja restoran itu seraya menatapnya geram.
"Bisa gak sih dengerin gue ngoceh?!"bentak Rose kesal.
Raka mengedarkan pandangannya, seisi restoran itu menatap kearah mereka. Raka melemparkan senyum 'maaf' nya kepada semua orang itu lalu menatap Rose dan meraih kedua tangannya.
"Jangan marah marah terus gitu dong. Iya iya, aku dengerin."
Rose menepis tangan Raka,"bacot."
Raka terkekeh melihat Rose yang terlihat begitu kesal dengannya. Ia kemudian menyodorkan minum Rose itu.
"Minum dulu, minum minum. Jangan marah marah mulu dah."ujar Raka santai.
"Heh,cempreng! Gue udah ngoceh panjang lebar lo malah sibuk sama handphone gak jelas, gue doain mati."ujar Rose singut.
"Eh eh? Mati apa mati?!"pekik Raka kaget.
"Handphone lo bego!"
Raka mengusap dadanya lega ternyata Rose mendoakan ponselnya yang mati, bukan dirinya.
"Iya iya, terus maksud kamu gimana?"tanya Raka seraya meneguk birnya.
"Ya aku tuh serius! Deva itu nebengin Sana! Sumpah deh, aku jelas jelas liat ferrari Deva. Jarang loh yang punya ferrari rose gold,cuman Deva! Terus Sana turun dari mobil itu."
Raka menaikkan sebelah alisnya menyimak.
"Deva tuh emang berubah banget dong, dia gak pernah tuh nemenin Lisa terapi, padahal kan itu demi dia juga supaya mereka bisa punya anak! Mana ngedukung dia?"
Rose kemudian merogoh ponselnya lalu menunjukkan foto Sana yang ia ambil tadi.
"Nih ceweknya, Sana, cantik kan? Masih muda! Pasti Deva klepek klepek lah!"ujar Rose
Raka menghela nafasnya perlahan,"jadi kamu fitnah Deva selingkuh?"
"Ya bukan-"
"Ros, kamu gak ada bukti apa apa. Jangan sampe kamu ngerusakkin rumah tangga Deva sama Lisa cuman karna kamu curiga, apalagi sampe bikin Lisa khawatir. Inget, Lisa lagi dalam masa terapi pengobatan, stress bisa ngehambat itu."ujar Raka lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY (SEKUEL HURT)
RomanceKelanjutan kisah cinta Deva dan Lisa yang akhirnya memutuskan untuk menikah rupanya membuat kisah mereka menjadi lebih rumit dengan masalah. Hingga pada akhirnya mereka menyerah. Tidak, hanya Deva yang menyerah dan memilih untuk pergi kepada sosok b...