Deva membukakan pintu mobilnya untuk Sana lalu tersenyum tipis saat gadis itu keluar dari mobilnya. Deva menikmati pemandangan di hadapannya saat ini, Sana yang sedang merapihkan rambutnya yang tertiup angin.
"Makasih ya."ujar Sana.
Deva mengangguk,"udah kenyang belom? Apa mau aku beliin makanan lagi?"
"Enak aja! Emangnya aku se-rakus apa."
Deva terkekeh melihat reaksi Sana.
"Lagian tadi makannya lahap banget."ledek Deva.
Sana menggeleng,"udah kenyang."
"Yaudah, semangat kerjanya,Sana-san."ledek Deva lagi.
"Belajar bahasa Jepang nih?"tanya Sana.
"Iya dong, mengimbangi kamu."
Sana tertawa mendengarnya, Deva refleks tersenyum mendengar tawa Sana yang baru pertama kali ia dengar selepas ini.
"Udah ah, aku mau balik kerja!"ujar Sana.
"Iya iya, aku duluan."
Deva kemudian memasuki kembali mobilnya dan melajukannya. Sana melangkahkan kakinya namun langkahnya terhenti mendengar klakson mobil yang tak asing. Dan benar saja,
Daniel turun dari mobil ferrari hitam dengan kemeja rapih, dan kacamata hitam yang ia lepas begitu turun. Sana mengerutkan dahinya melihat wanita wanita yang bekerja di kantornya itu meringis dan menjerit tertahan melihat Daniel.
"Kenapa sih mereka?"gumam Sana bingung melihat para wanita itu terkagum kagum lalu menatap Daniel yang menatapnya.
Daniel tersenyum tipis melihat Sana lalu menghampirinya. Ia menghiraukan tatapan tatapan wanita disekelilingnya yang membutuhkan perhatiannya.
"Hai."sapa Daniel.
"Ngapain disini?"tanya Sana.
"Pengen ketemu kamu."
Sana mengalihkan pandangannya, sejujurnya ia sangat malas bertemu Daniel yang agresif ini.
"Kamu kenapa sinis terus sih sama aku? Kamu liat tuh, cewek cewek disini aja pada iri sama kamu, seharusnya kamu bangga."ujar Daniel seraya berkacak pinggang.
Sana semakin ilfeel mendengar ucapan Daniel lalu menatapnya jijik.
"Bangga gitu jadi bahan omongan orang orang karna kenal sama kamu? Jangan kepedean."ujar Sana malas lalu hendak pergi namun Daniel buru buru menahan tangannya dan menarik Sana hingga berdiri sangat dekat di hadapannya.
"Coba kamu liat sisi baik dari aku, jangan buruknya terus. Kasih aku kesempatan. Aku sayang beneran sama kamu,Sana."ujar Daniel lembut seraya menatap lekat mata Sana.
Sana membalas tatapan itu namun buru buru menjauhkan tubuhnya.
"Aku mau kerja."ujar Sana.
Namun Daniel tetap menahan tangannya membuat Sana mendecak malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY (SEKUEL HURT)
RomanceKelanjutan kisah cinta Deva dan Lisa yang akhirnya memutuskan untuk menikah rupanya membuat kisah mereka menjadi lebih rumit dengan masalah. Hingga pada akhirnya mereka menyerah. Tidak, hanya Deva yang menyerah dan memilih untuk pergi kepada sosok b...