وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah". (QS Az Dzariyat : 49)
-------------------
Rumah dengan nuansa cat berwarna putih dan hijau, rumah modern di sebuah desa di Bandung, di ruang tamunya terduduk wanita berjilbab berumur 56 tahun bernama Aisyah, duduk di sofa dengan anaknya, Rizal. Mereka menunggu sang punya rumah untuk membicarakan sesuatu.
“Maaf menunggu Aisyah, suami saya tadi sedang khusyuk Sholat di kamarnya, sekarang dia sedang bersih-bersih dulu, tunggu sebentar yah,” ucap Dara istri dari sang tuan rumah. Umurnya tidak jauh dengan Aisyah, Ibu Rizal.
“Akifah,” panggil Dara kepada seseorang yang sedang mencuci piring di dapur.
“Iya Ummi.”
Muncul wanita dengan paras manis, wajahnya menawan dengan dagu lancip, dua kentit di pipinya yang chubby, matanya berwarna hazel. Ia Akifah muncul dari dapur, berpakaian tertutup, memakai jilbab berwarna biru.
“Ambilkan tamu kita air dan makanan ringan.”
“Baik Ummi.”
Akifah pun pergi ke dapur, untuk membawa air dan makanan ringan dinampannya.
“Subhanallah Akifah makin cantik saja Dara, ingat waktu kecil Akifah ini sering main dengan Taksa.”
Aisyah menatap Dara dengan cerah, ada binar dimatanya saat melihat Akifah.
“Syukron Aisyah Alhamdullilah Akifah ini sangat berbakti kepada saya dan Abinya, Taksa bagaimana kabarnya?”
“Alhamdulillah Dara, Taksa baik,” ucap Aisyah kelu. Sebenarnya keadaan Taksa tidak baik-baik saja, Taksa lebih sering bekerja dan mengurung diri di kamarnya.
Seorang laki-laki paruh baya dari seberang pintu kamar muncul memakai stelan koko, menghampiri mereka yang sedang duduk di ruang tamu.
“Assalamualaikum Ibu Aisyah, sudah lama tidak bertemu.”
“Waalaikumsalam ustadz Gusla,” ucap berbarengan Arizal dan Aisyah, Rizal menyalami Laki-laki paruh baya bernama Gusla. Aisyah hanya menangkup tangannya.
“Silakan duduk kembali saudaraku,” ucap Gusla mempersilahkan Aisyah dan Rizal untuk duduk kembali.
“Bismillahirohmanirohim, perkenalkan saya Arizal, ustadz, anak sulung dari almarhum Dokter Galih Gibran Noor, kedatangan saya dan Ibu saya kemari ingin membicarakan khitbah adik saya satu-satunya, Taksa Alfarizqi Amrullah kepada putri kedua Ustadz, Akifah Nuraeni, sesuai dengan wasiat Bapak sebelum beliau meninggal," terang Rizal membuka pembicaraan.
Gusla terdiam sejenak, air mukanya tenang, dia berbicara, "Saya memang sudah menjodohkan anakku dengan putri Galih sedari bayi, kami sebenarnya sudah beritikad untuk menjadikan mereka sebagai suami dan istri, dan sekarang sudah saatnya. Insyaallah saya sudah merelakan Akifah anak kedua saya untuk menjadi Istri Sholihah untuk anakmu Aisyah, dan Adikmu Arizal."
"Syukron Ustadz, semoga saja Taksa bisa menjadi suami dan imam yang baik bagi Akifah."
Wajah Aisyah berbinar memperlihatkan rasa lega setelah mendengar suara lembut dari Gusla. Ia merasa lega karena Taksa akan segera menikah, dan semoga saja Akifah adalah obat dari segala tekanan yang di alami oleh anaknya.
Setelah berbincang mengenai pernikahan. Kedua keluarga memutuskan dan menemukan kesepakatan bahwa pernikahan akan dilakukan dua minggu ke depan, karena lebih cepat lebih baik supaya tidak menimbulkan fitnah.
🍀🍀🍀
"Saya terima nikah dan kawinya Akifah Nuraeni Binti Gusla Muhammad Ibrahim dengan maskawin seperangkat alat sholat, rumah, dan emas sepuluh gram dibayar Tunai."
"Bagaimana saksi sah?"
"Sah..."
Serentak ucapan semua saksi yang sedang duduk menghadiri ijab Qobul di kediaman rumah Gusla di Bogor.
Waktu yang ditunggu-tunggu, Akifah menuruni tangga dengan baju pengantin adat sunda berwarna putih, kerudung syar'i menjuntai dengan indah.
Taksa yang belum pernah bertemu dengan sosok calon istrinya terpukau akan kecantikan Akifah, Akifah duduk di samping Taksa. menyalami tangan Taksa, saling tukar cincin perkawinan di masing-masing jari manis, Taksa mencium kening Akifah.
Perasaan Akifah campur aduk, laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya adalah laki-laki yang sering muncul dimimpinya, padahal Akifah belum pernah bertemu dengan Taksa.
Apakah ini adalah takdir nyata dari Allah yang diberikan kepada Akifah?
KAMU SEDANG MEMBACA
RADAR KEMBALI [SELESAI]
RomanceAkifah mempunyai kekasih spesial, fisik kekasihnya yang tidak lengkap dan psikis yang sudah terlukai, membuat Akifah harus lebih bersabar menghadapi suami spesialnya. "Ini adalah kisahku, seorang istri yang sedang berjuang dengan imam bipolarku dala...