18. Terungkap

1.4K 51 4
                                    

" Tadi keluarga Smith nelpon ke Papa, katanya mereka udah sampai di rumah Papa kamu yang lama dengan rekan-rekan bisnis kalian. Keluarga Smith menuduh Papa kamu kalo Papa kamu penipuan dan pencemaran nama baik. Karena setau mereka Tian yang sering mengunjungi rapat dan tiba-tiba saat pertemuan papa kamu yang muncul. Padahal publik tau jika Papa kamu hanya seorang pemilik restoran biasa bukan pembisnis, jadi mereka menuduh jika Papa kamu sekarang penipu. Dan Keluarga Smith tidak terima jika perusahannya bangkrut karena Papa kamu memengaruhi CEO agar memutusakn kontrak kerja dengan mereka " kata Arga dengan helaan nafas.

.
.
.

" Ayoo kita ke rumah Papa, aku gak bisa biarin ini terjadi. Aku akan menghubungi tian sekarang " kata Serlia yang langsung di angguki tegas oleh Arga.

Mereka membelah kota jakarta dengan motor yang Arga bawa, bahkan banyak pengemudi yang mengumpat kasar karena aksi ugal-ugalan mereka. Tian yang mendengar kabar itu juga bergegas menuju rumah Nona nya.

Sesampainya disana, sudah banyak reporter dan pembisnis yang mengumpat kasar kepada keluarganya itu. Hati Serlia hancur melihat tingkah mereka yang seakan merendahkan Papanya dan Mamanya apalagi yang melakukan itu adalah Mantan keluarganya.

" STOP!!" teriak Serlia kencang membuat seluruh orang terdiam bingung melihat gadis remaja yang menatap dingin kepada seluruh orang.

Serlia melangkah maju dan membantu Papa dan Mama nya yang sedang terduduk menangis. Dalam hati Serlia merutuki dirinya karena dirinya keluarga barunya ini masuk ke dalam masalah besar.

" Kalian tidak apa-apa?" tanya Serlia dengan nada lembut, mereka mengangguk dan tersenyum memberi semangat kepadanya.

" Aku akan menuntaskan hari ini, maaf karena aku sudah membuat kalian seperti ini " kata Serlia dengan nada lirih, semuanya memeluk Serlia dan tersenyum lagi.

" Jangan salahkan diri mu, kami bangga kamu bisa berjuang sejauh ini. Sekarang tunjukan diri mu yang sesungguhnya " kata Mama dan Papa nya memberi semangat.

Serlia berbalik dan menerima tatapan benci dari keluarga Smith, dia menatap semua rekan bisnisnya yang menatap bingung dan tidak mengerti.

" Siapa yang memberi kalian hak untuk memperlakukan keluarga ku seperti ini?" tanya Serlia dengan nada dingin, dia menatap semuanya yang kembali bungkam.

" Kenapa kalian terdiam? aku hanya gadis remaja yang tidak tau apa-apa bukan?" kata Serlia dengan nada sinis.

" Keluarga mu itu penipu Bicht!! dia yang menghancurkan perusahaan Papa gue, seharusnya lo nyadar diri udah miskin sok-sokan menjadi orang kaya. Sekarang lo harus tanggung jawab dengan bangkrutnya perusahaan Papa gue " kata Brian dengan nada kasar, Serlia terdiam menahan sakit hati di perlakukan seperto ini oleh Kakak yang dia cintai.

" Jangan salahkan mereka, gue yang memutuskan untuk mencabut kontrak kerja dengan Smith Corp " kata Serlia dingin, sekarang semuanya tambah bingung dengan pertanyaan Serlia.

" Apa maksud kamu Ah? kamu jangan main-main dengan saya, dasar anak pembawa sial. Sekarang tunjukan dimana CEO, agar aku bisa melaporkan semuanya tentanf gadis busuk seperi mu " kata Ayah kandungnya dengan kasar.

" Anda tidak perlu repot-repot mencari CEO, karena orang yang anda cari sedang berbicara dengan anda saat ini " kata Serlia dengan senyum yang sulit di artikan.

" Nona!! apa kau tidak apa-apa?" tiba-tiba Tian datang dengan wajah khawatir membawa bodyguard dan menatap seluruh rekan bisnisnya dengan mata nyalang.

" Siapa yang kau sebut Nona tuan Tian?" tanya salah satu rekan bisnisnya dengan nada gugup, ntah kenapa gadis remaja di depannya ini memiliki Kharisma yang begitu tinggi.

" Apa kalian sudah gila?? kenapa kalian menyerang keluarga CEO dengan seperti ini?? Ini CEO kita, gadis yang sudah meminjamkan dana untuk perusahaan kalian, SERLIA AMORA " teriak Tian membuat yang lain terdiam.

" Kalian tidak menghargai keluarga ku, jadi kalian juga tidak menghargai ku. Jadi mulai sekarang kelima perusahaan ini akan memutuskan kontrak kerja dengan perusahaan SEMORA Corp " kata Serlia dengan nada dingin membuat kelima donatur perusahaan itu melemas.

Ini bukan ancaman bagi perusahaan Serlia, karena perusahaan gadis itu tidak akan bangkrut jika 5 perusahaan lepas. Malah mereka yang akan bersujud-sujud kepada Serlia agar meminta kontrak kerja lagi.

" Nona maafkan kami " kata salah satu rekannya, Serlia mengabaikan itu dan memyuruh para bodyguardnya membawa mereka semua pergi kecuali keluarga smith.

" Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya Serlia dengan nada sinis, dia menatap seluruh keluarganya yang mematung.

" Bagaimana bisa?" lirih Mama nya dengan tangisnya yang mulai pecah.

" Kenapa tidak? Aku anak pembawa sial ini akan menguasai dunia dengan keahlian ku bukan. Jadi kalian tidak perlu menyuruh ku balik ke dalam keluarga kalian, karena aku sudah mempunyai hidup ku " kata Serlia dengan nada sinis.

" Tolong pekerjakan kamu di rumah mu " kata Ayahnya dengan nada lirih, seluruh pertahanan Serlia runtuh dia tidak mungkin membiarkan keluarganya bekerja di rumahnya sendiri.

" kami mohon " kata Brian yang ikut bersimpuh di hadapan Serlia, gadis itu menghela nafas kasar.

" Kalian bisa tinggal di rumah ku, tapi aku tidak ingin kalian menjadi pembantu di rumah ku, karena itu sungguh hina " kata Serlia membalikan tubuhnya.

" Beritau kami tentang kematian Opa " kata Mama nya dengan nada lirih, karena sejak awal mama nya itu sudah merasakan hal yang mengganjal.

" Kau tanyakan sendiri pada kembaran ku, SILVIA " kata Serlia yang menekankan nama kembarannya itu.

" Maaf ini salah Silvia " lirih gadis itu dengan nada bergetar, tiba-tiba gilang datang bersama Arga dengan membawa laptop dengan rekaman 10 tahun yang lalu.

Dimana Silvia menaruh obat tidur dengan dosis tinggi pada minuman Opanya itu, setelah video itu di tayangkan silvia syok dan membuat seluruh keluarganya menatap tidak percaya pada anak perempuan yang begitu mereka sayangi itu.

" Jadi selama ini..? "

" Ya, adik perempuan yang sangat kamu sayangi itu busuk. Dia tega memperlakukan saudara kembarnya seperti ini dan membunuh kekuarganya " kata Serlia memotong ucapan Brian.

" Jangan benci dia seperti kalian membenci ku, dia memang salah. Tapi kesalahn disini ada pada kalian yang mencari orang tua kami. Kalian selalu memberi kami kasih sayang yang berbeda, jadi aku mohon jangan benci Silvia " kata Serlia yang langsung pergi dengan keluarha barunya meninggalkan Keluarga Smith yang menangis atas penyesalan mereka.

.
.
.

😢😢

VOTE PLEASEE

My Broken Heart [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang