11. Bad Day

1.3K 58 0
                                    

" Pagi semua " sapa Serlia dengan nada cemprengnya itu, Gilang hampir saja tersenyak makanannya sendiri. Dia langsung melotot ke arah adik perempuannya itu.

" Gak usah teriak-teriak kayak Toa Serlia cantik " kata Gilang memutar bola matanya malas, Serlia hanya nyengir kuda dan duduk di samping Abangnya itu.

" Serlia, rapat sudah 2 hari lagi. Kau yakin akan pergi kesana?" tanya Papa dengan wajah khawatir, dia tidak mau anaknya itu merasa terbebani.

" Hmm.... Papa gantiin Serlia lagi ya, Serlia belum siap pergi kesana. Apalagi ini besar-besaran, pasti keluarga Smith akan datang " kata Serlia tertunduk lesu, dia tidak sanggup lagi menatap kedua mata orang tuanya.

" Baiklah, sejujurnya Papa juga bingung mau bersikap gimana. Secara orang tua kandung kamu taunya Om bekerja sebagai pemilik restoran yang tidak terlalu besar, Dan sekarang harus mewakili CEO terkaya sedunia " kekeh Papa dengan nada bingung, Serlia sendiri tertawa mendengarnya.

" Sudahlah, yang terpenting kalian menjalaninya dengan rasa bahagia. Bagaimana jika sepulang sekolah kita jalan-jalan ke pantai?" kata Mama yang selalu membuat suasana rumah menjadi hangat.

" Serlia setuju sama abang, ya gak bang?" kata Serlia menyikut lengan Gilang, laki-laki itu langsung mengangguk dengan senyum lebar.

" Ohh ya Ma, Pa. Serlia udah beli rumah baru di tepi kota jakarta. Rumahnya sangat besar, kita akan tinggal disana selamanya menjadi keluarga " kata Serlia dengan senyum cerah, Papa dan Mama langsung menatap Serlia dengan pandangan bangga.

" Kamu membeli rumah sebesar itu kenapa tidak bilang-bilang mama ah?" pekik mama nya dengan jeweran di telinga nya itu, ya ampun Serlia beli rumah aja kena omel.

" Ya kan kalo bilang-bilang bukan supries namanya " kata Serlia nyengir kuda.

Drttt...... Drtt......

Kening Serlia mengkerut ketika melihat nama di layar ponselnya, itu Tian anak buah kepercayaannya.

" Hallo, ada apa?"

" ........ "

" Baiklah, aku akan mengerjakan Filenya, besok akan segera selesai. Ohh ya tian, suruh anak buah ku untuk memindahkan semua barang ke rumah baru " kata Serlia serius.

" ....... "

" Baiklah "

Serlia menutup telponnya dan tersenyum hangat kembali, Papa nya mengernyit bertanya. Gadis itu hanya menggeleng lemah, dia hanya mengangkat tangannya dan bersorak lesu.

" Ada proyek lagi, aku akan bergadang semalaman nanti " kata Serlia lesu, semuanya tertawa melihat tingkah Serlia. Mereka kira ada kejadian yang buruk, ternyata hanya sebuah proyek.

.
.
.

Dara dan Yori asik melempar umpatan, karena tadi Yori dengan sengaja menaruh banyak sambal pada bakso Dara. Jelas gadis itu akan mengamuk, Yori yang usil harus menerima amukan dari macan betina Dara.

" Udahlah, kalem oy kalem. Ini kantin gak ada kalem-kalemnya " kali ini Candis yang angkat tangan untuk melerai.

SERLIA POV

Punya sahabat gak ada yang waras, mending gue buat proyek gue aja. Lewat hp juga bisa, namanya juga anak smart ya gak. Bercanda. Karena keasikan dan gue juga terlalu fokus, ini kerjaan dan 40% siap. Jadi gue harus banyak teliti.

" SERLIA!! TOLINGIN GUE!" teriak Candis kek Toa, ya tuhan untung ini jantung gue gak loncat.

" Apaan dah?" tanya gue yang langsung mengalihkan pandangan gue dari layar ponsel.

Bujubuset!!!

Itu kenapa Dara sama Yori bisa main jambak-jambakan sih, pakek nyakar-nyakar lagi. Candis juga udah berantakan banget, mereka abis ngapain ya??

" Kalian ngapain?" tanya gue kalem, orang gue kagak ngerti ya kalemin dikitlah.

" Bilangin Yori jangan deket-deket sama Michel. Dia itu punya gue " kata Dara dengan nada kesal, sumpah ini curut-curut dua lagi rebutin cowok. Gue kira masih gegara bakso tadi.

" Yeyy lagian lo ngeyel, udah bilangin gue sama Fadel. Lagian Fadel itu lebih ganteng daripada Michel maupun Alvin " kata Yori dengan nada sok jengah.

" Apa lo bilang? Alvin itu lebih ganteng ya " kata Candis yang juga ikutan tersulut emosi.

" STOP!! LO BERTIGA UDAH GILA YA " teriak gue membuat seisi kantin noleh ke arah meja dimana gue duduk sama yang lain.

" Kalem oy " teriak Silvia yang masih di pelukan Arga, gue mendengus sebal dasar ular mau dimana-mana tetap ular.

" YANG NAMANYA GUE SEBUTIN HARAP MAJU, ALVIN FADEL MICHEL CEPET SINI KALIAN " teriak gue lagi, bodo amatlah mau di pandang gila. Gue udah gregetan liat ketiga sahabat gue jadi gila gini karena cowok.

" Kenapa dia manggil anggota geng MAFA?"

" Bah nyari mati dia di tangannya Geng Silvia karena udah ambil Cogan "

" Dih sok berani banget, kena bullying baru tau rasa "

" Eh itu serlia kan "

" Cantik bener dah, bening "

Begitulah desas-desus yang terjadi di kantin, gue gak perduli sama ocehan gak faedah mereka. Gue langsung aja nyamperin empat cowok yang duduk di meja tengah kantin, dan satu cowok sedang berpelukan dengan saudara kembarnya itu.

" Jadi kalian yang namanya tadi gue sebutin " kata gue dengan mata yang menelisik wajah mereka, padahal gue lihat mereka biasa aja kenapa sampai segitunya sahabat-sahabat gue lirik mereka.

" Jangan di liatin kayak gitu juga kalik, ntar suka kan tambah parah " kata Arga menyindir, seluruh orang yang ada di meja langsung Syok karena Arga itu jarang sekali menyindir orang.

" Serah gue dong, emang situ siapa saya? pergi sana " kata gue kesal, tuh cowok suka banget ngatur-ngatur hidup gue, Dia gak tau apa kalo dia terus kayak gini gue bisa baper?? Eh?? gak salah ngomong.

" Emang ada apa sih manggil kita?? naksir berat ya lo sama kita-kita " kata cowok yang bernama Fadel itu, songong bener wajahnya guys pingin gue ulek. Untung lu gebetannya si Yori.

" Hmm.... kalian gak ada ganteng-gantengnya, tapi kenapa temen-temen gue suka sama kalian ya. Kalian ada janjiin apa sama sahabat gue? kenapa mereka sampai linglung gitu suka sama kalian? jangan bilang kalo kalian pakek guna-guna "

" Eh bocah!! lu kira gue ke dukun buat nyari guna-guna kayak gitu, cihh basi. Emang kita aja yang ganteng, temen-temen lo tuh yang murahan ngejar cowok duluan " kata Michel, bahh songong banget nih anak.

Belum gue nonjok mereka, ternyata sahabat-sahabat gue udah duluan maju dengan tanduk merah di kepalanya. Gue tersenyum bangga, dari dulu kek gini akur gak berantem karena cowok.

" Oww jadi di mata lo bertiga kita murahan iya? pikir-pikir ya, kalian termasuk beruntung kita deketin yang lain aja ngemis cinta " kata Candis dengan sorot mata tajam, Buihh bakal rame nih kantin.

" Cuihh kita gak bakal ngejar lo pada lagi, sini hadepin cewe yang lo bilang murahan ini " kata Dara yang melipat lengan bajunya ala preman.

Gue cuma diam aja liat mereka tarung saling jambak, setidaknya ntar guru BK datang dikira yang berantem cewek sama banci.

.
.
.

Vote and comentnya ya guys

Tunggu updeatnya tiap saat

Jangan lupa follow juga

Pliss vote ya :)

😚😚

My Broken Heart [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang