18: Aku Tidak Mencintai Laki-Laki!

1.8K 198 12
                                    

“Kirishima!”

Atsushi tersentak ketika mendengar namanya dipanggil. Dengan mata yang masih setengah kebuka, ia melihat ke arah sumber suara.

Ketika ia melihat sosok Rika-sensei sedang memelototinya, matanya langsung terbuka lebar.

Mati aku! Aku tertidur!

Dengan gugup dan tergesa-gesa, ia berdiri dari bangku. Tiba-tiba sebuah suara robekan terdengar.

Semuanya ternganga melihat kejadian itu. Atsushi juga kaget. Ketika ia melihat ke bawah, tangannya yang masih memegang satu halaman dari buku cetaknya telah tanpa sadar menarik kertas itu ketika ia berdiri. Karena buku cetak yang tebal, satu kertas itu tak cukup kuat menarik buku itu ke atas hingga akhirnya robek.

Mari Atsushi ingat kembali. Ia ingat ketika Rika masuk ke dalam kelas. Ia juga ingat ketika Rika memanggil mereka membuka buku cetak. Jangan-jangan....

Aku tertidur ketika sedang membuka halaman yang diminta?!

Atsushi merasa wajahnya memanas.

“Maaf, sensei,” ujar Atsushi dengan penuh penyesalan yang tulus.

Rika tidak jadi mengomelinya. Awalnya, ia ingin memberi hukuman tapi melihat seberapa panik siswanya yang satu ini sampai buku cetak pun robek, ia jadi kasihan. Akhirnya, Rika melepaskannya dan mulai melanjutkan pelajaran.

Namun, seperti ada yang sedang mempermainkan Atsushi, rasa kantuk kembali menyerangnya ketika pelajaran selanjutnya dimulai. Hal itu terus terulang sampai ia dimarahi berkali-kali.

Hayate sampai menatapnya iba dan sesekali berusaha membangunkan Atsushi agar dia tidak dimarahi.

Namun, entah mengapa, ketika sudah tertidur, semua indra Atsushi tidak bekerja. Pada akhirnya, Hayate tidak berhasil membangunkannya dan Atsushi kembali dimarahi.

Lebih sialnya lagi, di saat Atsushi sudah kelelahan karena dimarahi, pelajaran selanjutnya adalah olahraga.

Bukan karena ia terlalu lelah untuk berolahraga, tapi karena ia lupa hari ini ada pelajaran olahraga dan ia tidak membawa bajunya!

Guru olahraganya sangat ketat. Jika ia tidak menggunakan baju olahraga, ia akan diberi tugas menulis setumpuk sampai tangannya tidak bisa menulis dalam satu bulan*.

* Ini dia melebih-lebihkan karena memang tugasnya menyusahkan tapi sebenarnya tidak sampai tidak bisa nulis dalam sebulan XD

Buru-buru, Atsushi berlari ke ruang kesehatan untuk meminjam baju olahraga tapi sialnya, baju olahraga yang biasanya persediaannya banyak di ruang itu malah habis karena banyak yang lupa bawa baju olahraga juga.

Setelah mengutuk setiap orang yang tidak bawa baju olahraga hingga dia tidak kebagian, ia berlari ke kelas lain dan mencari orang-orang yang ia kenal, berharap mereka membawa baju olahraga. Setelah berlari hampir 30 menit, akhirnya ia menemukan pinjaman.

Dengan cepat ia mengganti baju dan menuju lapangan.

Sialnya lagi, pelajaran sudah mulai beberapa menit, artinya ia terlambat!

Diingatkan lagi, guru ini begitu ketat.

Atsushi langsung diomeli habis-habisan lalu dihukum lari keliling lapangan besar sekolahnya sebanyak 30 kali!

Pada akhirnya, Atsushi terkapar di atas tanah miring berumput di tepi lapangan. Perutnya mual dan ia semakin ingin muntah jika melihat siswa kelasnya yang berlari-lari bermain sepak bola.

Sepertinya aku bisa fobia lari untuk sementara waktu.... Pikirnya berlebihan.

“Nih!” Zen melemparkan sebotol air minum ke arah Atsushi lalu duduk di sebelahnya.

Marry The Enemy [BXB] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang