21: Nama (2)

1.6K 186 9
                                    

“Hmm ... kau tidak menanyakan informasi lagi, tuan yang tampan?” tanya wanita seksi yang mencondongkan payudara montoknya yang sudah hampir tidak tertutup kain pakaiannya ke arah tuan tampan itu.

Ia adalah youkai tingkat menengah yang sudah bekerja di tempat pelacuran ini beratus-ratus tahun lamanya tapi ini pertama kalianya ia mendapat penyewa yang aneh sekaligus tampan ini.

Tuan tampan itu menggunakan baju jas rapi dengan rambut emas yang tertata rapi. Pria itu begitu bersinar.

Wanita itu begitu penuh gairah ketika bertemu tuan tampan ini untuk pertama kalinya tapi tuan ini hanya menanyakan informasi kepadanya mengenai seorang youkai yang adalah wanita. Sedikit kecewa karena tidak bisa mencicipi milik tuan itu, hari ini tuan itu kembali.

Itulah mengapa ia sedang menggoda tuan tampan ini untuk melakukan hubungan dengannya walaupun ia tidak berharap banyak.

“Aku datang untuk melakukannya. Cepat lepas pakaianmu atau mau kurobek?” tanya tuan tampan itu dengan senyum di wajahnya tapi itu sangat dingin.

Wanita seksi itu sedikit terkejut. Tuan yang beberapa hari lalu tersenyum begitu cerah dan ramah kepadanya berubah sedingin es. Namun, perbedaan ini hanya membuat tubuhnya semakin panas.

Pelacur itu segera mengekspos tubuh telanjangnya tanpa malu. Tuan tampan itu terkekeh dingin lalu mendorong wanita itu dengan kasar ke atas tempat tidur.

Jemari wanita itu menyentuh lembut pipi putih tuan itu. “Apa yang terjadi tuan? Anda terlihat bergairah hari ini,” ujarnya dengan suara menggoda.

Tuan itu menepis tangan dari pipinya. “Jangan banyak bicara. Cepat buat aku enak sampai melupakan semuanya! Kau pelacur terbaik di sini kan,” bisiknya sengaja mengeluarkan napasnya tepat di telinga wanita itu membuatnya mengerang kecil.

Tuan tampan tersenyum dingin. Matanya gelap tanpa perasaan. Dasar bangsa pelacur! Ejeknya dalam hati sebelum memberikan ciuman panas pada pelacur itu.

*****

Atsushi menghentikan meditasinya ketika ia merasakan gemetar di tubuhnya semakin parah. Membuka matanya, ia melihat Kaoru yang sudah tidak jauh darinya.

“Sekolah,” ujar Kaoru singkat lalu berjalan menuruni tangga.

Atsushi melihat ke arah jendela yang terbuka. Langit sudah kembali cerah dan angin yang terlalu sejuk sampai membuat orang menggigil masuk melewati jendela itu.

Pada akhirnya, Atsushi tidak tidur lagi sampai pagi tapi anehnya, ia merasa badannya lebih segar dari sebelumnya.

“Kenapa bisa begitu?” tanya Atsushi yang mengambil tas sekolahnya, bersiap untuk berjalan menuju tempat Robi.

“Ketika bermeditasi, kau menyerap energi alam. Energi alam adalah energi utama dari tubuh dan itu membuat tubuhmu sehat dan bugar. Akan lebih baik lagi jika kau bermeditasi di alam terbuka,” jelas Kaoru.

Atsushi mencatat hal itu baik-baik di dalam kepalanya.

Setelah bergabung dengan Hayate, mereka melakukan perjalanan menuju sekolah.

*****

Pagi itu, tepat saat Atsushi memasuki kelas bersama Hayate, Chiaki langsung menghampirinya dengan heboh.

“Kenapa kau tidak membalas pesanku?!” tanyanya dengan ngambek.

Ah ... Chiaki belum kembali waras... Pikirnya menghela napas di dalam hati.

“Ponselku tidak ada baterai. Aku mau mengisinya sekarang, tunggu sebentar,” ujar Atsushi seraya melewati Chiaki untuk mencari stop kontak di dalam kelas.

Marry The Enemy [BXB] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang