8. Affection

1.3K 63 1
                                    

Mama Arga membawa serlia ke dapur, sosok mama arga sangat membuat serlia terdiam akan sikap lembut yang beliau berikan. Bahkan arga sendiri mengernyit bingung dengan diamnya gadis itu, arga berfikir mungkin gadis itu syok jika dia memperkenalkan gadis itu sebagai pacarnya.

" Lo kenapa diam aja daritadi?" tanya Arga saat mama nya sudah pergi ke kamar terlebih dahulu.

" Gak kenapa-napa " balas serlia singkat, tapi jelas arga menangkap nada kecewa di benak serlia.

" Lo nyesel ya gue ajak kesini, lain kali gue gak bawa lo kesini lagi deh " kata Arga yang merasa kurang enak dengan sikapnya kepada serlia.

" Eh enggak, gue senang kok lo ajak kesini " balas serlia cepat, sungguh sekarang arga tidak mengerti dengan sikap gadis di depannya ini.

" Lo gak lagi kesambet kan? kok tiba-tiba lo care gini sama gue, biasannya lo galak banget " kata arga dengan blak-blakan, memang itulah sikap arga. Dia bukan tipe cowok yang suka basa-basi.

" Gue haus, boleh minta minum gak?" tanya serlia yang mengalihkan pembicaraan, jelas itu di ketahui oleh arga yang memiliki kepintaran di atas rata-rata.

Arga hanya mengangguk dan memilih ke dapur mengambilkan gadis itu air minum. Sedangkan mama nya sudah turun dan kembali duduk di samping serlia dengan senyum yang mengembang, mama nya dengan lembut memasangkan sebuah kalung dengan liontin yang sangat indah.

" Apa ini mom?" tanya serlia yang sudah terbiasa memanggil mama arga dengan sebutan 'mom' atau 'mami'.

" Ini kalung kesayangan mami, kamu simpan ya. Mami udah lama banget pingin punya anak perempuan, tapi gak kesampaian " kata mama dengan senyum sendu ke arah serlia, gadis itu langsung terisak dan memeluk mama arga.

" Eh sayang, kenapa kamu nangis gini? jangan nangis " kata mama arga yang merasa sedih mendengar isak pilu gadis itu, ntah kenapa tangisnya itu penuh dengan rasa sakit.

" Makasih udah mau jadi mama serlia, makasih juga atas kasih sayang yang mami berikan kepada serlia. Meskipun mami bukan ibu kandung serlia, kenapa mami mau mmeberi kasih sayang mami ke serlia?" kata gadis itu dengan sesengguk.

" Kamu itu cinta pandangan pertama mami, pertama mami lihat kamu, mami sayang banget sama kamu. Meskipun kamu bukan anak kandung mami, mami sayang sama kamu. Tapi kenapa kamu nangis kayak gini?" tanya mami dengan nada kikuk melihat wajah serlia yang begitu cute.

" Bukan apa-apa mom " balas serlia dengan cengiran khasnya, tapi jelas itu membuat naluri seorang ibu tidak bisa di bohongi.

" Cerita sama mami, apa kamu ada masalah dengan keluarga kamu?" tanya mami dengan nada lembut, serlia tidak mampu membendung itu, meskipum baru bertemu serlia sangat yakin jika mami akan menjaganya.

Di balik tembok, arga hanya diam mendengarkan percakapan kedua wanita yang sedang membalas kasih itu. Dia juga merasa sedih dengan sikap serlia yang begitu rapuh.

" Sebenarnya serlia itu anak dari keluarga smith " kata serlia membuat mami dan arga terlonjak kaget, karena setau mereka keluarga smith hanya mempunyai 2 anak yang pertama Silvia Glamora Smith dan Brian davino Smith.

" Mungkin kalian gak pernah tau kalo keluarga smith punya 3 orang anak. Serlia itu anak buangan keluarga smith, serlia di anggap benalu dan aib keluarha itu. Bahkan kembaran serlia, yaitu silvia membenci serlia. Silvia dan Bang Brian selalu menunjukan rasa benci mereka terang-terangan dengan serlia. Mereka selalu memberi hukuman fisik pada serlia, tapi serlia tidak pernah melawan, dan sekarang serlia benar-benar di buang oleh keluarga itu. Serliq di usir dan bukan bagian dari keluarga Smith lagi " kata serlia dengan isakannya.

Mami langsung mendekap serlia ke dalam pelukannya, dia merasa merah dengan keluarga smith kenapa keluarga itu sangat kejam menyiksa gadis serapuh serlia.

" Di balik itu semua pasti ada alasan mereka memperlakukan diri mu seperti itu kan?" tanya seseorang yang tiba-tiba datang dengan mata yang menyorot lembut ke arah serlia.

" Papa " balas arga yang keluar dari persembunyiannya, dia dengan semangat memeluk ayahnya itu.

" Papa pulang kenapa gak bilang-bilang " kata Arga dengan senyum cerahnya.

" Karena mama kamu sudah memberi tau papa, jika sekarang calon menantu keluarga Dwijaya sudah datang " kata papa dengan nada menggoda membuat arga memalingkan wajahnya, ntah kenapa dia sangat malu sekarang.

" Cerita sama kami semuanya, sekarang kami adalah bagian dari keluarga kamu. anggap kami adalah kedua orang tua mu " kata papa dengan lembut memgusap puncak kepala serlia.

" Dulu serlia sangat di sayang oleh keluarga lia, tapi semenjak kejadian itu semuanya berubah. Serlia dan om andi tau kalo kembaran lia, Silvia. Sengaja menaruh racun di minuman kakek, tapi saat itu serlia sendiri yang memberikan minuman itu atas perintah serlia. Om andi mau memberi tau mama sama papa, tapi serlia cegat karena serlia tidak mau Silvia di hukum oleh mereka " kata serlia dengan sesengguk, mami langsung memeluknya dengan erat.

Sedangkan papi hanya diam mengeram marah, benar kata istrinya gadis ini penuh pesona. Sehingga pertama kali dia melihat Serlia dia langsung merasa jatuh cinta akan gadis itu. Ntah kenapa dia ingin menjadi sosok ayah yang melindungi putrinya itu.

" Sekarang kita temui orang tua kamu!!" kata Arga dengan rahang yang mengeras, jelas dia tidak bisa melihat Serlia seperti ini. Walau dia baru kenal beberapa minggu dengan gadis itu, tapi dia seperti memiliki tanggung jawab akan gadis itu.

" Jangan!! Aku udah di buang dari sana, jadi percuma kamu ke sana meminta permohonan maaf dari mereka " kata Serlia dengan wajah yang sudah memerah karena menangis.

" setidaknya orang tua kamu harus tau jika orang yang sedang ada di rumah mu itu adalah pembunuh " kata Arga dengan bentakannya.

" Dia bukan pembunuh!! Biar bagaimana pun dia tetap saudara kembar gue " kata Serlia dengan nada marah menatap Arga.

" Sudahlah, kamu menginap saja di rumah papi. Tenangin diri kamu bersama mami " kata papi dengan nada lembut mengacak rambut Serlia, dan dia menyuruh istrinya untuk memgajak serlia ke kamar.

Papanya langsung menatap arga, hal itu membuat arga mendengus sebal.

" Arga pasti akan menjaganya Pa " kata Arga dengan nada tegas.

" Papa belum ngomong apa, wahh anak papa posesif juga sama kekasihnya " kata Papa nya itu membuat Arga terdiam, dia merutuki tingkahnya saat ini.

" Ya udah Arga mau ke kamar dulu, udah malam mau tidur " kata nya yang buru-buru masuk ke kamarnya, Papanya itu hanya tersenyum geli melihat tingkah putranya itu.

karena ini pertama kalinya Arga mengajak seorang gadis datang ke rumah, apalagi putranya itu seperti tertarik dengan gadis itu. Bukan bagaimana tapi selama 16 tahun ini Arga tidak pernah merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis, Papa nya tau itu.

.
.
.

Vote and comentnya guys 😚😚😘


My Broken Heart [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang