4. Twin

1.3K 57 0
                                    

Sepulang sekolah Serlia menaiki motor sportnya dengan ugal-ugalan. Perkataan Arga masih terngiang-ngiang di kepalanya, orag itu sungguh menyebalkan baginya. Beberapa kali Serlia memukul motornya dengan kasar, dia turun dari motornya dan langsung masuk ke kamarnya tanpa menghiraukan keluarganya.

"Lo mulai sekarang harus jadi babu gue " kata Arga dengan senyum smirknya itu, Serlia menatap tajam Arga.

" Eh? lo kira gue apaan? enak aja lo mau jadiin gue babu lo, ogah ya " kata Serlia dengan sorot mata kesal.

" Kita adu panco, siapa yang kalah bakal jadi babu selama 2 minggu " kata Arga dengan santainya menawari Serlia dengan taruhan seperti itu.

" Ya udah ayo " kata Serlia yang langsung melipat lengan bajunya dan siap anjang-anjang mengalahkan Arga yang sombong ini.

Belum ada 2 menit, Serlia sudah kalah di tangan Arga. Ya jelas dong tenaga cowok itu lebih besar daripada cewek.

" Okey you be mine "

" Arghhh..... Gila!! lama-lama gue bisa gila karena permainan mereka " teriak Serlia di dalam kamarnya, untungnya kamar dia kedap suara sehingga semua orang tidak terganggu.

" Kenapa gue bisa deket sama Arga itu sih, padahal ya gue gak ada niat sama sekali deket sama cowok psikopat kayak dia. Yah meskipun masih kerasan saudara-saudara gue sih " batin gadis itu mendumel.

" Turun ke bawah, dan buatkan tamu di depan minuman, Cepat!" gertak seseorang yang datang, Serlia langsung terdiam dan mengangguk saja. Itu adalah Papa nya sendiri, memang nada tegasnya selalu membuat Serlia tunduk.

Gadis itu langsung membuatkan minuman untuk tamu spesial mungkin, gadis itu membawa nampan berisikan enam minuman jeruk segar. Di ruang tamu sudah ada tamu sepasang suami istri yang menatap Serlia tanpa arti.

" Dia putri kalian?" tanya pria paruh baya, dan jelas Serlia tau pria itu. Tapi disini dia pura-pura tidak tau saja.

" Ehh bukan, saya pembantu di rumah ini tuan " kata Serlia dengan senyum kecut, sudah menjadi kebiasaanya jika keluarganya hanya menganggapnya pembantu.

" Saya kira anda anak keluarga Smith, karena anda sangat mirip dengan Silvia " kata wanita paruh baya itu dengan tawa kecilnya, sungguh itu membuat hati Serlia menghangat.

" Masuk!" perintah papa nya yang di balas anggukan langsung oleh Serlia.

Bukan Serlia namanya jika tidak bertingkah nakal, gadis itu malah kabur dari rumah melewati pintu belakang. Dia mengendarai motor sportnya ke sirkuit dimana dia sering melakukan balapan.

Disana sudah ada ketiga sahabat kampretnya itu sedang melambai-lambai kearahnya. Serlia hanya cuek bebek menguyah permen karet, gadis itu langsunh duduk tanpa menghiraukan ocehan ketiga sahabatnya.

" Ser!! lihat tuh di kevan balapannya jago bener, serius lo nolak dia?" kata Candis yang sama sekali tidak di hiraukan oleh Serlia.

" Bodo amat Can, lagian ya gue gak suka dia. kalo lo mau ambil aja " kata Serlia dengan nada jutek.

" Ya elah gue kan cuma suka sama Alvin seorang, lo tau kan siapa Alvin?" tanya Candis yang siap-siap mencekik Serlia jika gadis itu tidak tau siapa Alvin.

" Taulah " kata Serlia.

" Beneran? wahh ternyata lo gak cuek-cuek banget ya sama geng MAFA " kata Candis dengan senyum merekahnya.

" Emang Alvin ikut geng MAFA, setau gue Alvin cuma gebetan lo. wajahnya aja gue kagak tau " kata Serlia santai tanpa rasa bersalah sedikit pun, Poor Candis.

" Ingin kuh berkata kasar " umpat Candis dengan kekesalannya.

" Eh lo pada ngapain? sini ikutan dukung si kevan " kata Yori yang langsung melemparkan bendera berwarna hijau ke arah Serlia.

" Buat apaan? gak guna tau, nih ambil gue gak perlu " kata Serlia yang langsung melongos pergi ke arena pertandingan.

Serlia berbicara pada seseorang yang mereka kenal adalah Hero, orang yang selalu mengadakan balapan liar. Bukan main-main hadiahnya begitu banyak hingga 10 juta dalam satu tanding.

" Okey sekarang kita akan mulai lagi, pesertanya adalah kevan peterion dan Serlia Amora " teriak mc dengan suara nyaring membuat ketiga sahabatnya melotot.

" Gila tuh anak mau ikut balapan? emang dia bisa? bahh belagunya minta di makamin ini " sungut Dara kesal, karena menurutnya Serlia itu begitu ceroboh.

" Idihh ntar dia jatuh gimana? ya jatuhnya ke tanah kalo jatuhnya ke atas gimana?" kata Yori dengan wajah super duper polos.

" Bego di pelihara " kata Candis.

Serlia dan kevan sudah siap di arena, bahkan mereka sudah menyalakan motor mereka masing-masing. Tidak lupa juga dengan kevan yang menatap Serlia dengan kerlingan nakalnya itu.

" Siap-siap honey, lo bakal kalah lagi di tangan gue. Dan jangan lupakan taruhan yang kemaren, bukannya lo akan dengan suka rela menjadi pacar gue setelah lo kalah lagi " kata Kevan dengan senyum sinisnya yang di manis-maniskan.

" Dan jangan lupakan, jika lo belum tau kehebatan gue dalam menjalankan motor ini kevan " kata Serlia dengan nada dingin enggan menatap kevan.

" Liat saja nanti manis " kata kevan yang langsung menjalankan motornya karena bunyi pistol sudah terdengar.

Serlia juga menyusul pergerakan Kevan, mereka saling salip menyalip. Bahkan kevan akui jika serlia sangatlah hebat, bahkan dia kualahan menyeimbangkan kecepatan motor gadis itu.

Dan untungnya kevan dapat menyusul serlia, senyum lebar mengembang di bibirnya sebentar lagi serlia akan menjadi miliknya. Garis finish sudah ada di depannya, karena lengah akhirnya serlia menyalipnya dan memperebutkan garis finish.

" Hore.... Lo hebat banget ser!!" teriak Dara histeris, gadis itu benar-benar hebat di matanya.

" Gimana? lo masih mau jadi pacar gue? setelah kalah tanding sama gue? banci bisa apa?" sinis Serlia kepada kevan, laki-laki itu melempar helmnya dan berlalu pergi.

Semua orang menyoraki serlia, memang gadis itu selalu hebat dalam balapan liar. Bahkan serlia juga jago dalam tawuran, jangan salahlah ilmu pencak silatnya itu.

" Hebat lo ser!! gue kira lo bakal mati konyol di lindes motor " kata Candis dengan tepukan di bahu Serlia.

" Aww... sakit bego " rintih serlia, karena luka yang di sebabkan oleh saudara-saudaranya itu belum sembuh total.

" Ya elah balapan motor aja lo bisa, masak gue pukul gini udah langsung sakit " kata Candis merasa curiga dengan gelagat serlia yang sepertinya menahan rasa sakit.

" Kayaknya lo gak lagi baik-baik aja deh Ser, punggung lo ada masalah? keseleo? apa tadi pas balapan lo sempet jatuh atau keserempet?" panik Dara, Serlia terdiam ternyata ketiga sahabatnya itu peduli juga kepadanya, dia kira tidak ada yang memperdulikannya.

" Kok malah senyum-senyum sih, Ser lo beneran gak apa-apa kan?? kok gue ngerasa lo kesambet ya " kata Yori yang menepuk nepuk pipi Serlia.

" Gak, gue seneng aja " balas Serlia yang berlalu pergi meninggalkan ketiga sahabatnya itu dengan pandangan mata nanar menahan rasa penasaran.

..........

Gimana?? ceritanya ngebosenin??

Hehe tinggalin jejak aja ya pada setiap chapter 😚

Semoga nyaman baca nya :)

My Broken Heart [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang