الْحَمْدُ للَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى
كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًاSegala puji bagi Allah Yang menyelamatkan aku dari sesuatu yang Allah memberi cobaan kepadamu. Dan Allah telah memberi kemuliaan kepadaku, melebihi orang banyak.
(At-Tirmizi 5/493, 494)MESKI CERITA INI SUDAH TAMAT, MASIH DI PERBOLEHKAN UNTUK VOTE DAN KOMEN KOK WKWK🐇
Song: Rumpang by Nadin Amizah
PROLOG: AKU MENULIS TENTANG MASA LALU MEREKA.
TAPI BOLEH LANJUT KE-CHAPTER SELANJUTNYA.
Teruntuk kamu, maaf saya tidak sempurna dan terlalu banyak salah.
----
Arizal Muhammad Gibran akrab disapa Rizal. Siswa SMA kelas dua belas, ia duduk dengan gelisah, kening Rizal mengerut. Matanya sibuk memperhatikan adik laki-lakinya bernama Taksa Alfarizqi Amrullah.
Tangan adiknya gesit mengerjakan dua kertas soal rumusan matematika yang sulit terpecahkan oleh anak berumur sepuluh tahun.
“Beres Bang, Taksa selesai mengerjakan soalnya, Taksa minta uang imbalan untuk beli es krim!” Taksa mengulurkan tangannya kepada Rizal.
“Iya ini, sana beli es krim.” Rizal memberikan dua lembar uang kertas kepada Taksa.
“Makasih Bang, nanti kalau ada soal sulit bisa hubungi adikmu ini yah.”
“Sombong sekali si upil, sana cepat pergi!”
“Iya, iya, Taksa pergi.” Taksa berlari girang. Keluar dari kamar Rizal.Taksa lagi-lagi memecahkan soal matematika yang sangat sulit dikerjakan oleh anak berumur sepuluh tahun, wajah Rizal memucat. Tangan Rizal bergetar mencoba mengecek jawaban yang ditulis Taksa.
“Astagfirullah, benar semua ini jawaban!”
“Bapak! Bapak!!!”
Rizal berlari menemui Galih, Bapak dari kedua anak tersebut, “Bapak coba lihat soal matematika ini. Soal susah ini ludes habis dikerjakan Taksa, dan yang bikin Rizal kaget, jawabannya benar semua.”
Galih merebut kertas jawaban yang dibuat oleh anak bungsunya, ada raut wajah yang mencerminkan kekhawatiran.
“Rizal, untuk sekarang jangan bocorkan masalah ini kepada siapa pun!” ucap Galih serius.
“Tapi Pak, Taksa bisa terkenal, dunia bisa tahu kalau Taksa anak Jenius Pak!”
“Diam! Dengarkan Bapak. Jika orang-orang tahu tentang kehebatan Taksa, Adikmu, tidak akan tenang menjalani hidup! Mereka akan memandang aneh Taksa!”
“Aneh kata Bapak? Taksa akan dipandang hebat! Taksa itu normal Pak, tingkah laku Taksa wajar saja seperti anak lain yang sebaya dengan dirinya, hanya otaknya saja yang cemerlang.”
“Taksa mudah diperalat! Adikmu itu punya kecerdasan di atas batas wajar, kecerdasannya mampu mencelakainya jika tergantung orang yang memanfaatkan adikmu itu, kamu tahu sendiri Bapak ini seorang ilmuwan, Bapak punya banyak mitra yang berbahaya,” tegas Galih.
“Pak, tapi...”
“Jika kamu sayang kepada adikmu, tetap tutup mulutmu rapat-rapat, mengerti?”
KAMU SEDANG MEMBACA
RADAR KEMBALI [SELESAI]
RomanceAkifah mempunyai kekasih spesial, fisik kekasihnya yang tidak lengkap dan psikis yang sudah terlukai, membuat Akifah harus lebih bersabar menghadapi suami spesialnya. "Ini adalah kisahku, seorang istri yang sedang berjuang dengan imam bipolarku dala...