5. Hurt

1.3K 61 0
                                    

" Kemana saja kamu? ini sudah tengah malam, kenapa kam baru pulang? Keluyuran sama om-om kamu!" kata mama nya dengan senyum sinis menatap Serlia yang baru saja datang.

" Tadi serlia kumpul sama temen-temen cewek kok Ma " kata serlia takut-takut melihat wajah Mama nya yang sudah dingin tanpa ekpresi menatapnya.

" Saya gak pingin tau apa yang kamu lakukan, dan ingat jangan kamu manggil saya Mama kamu. Karena kamu bukan anak saya " kata Mama nya tidak peduli dengan apa yang barusan dia kata kan, serlia terdiam menahan rasa sesak di hatinya.

" Kenapa?" lirih serlia, gadis itu menundukan kepalanya menahan beningan kristal yang siap tumpah.

" Kenapa? apa kamu tidak merasa bersalah karena telah membunuh ayah saya? dan dengan tidak tau dirinya kamu masih tinggal disini " kata Mama nya itu yang kembali mengukir rasa sakit di hati Serlia dengan kenangan lama itu.

" Serlia gak ada bunuh Opa, bahkan serlia gak tau apa-apa. Emang serlia yang mengambilkan Opa minuman, tapi serlia benar-benar tidak tau kenapa minuman itu berisi racun " kata serlia dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Dia tidak sanggup lagi menceritakan semuanya, Mama nya kembali menatap dirinya tajam. Bahkan seluruh keluarganya sudah menatap dirinya tajam, Bryan dan Silvia menatap benci ke arahnya.

" Kamu tidak pantas lagi tinggal disini Serlia!! saya sudah muak dengan wajah kamu, memang kamu anak kandung saya. Tapi mulai sekarang kamu bukan dari keluarga smith lagi, silahkan kamu keluar dari rumah saya " bentak Papa nya dengan wajah yang tegas dan rahang yang mengeras.

" Kenapa Papa ngomong gitu? Serlia tetap anak papa, meskipun serlia bukan bagian keluarga ini lagi. Percayalah serlia masih sayang kalian " kata serlia yang berlutut di bawah kaki kedua orang tuanya itu.

" Cihh dasar jalang,,,, cepet lo pergi sekarang dari rumah keluarga smith " kata Silvia yang langsung melempar barang-barang milik Serlia.

" Sil, kenapa lo kayak gini? lo saudara gue, bahkan gue udah nyimpen semua rahasia demi lo!" kata serlia dengan air mata yang berlinang menatap saudara kembarnya itu, bahkan dia sangat menyayangi saudara kembarnya itu.

" Bang, lo dulu selalu ada buat gue. Lo masih kan sayang sama gue? asal lo tau bang, meskipun lo nyiksa gue, gua masih sayang sama lo. Silvia, lo suadara kembar gue yang paling gue sayang. Dan papa, mama aku juga sayang kalian. Good bye " kata Serlia yang langsung melangkah pergi tanpa mengambil barang-barang yang tadi Silvia lempar.

Bahkan seluruh keluarganya terdiam mematung mendengar penuturan gadis itu. Serlia terus menghapus air matanya sambil mengendarai motornya di kota jakarta yang sudah terguyur hujan.

" Setidaknya gak ada yang tau gue nangis "

........

Tok.... Tokk.....

" Siapa yang datang jam 2 dini hari kayak gini ya " guman Killa saat pintu rumahnya di gedor dengan pelan, tapi jelas itu terdengar karena rumah mereka yang kecil.

" Siapa?" sapa Killa yang membukakan pintu, betapa terkejutnya dia melihat keponakannya itu datang dengan wajah yang basah kuyup seperti itu.

" Kamu kenapa?? ya tuhan serlia!! kenapa kamu gak bilang tante sih, kan bisa om sama tante jemput " kata Killa dengan nada khawatir, wanita paruh baya itu langsung menarik serlia ke dalam dan mengambilkan gadis itu handuk.

" Ya tuhan!! sayang, lo kenapa bisa basah-basahan gini datangnya. Mau buat vidio klip dangdut yang judulnya basah-basah itu " kata Gilang yang tiba-tiba datang dan ngelantur gak jelas.

" Bang, lo kira gue sealay itu buat drama di pagi buta kayak gini. Gak tau gue kehujanan ini, buatin coklat panas kek " kata Serlia dengan nada memerintah, Gilang langsung menjitak kepala gadis itu.

" Kamu besok jangan sekolah okey?!" kata killa yang hanya di balas anggukan kecil saja oleh Serlia.

Gilang tiba-tiba kembali datang membawa nampan berisi dua coklat panas, serlia tersenyum senang melihatnya.

" Ih baik banget lo bang, gue pinginnya satu tapi lo buatin dua " kata Serlia yang langsung meneguk satu coklat panasnya itu.

" Enak aja lo, satunya ini punya gue. Lo kira gue babu lo apa?!" kata Gilang yang mengambil satu coklat panas sebelum serlia mengambil semuanya.

" Pelit!!" sinis serlia.

" Bodo!! sana sekarang lo tidur di kamar lo, besok kita cerita sama papa " kata Gilang yang langsung menuntun serlia ke atas menuju kamar serlia yang sering gadis itu tempati jika sedang kabur dari rumah.

.
.
.

Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, seluruh keluarga Om andi sudah berkumpul di ruang makan. Walau rumah mereka kecil, setidaknya ada kehangatan yang bisa Serlia rasakan.

" Masalah perusahaan " kata Om andi yang langsung menatap serlia serius.

" Ada apa? bukannya sudah berjalan lancar? lagi pula beberapa minggu ini aku sudah melihat pengeluarannya Om " kata serlia yang juga ikut serius.

" Iya, perusahaan lo mengalami peningkatan yang sangat pesat. Bahkan pemasukan lo itu sangat bangak daripada pengeluaran " kata Gilang yang ikut nibrung.

" Ya bagus dong, terus masalahnya apa?" tanya serlia bingung.

" Minggu depan kamu harus hadir di tengah-tengah rapat, karena klien ingin secara langsung bertemu dengan mu " kata Om andi membuat serlia terdiam.

Selama ini, serlia sudah merintih karirnya di bidang teknologi, bahkan dia sudah mampu membangun perusahaanya sendiri. Dia sudah merintih karirnya dari kelas 8SMP, hingga sekarang dia di kelas 11 SMA. bahkan seluruh dunia belum tau siapa pengusaha cilik yang sudah mendapatkan gelar pengusaha terkaya nomer 1 di dunia. Banyak yang menginginkan Serlia hadir dalam setiap rapat, tapi gadis itu selalu mengirim Om andi untuk turut serta bersama Gilang.

" Bagaimana? apa kamu akan hadir? seluruh dunia sudah menanti mu nak, mungkin ini saatnya kamu menunjukan diri mu di hadapan semua orang " kata Om andi yang memberinya semangat.

" Tapi jika kedua orang tua ku tau?" guman Serlia lirih, gadis itu tidak mau bersaing dengan keluarganya sendiri.

" ini sukses mu, tunjukan kepada mereka jika kau hebat. Kebenaran tidak akan terus bisa tersembunyikan Ser, suatu saat nanti keluarga mu akan tau jika kamu bukanupenyebab dari kematian Kakek mu " kata Killa yang memeluk serlia erat.

" Tapi aku tidak ingin semuanya tau, aku tidak siap melihat orang yang ku sayang di benci seperto diri ku " kata serlia kembali menitikan air matanya.

" Dia pantas mendapatkan ini ser " kata Gilang yang ikut memeluk serlia.

.
.
.

Wahhh gimana ya? kok bisa serlia di benci kayak gitu?

Tunggu aja ya

And tinggalkan jejak kalian dalam membaca

My Broken Heart [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang