Sebentar lagi malam. Mereka sama-sama menatap cakrawala sore di ufuk barat. Warna gradasi langitnya indah banget, sore ini bumi jadi kelihatan oranye.
Dowoon terbengong-bengong melihat Jennie yang sibuk foto-foto langit dari tadi, apalagi kalau bukam buat ngisi feeds instagramnya. Kadang Dowoon suka heran, ngapain gitu kan ngatur-ngatur feeds segala, kalau mau ngepost foto ya ngepost aja, nggak usah mikirin feeds segala.
"Jennie, udah ih..jangan foto-foto terus." Dowoon protes juga akhirnya. Wajahnya cemberut, "Kapan selesainya coba."
"Udah diem, duduk anteng aja disitu." kata Jennie sibuk foto-foto, nggak menatap Dowoon sama sekali.
Dowoon manyun, "Tadi katanya mau cari makan."
"Bentar.."
"Bentar-bentar mulu."
"Ntar gue beliin Kinderjoy."
"Dih.. itu coklat telor juga buat anak SD."
"Dua Kinderjoy."
"Alah..apaan deh."
"Tiga Kinderjoy."
Dowoon langsung anteng, nggak protes lagi. Tapi cuma bertahan sebentar karena lima menit kemudian dia buat suara berisik dari botol aqua kosong yang dipukul-pukulin ke pahanya, macem orang lagi drumband. Berisik, sampe pipinya dijewer Jennie.
Setelah selesai, Jennie nyodorin hapenya ke Dowoon, "Lihat deh hasil foto gue, bagus-bagus."
"Sebanyak ini mau dipost ke instagram?"
"Bego, ya enggaklah yang gue butuhin cuma satu."
Hening.
"Jadi makan nggak nih?"
"Jadi..jadi.." Dowoon manggut-manggut semangat.
"Mau makan apaan?"
"Sate yuk. Di tempat biasanya."
"Yang di deket rental komik?" Jennie mengeryit.
"Iya, yang mana lagi, yuk kita kemon." kata Dowoon semangat 45.
Tampang Jennie mendadak tampak serius, "Jangan disitu yang lain aja, habis pergi sama Felix kemaren jadi males gue kesana."
"Hah? Emang kenapa?" Dowoon bingung.
"Felix sih ngomong disana ada penglarisnya, dia bilang ada pocong yang ngeludahin makanan."
Dowoon ngeri. Dia langsung beringsut duduk deket Jennie, mereka jadi duduk dempet-dempetan. "Jennie ih.. Jangan gitu dong, serem tahu.. setannya bisa denger."
Hening.
Jennie diem aja, ekspresinya kaku, dia menepuk bahu Dowoon sambil berbisik lirih, "Dowoon, jangan lihat ke belakang."
"E-eh kenapa? Ada apa?" Dowoon yang aselinya parno makin tambah parno. Dia udah keringat dingin.
"Jangan nenggok pokoknya."
"Ih..jangan nakut-nakutin gitu dong."
"DORRRRRR!!"
"MAMAAAAAAAA!"
Antiklimaks.
Jennie ketawa puas banget.
"Aku tahu sate yang paling enak dimana." Setelah ngambek sebentar gara-gara dikerjain Jennie tadi, Dowoon buka suara.
"Dimana emang?"
"Sate yang paling enak itu, sate diresepsi pernikahan kita nanti, hehehe."
Jennie noyor dahi Dowoon.
Mendadak dengan satu gerakan cepat Dowoon bangkit dari duduknya, dia menjerit kenceng banget, "AHHHH KECOA! ADAAA KECOA!!!, BUNUH, BUNUH, YA AMPUN!!!"
Heboh
Sudah dikonfirmasi selain Papa, Bang Jae & adiknya Felix cuma Dowoon satu-satunya cowok yang bisa bikin Jennie senyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Downie • Dowoon Jennie
Short Story(Selesai)✔ 📌 Spin Off dari Kelas XI IPS & Blue Violet ❝Sikab Dowoon yang ajaib nyatanya bisa bikin Jennie yang 'mahal' jatuh cinta.❞ #13 di Day6 - 6 Maret 2020 Ilustrasi gambar oleh @gyung_studio